HARIBAAN BUDAYA DALAM PERSATUAN - Muhammad Habibi


HARIBAAN BUDAYA DALAM PERSATUAN
Muhammad Habibi - SMPN 2 Sabak Auh

/1/

Bila tiba haribaan budaya, kota mencipta rak-rak ingatan, tempat kami membaca ritus

penghidupan pada halte bus yang menaik-turunkan kata-kata, dan peron stasiun yang

menaja tuju liku kebersamaan, apabila helat keragaman berserak berduyun di trotoar.

Dan kebersamaan ialah keragaman budaya ditumpuk secara sengaja, tempat kata-kata

bekerja pada titian tertinggi mengebaki jumhur kepala sesiapa.

/2/

Haribaan persimpangan ialah rak selanjutnya yang meramu sejumlah ragam budaya,

bila kau terhenti pada jagat lampu merah;

Biar pipi menuduh banjir dari hulu mata sementara musim kering selalu

merindukannya, kota melawat budaya yang tertinggal sebagaimana pemulung

pula pengemis yang menyusun tubuhnya pada lelap lampu kota, sebab mereka

sebagaimana kata-kata istimewa yang tak sempat dipergunakan dalam

tertumpuk kamus-tersepah dalam jangat rambu persimpangan. Sesungguhnya,

mereka bekerja pada sejumlah persimpangan kepala dan terlelap pada rengkuh

kemul tubuh budaya.

/3/

Namun, tiada yang lekang dari haribaan keragaman budaya, tempat kau menyulam

harap di bantaran kalbu.

Bila lelangit uzur, ia memarut tubuhnya dengan gedung-gedung gurindam yang

mencipta kebersamaan tempat para pembaca menggunung menaja puisi yang dilarung

hingga, apabila tertumpuk keberagaman budaya pada suatu kata, kadung jelma

material-material puisi yang tak lagi mewujud utuh sedu-sedan itu, kata

tak lantas kadung mati, sebab ia tak lagi mengemis pula memulung pada

tertumpuk lapuk Maha Jangkung, sebab pasca tertumpuk keberagaman budaya itu

runtuh,

kata-kata berserak, kelak ia akan hidup di senyap kertas kosong.

Sebagaimana kala budaya di hati para jumhur terbakar dan air mata terpasok pada

jangat trotoar, perbedaan buaya yang mengemis, akan terlelap, dibelai

haribaan keberagaman, sebab mereka tertidur di atas sejumlah material

puisi pada surat-surat kabar.


Siak Sri Indrapura, 10 Oktober 2024

Posting Komentar

0 Komentar