Gurindam Puisi Lama Dari Tanah Melayu - Najwa Azzahra

 


Gurindam Puisi Lama Dari Tanah Melayu
Karya: Najwa Azzahra 

Gurindam adalah jenis puisi lama yang berasal dari India dan berkembang  dalam sastra Melayu. Kata gurindam berasal dari bahasa Tamil, kirindam, yang berarti  "mula-mula" atau "perumpamaan". Gurindam masuk ke Indonesia pada masa kolonial  dan mulai berkembang pesat pada abad ke -19. Gurindam mengandung nasihat,  petuah, atau ajaran moral dan agama yang disampaikan melalui kalimat majemuk  dengan hubungan sebab-akibat. Ciri-ciri gurindam meliputi satu bait dua baris dengan  rima akhir yang sama (a-a, b-b, dan seterusnya), hubungan sebab-akibat antara baris  pertama dan kedua, isi berupa nasihat yang terletak di baris kedua, dan setiap baris  terdiri dari sekitar 10–14 kata. Gurindam yang paling terkenal di nusantara adalah  "gurindam dua belas" karya raja Ali Haji. 

Ketika mendengar gurindam suasana yang kita rasakan yaitu, menggugah  perasaan karna berisi petuah dan makna hidup. Ketika kita melihat orang melantunkan  gurindam hal yang dapat kita lihat adalah penghayatan yang dalam bentuk gurindam  terdiri dari dua baris, dimana baris pertama berisi syarat atau sebab dan baris kedua  berisi jawaban atau akibat. Gurindam biasa nya berfungsi sebagai medium pendidikan  moral dan spritual kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Penyebaran gurindam di Indonesia utamanya berpusat di wilayah melayu, seperti  kepulauan riau, dan menyebar ke Malaysia dan Singapura. Tujuan gurindam adalah  untuk mempertahankan nilai nilai islam seperti ibadah, akhlak, dan budi pekerti, serta  memberi nasihat-nasihat agama dan moral yang relevan. 

Jadi, secara keseluruhan gurindam adalah puisi yang berasal dari tanah  melayu. gurindam biasa nya memuat tentang petuah dan makna hidup. Ketika  mendengar orang melantunkan gurindam banyak dari kita yang merasa perasaan  tenang dan damai. Salah satu gurindam yang paling terkenal adalah gurindam raja ali  haji 12 pasal 1 yang berbunyi " barang siapa tiada memegang agama, sekali kali tiada  boleh dibilang namanya " maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama, 

karena agama sangat penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai  agama akan buta arah menjalankan hidupnya. Gurindam di tanah melayu seiring  berjalan nya waktu lambat laun sudah mulai punah, disebabkan oleh perkembangan  media sosial dan banyak generasi muda yang tidak pernah mendengarkan dan tidak 

tau cara membawakan gurindam, penyebabnya muda mudi melayu sangat asing  terhadap apa itu gurindam, oleh sebab itu mari kita lestarikan gurindam sebagai  warisan tak benda dari tanah melayu karena gurindam sangat banyak mengandung  amanat dan nasihat berguna sebagai pengingat dan bermanfaat untuk keberlangsungan  kehidupan.

Posting Komentar

0 Komentar