Mosi D ebat SMA Bulan Bahasa 2019 Penetapan kembali kurikulum KTSP 2006 lebih efektif dalam menaikkan mutu pendidikan indonesia daripada kurikulum 2013 Penggunaan bahasa asing dalam berkomunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa cinta tanah air indonesia Full day school dapat menurun kan kualitas pendidikan. Home schooling lebih efektif dan efisien dari pendidikan formal . Pelaksanaan UN berbasis komputer memicu banyak terjadinya kecurangan . Penghapusan Ujian Nasional untuk syarat kelulusan peserta didik Perkembangan teknologi membuat siswa malas membaca buk u. Penggunaan bahasa di media sosial dapat merusak bahasa indonesia Program tv di In donesia membawa dampak buruk bagi generasi muda Masyarakat Indonesia tidak seharusnya memakai produk luar negeri . Perubahan bahasa dan sastra Indonesia akibat pengaruh bahasa dan budaya asing. Pengunaan sumber internet sebagai bahan sumber utama bahan belajar bagi siswa Kantin jujur memicu siswa dapat berbuat kecuran
MOSI DEBAT PRATIKUM SASTRA KE 27 Bahasa 1. Penggunaan bahasa asing menyebabkan rasa nasionalisme pemuda Indonesia menurun. 2. Bahasa alay anak remaja zaman sekarang memperkaya bahasa Indonesia. 3. Bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa Internasional. 4. Bahasa Indonesi a lebih sulit dipahami daripada bahasa asing. 5. Bahasa asing lebih penting dari pada bahasa Indonesia dan bahasa daerah. 6. Debat pemilihan presiden harus menggunakan bahasa Inggris. 7. Uji kemahiran ber bahasa Indonesia (UKBI) sebagai salah satu persyaratan menjadi pejabat negara atau pejabat pemerintah. 8. Warga Negara Indonesia tidak perlu belajar bahasa Indonesia di sekolah. 9. Pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia. 10. Pembelajaran bahasa Indonesia tingkat S LTA tidak perlu memasukkan unsur sastra. 11. Media sosia merusak bahasa Indonesi a. 12. Wisatawan mancanegara harus menggunakan bahasa Indonesia ketika berwisata ke Indonesia. 13. Media telev
Tiga hari dilewati Mahasiswa Baru mengikuti proses Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Mahasiswa Baru merasakan pengalaman yang sama pada Sehari Bersama Maba yang diselenggarakan pihak BEM FKIP Universitas Riau. Ajang tersebut menjadi kegiatan yang memberikan pengalaman berarti bagi Mahasiswa Baru. Dirasakan oleh Maba Prodi PBSI. Selain pengalaman, mereka mengaku kegiatan tersebut menjadi ajang untuk membentuk kekompakan mereka serta bentuk adaptasi terhadap satu sama lain. “Yang paling berkesan adalah saat persiapan untuk menghadapi lomba-lomba yang akan diperlombakan. Saat latihan bersama kakak senior rasanya senang dan bahagia, kompak, ada sedih, capek serta rasa bosan, jadi campur aduk. Kekompakan yang terjalin di hari H dan semangat kakak senior untuk mendampingi yang luar biasa dan kami sangat merasa puas dengan apa yang kami usahakan. Kami bisa jadi juara di antara beberapa perlombaan itu.” tutur Ariyo. Ariyo dipercaya menjadi Ketua Tingkat angkatan
Komentar
Posting Komentar