CERMAT BERMEDIA SOSIAL GUNA MEMPERTAHANKAN CIRI Khas BAHASA INDONESIA


Oleh: Wan Malinda

Bahasa sebagai alat komunikasi yang telah digunakan oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini memiliki peranan yang sangat penting, menurut Tarigan (1985: 15) bahasa merupakan suatu alat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kemauan yang murni
manusiawi dan tidak instingtif dengan pertolongan sistem lambang-lambang yang diciptakan dengan sengaja. Di negara Indonesia, bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang menjadi bahasa resmi negara. Seperti pada bunyi Sumpah Pemuda ke-3 yaitu “kami putra dan putri Indonesia menjujung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesai.” Bunyi Sumpah Pemuda itu memiliki makna bahwa sebagai warga bangsa Indonesia, sudah seharusnya
menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia, karena telah terikat dengan sumpah dan menjadi bukti kecintaan dengan bahasa nasional bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki ciri khas di dalamnya, sehingga membuat bahasa Indonesia semakin menarik untuk dipelajari, dilestarika, dan di pertahankan. Beberapa ciri khas di dalam bahasa Indonesia yang jarang ada pada bahasa asing yaitu yang pertama terletak pada imbuhan, dalam membentuk suatu kata bahasa Indoensia cenderung lebih
sederhana karena untuk merubahnya tidak harus merubah struktur kata kerja dan juga tidak harus merubah kata tersebut secara keseluruhan, karena biasanya bahasa Indonesia hanya merubah imbuhannya saja untuk merubah kata tersebut, contohnya pada kata lari, untuk
menjadi kata yang beraktivitas di beri imbuhan ber- sehingga menjadi kata berlari. Selanjutanya yang kedua tanpa ada kala, plural, dan juga gender dalam bahasa Indonesia, karena dalam kalimat yang menjelaskan sesuatu bahasa Indonesia menggunakan kata pelengkap tidak perlu adanya penandaan kala, selanjutanya bahasa Indonesia juga tidak
pernah menggunakan unsur penanda plural seperti fungsi huruf /s/ seperti pada bahasa Inggris, dan juga bahasa Indonesia tidak menggunakan penanda gender dalam kata atau kalimat. Selanjutanya yang ketiga tanpa adanya perbedaan nada, karena bahasa Indonesia tidak memiliki penekanan atau nada tertetentu dalam pengucapannya, seperti bahasa Mandarin yang selalu menggunakan nada sebagai pembeda makna. Selanjutnya yang keempat konsistensi pelafalan, bahasa Indonesia selalu konsisten antara pelafalan dengan apa yang di tulis, tidak ada pembeda di antaranya, terkecuali pada huruf e lemah dan e keras, contohnya pada kata enak dan cemas, kedua kata tersebut sama-sama menggunakan huruf e didalam penulisannnya, akan tetapi ketika pelafalannya menjadi berbeda antara e keras pada kata emak dan e lemah pada kata cemas. Di era digitalisasi sekarang ini, banyak masyarakat yang melakukan komunikasi telah terfokus pada dunia maya atau sosial media. Sangking maraknya pengguna sosial media dari
tahun ke tahun, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi sosial media yang baru, salah satunya Threads yang kegunaannya hampir sama dengan Twitter. Dengan banyaknya sosial media di penjuru dunia, masyarakat Indonesia tentunya tidak ketinggalan. Banyak dari masyarakat
Indonesia khususnya muda-mudi yang menggunakan sosial media sebagai ajang
berkomunikasi dan lain sebagainya, tidak heran separuhnya dari mereka lebih aktif di media sosial. Sebagai alat berkomunikasi, bahasa tentunya sering digunakan dalam berbagai hal baik pada masyarakat maupun sosial yang saling terhubung satu sama lain. Sama halnya
dengan sosial media, banyak penggunanya yang memakai bahasa sebagai alat komunikasi, entah dalam bentuk video, voice note, maupun tulisan sebagai postingan dan komentar. Sehingga menggunakan sosial media dengan bijak dan cermat sangat diperlukan kepada setiap penggunanya agar bahasa yang di sampaikan dapat dimengerti dengan mudah. Termasuk di Indonesia, bahasa yang digunakan akan sangat diperhatikan, agar tidak terciptanya kesalah pahaman dalam memaknai bahasa, sehingga dalam bermedia sosial pun masyarakat Indonesia harus lebih memperhatikan penggunaan bahasa sesuai pada tempatnya agar tidak merusak citra ciri khas bahasa Indonesia.
Beberapa aplikasi sosial media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia di antaranya yaitu Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter, Telegram, Tiktok, Threads, dan lain sebagainya. Sebanyak itu aplikasi sosial media, tentunya juga banyak komunikasi yang terjadi di dalamnya termasuk ketika netizen berkomentar. Tingginya angka
pengguna sosial media setiap tahunnya, tidak menutup kemungkinan menarik perbincangan hangat, terkhususnya pada bahasa sebagai alat berkomunikasi yang sah. Bahasa sering mendapat penyelewengan kata di media sosial yang sering dikaitkan dengan bahasa gaul.
Kembali lagi pada cermatnya pengguna sosial media dalam berkomunikasi.
Masyarakat Indonesia harus memperhatikan di mana seharunya mereka berkomentar dengan menggunakan bahasa gaul dan di mana mereka berkomentar harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Karena pengguna sosial media bukan hanya orang-orang yang berumur sudah cukup untuk bermain aplikasi tersebut, dan juga pengguna sosial media tidak hanya masyarakat Indonesia. Apabila masyarakat Indoensia tidak memperhatikan di mana mereka
berkomentar dengan menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan bahasa Indonesia, tentunya warga negara asing yang melihat komentar itu akan salah memaknai komentar tersebut, karena mereka yang tidak mengerti betul dengan bahasa Indonesia. Seperti pada contoh yang paling sering dijumpai pada komentar netizen di beberapa postingan akun Pesona Indonesia di aplikasi Instagram. Banyak netizen Indonesia yang
masih tidak memperhatikan tulisan mereka ketika berkomentar, padahal akun Pesona Indonesia termasuk akun besar yang ada di Instagram dan kemungkinan juga banyak masyarakat negara asing mengeksplorasi akun tersebut untuk mencari tau hal menarik apa saja yang ada di Indonesia, hal ini tentunya komentar yang diberikan masyarakat akan menjadi salah satu sorotan penting untuk di lihat. Komentar-komentar tersebut banyak
menggunakan kata yang tidak lengkap seperti kata belum menjadi blm, kata dari menjadi dr. Dari beberapa contoh kata pada komentar tersebut tentunya dapat merusak ciri khas bahasa
Indonesia. Beberapa cara yang dapat dilakukan agar masyarakat bisa cermat bermedia sosial agar tetap mempertahankan ciri khas bahasa Indonesia adalah yang pertama selalu memperhatikan kata dan kalimat yang akan di gunakan ketika berujar ataupun menulis postingan, yang kedua harus memperhatikan cara berkomentar yang baik antara akun publik dan akun privat
yang berisi orang-orang yang dikenal, yang ketiga usahakan untuk menulis atau mengetik sesuai pelafalan yang sebenarnya. Beberapa cara tersebut sangat berguna untuk mengirimkan
informasi dan komunikasi dengan mudah, karena yang membaca dan mendengar pasti akan mengerti makna dari bahasa yang telah digunakan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT SMA BULAN BAHASA 2019

MOSI YANG DILOMBAKAN DALAM DEBAT PRATIKUM SASTRA KE 27

Mahasiswa 2018: Kesan dan Pesan PKKMB dan Sehari Bersama Maba