Peran Proaktif Generasi Muda Mempertahankan Masa Depan Bahasa Indonesia

Oleh: Sari Rahmatin

(Khairani et al., 2018) mengemukakan bahasa adalah pilar penting dalam
membentuk identitas, budaya, dan kebangsaan suatu bangsa. Di Indonesia, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang memiliki peran sentral dalam kehidupan sehari-hari dan mewakili keberagaman budaya. Generasi muda memiliki peran yang signifikan dalam melestarikan dan menghidupkan bahasa Indonesia sebagai bagian integral dari identitas, budaya, dan kebangsaan. Generasi muda saat ini adalah kelompok yang terpapar pada pengaruh budaya
global, teknologi, dan media sosial. Mereka sering menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari dan terkadang mengadopsi bahasa slang yang
mengandung kata-kata asing. Terlepas dari potensi keberagaman bahasa dan
budaya yang dimiliki Indonesia, generasi muda belum selalu proaktif dalam
memelihara dan memajukan bahasa Indonesia. Hal ini dapat mengancam
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang mewakili budaya dan identitas bangsa.(Arisandy et al., 2019) Fenomena terkait kemunduran penggunaan bahasa Indonesia secara proaktif dikalangan pemuda sudah sangat terlihat bahkan sampai dipermukaan. Salah satunya dalam observasi oleh penulis yang dilakukan di SMP Negeri 6 Mandau, delapan dari sepuluh siswa sangat sulit untuk menggunakan adanya penggunaan bahasa Indonesia yang benar secara proaktif baik dalam sehari-hari maupun dalam pembelajaran melainkan mereka telah jauh lebih fasih dan bahkan terbawa dalam menggunakan adanya bahasa-bahasa slang ataupun bahasa daerah yang mungkin tidak dipahami oleh semua siswa di sekolah tersebut. Dari bukti fenomena ini, dapat menjadi urgensi bagi kita untuk berfikir dan membahas
terkait bagaimana pentingnya penggunaan bahasa Indonesia secara proaktif
di kalangan pemuda. Generasi muda memegang peran proaktif yang krusial dalam pelestarian Bahasa Indonesia. Pertama, melalui pendidikan dan penanaman kesadaran bahasa,
generasi muda dapat memahami pentingnya bahasa sebagai ciri identitas bangsa dan membudayakan penggunaan bahasa yang benar. Pendidikan formal dan
informal dapat membentuk sikap bahasa yang kritis dan menggalakkan penggunaan bahasa Indonesia dengan tepat. Pendidikan memainkan peran utama dalam membentuk pemahaman generasi
muda terhadap bahasa Indonesia. Dalam konteks ini, program pendidikan harus
dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah bahasa,
strukturnya, dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Guru memegang peran vital dalam membimbing generasi muda untuk memahami bahasa Indonesia bukan hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai cerminan budaya dan identitas. Dengan memastikan pemahaman yang kuat tentang bahasa, generasi muda akan mampu mengapresiasi dan memajukan
penggunaan bahasa Indonesia dengan cermat dan terdidik. Selanjutnya, aktivitas kebudayaan dan seni menjadi media efektif untuk pelestarian bahasa. Generasi muda dapat mengambil bagian dalam berbagai kegiatan budaya dan seni, seperti pentas sastra, pertunjukan tradisional, atau festival bahasa. Hal ini akan mempertahankan kekayaan bahasa serta mendorong apresiasi terhadap bahasa dan budaya lokal. Teknologi juga memegang peran penting dalam pelestarian bahasa. Generasi muda dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan aplikasi, platformdaring, atau konten digital yang mendukung penggunaan bahasa Indonesia dengan tepat dan memperkaya kosa kata. Teknologi bisa menjadi sarana inovatif untuk mempromosikan bahasa Indonesia secara kreatif. Era digital membuka peluang baru bagi generasi muda untuk berinovasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Media sosial, blog, podcast, dan platform online lainnya memberikan ruang untuk menghidupkan bahasa dan menciptakan konten yang menarik. Generasi muda dapat memanfaatkan kreativitas mereka untuk mempopulerkan bahasa Indonesia melalui media digital. Misalnya, mereka dapat
membuat konten edukatif yang menarik, menggali tema-tema budaya, atau
mengadopsi teknik pemasaran yang efektif untuk meningkatkan apresiasi terhadap bahasa Indonesia di kalangan rekan sebaya dan masyarakat global.
Terakhir, peran media massa sangat penting dalam mendukung pemakaian bahasa yang baik dan benar. Generasi muda dapat berperan sebagai konsumen cerdas dan kritis terhadap media massa, memilih konten yang mempromosikan bahasa Indonesia yang baik, dan menyebarkan informasi tentang penggunaan bahasa yang tepat kepada masyarakat luas. Dengan peran proaktif ini, generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam pelestarian bahasa Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan bahasa daerah yang mempertegas identitas etnis, budaya, dan regional masing-masing. Generasi muda perlu memahami dan mendorong pelestarian bahasa daerah sebagai bagian integral dari identitas nasional yang kompleks terlibat dalam proyek-proyek pelestarian bahasa daerah, mendukung komunitas-komunitas yang bekerja untuk melestarikan bahasa-bahasa ini, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan keragaman bahasa di Indonesia.
Dalam kasus ini, penting untuk menyebutkan bahwa peran proaktif generasi muda dalam melestarikan bahasa Indonesia telah menjadi subjek penelitian. Studi kasus menunjukkan bagaimana beberapa kelompok generasi muda telah mengambil inisiatif nyata dalam pelestarian bahasa Indonesia. Sebagai contoh, dalam penelitian oleh (Tanujaya et al., 2022), ditemukan bahwa Para pemuda dan pemudi yang merupakan generasi penerus bangsa yang seharusnya turut berperan dalam melindungi dan menjaga Bahasa Indonesia dalam era globalisasi kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah mendirikan klub bahasa dan budaya, mengadakan acara literasi bahasa Indonesia, dan mempromosikan penggunaan bahasa ini di lingkungan kampus. Dengan menggali hasil studi-studi semacam ini, kita dapat menunjukkan bahwa generasi muda telah
mulai aktif dalam melestarikan bahasa Indonesia. Namun, tantangan tetap ada,
dan perlu upaya lebih lanjut untuk menjaga eksistensi bahasa ini sebagai identitas
budaya yang kuat. Sejumlah studi kasus dan contoh konkret menggambarkan betapa generasi muda dapat memainkan peran proaktif dalam pelestarian Bahasa Indonesia. Pertama, komunitas-komunitas bahasa seperti "Kita Bahasa" adalah contoh bagaimana generasi muda berkolaborasi dalam upaya mempromosikan Bahasa Indonesia.
Mereka mengadakan kegiatan diskusi, kampanye sosial, dan acara budaya untuk
meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat sehari-hari, kedua, organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia (HIMSI) di universitas-universitas merupakan agen perubahan yang signifikan. Mereka mengorganisir acara sastra, diskusi, dan workshop bahasa untuk membimbing mahasiswa dan masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia secara benar dan kreatif, ketiga, program-program pelatihan bahasa dan kesadaran bahasa di sekolah dan perguruan tinggi, seperti "Bulan Bahasa" yang diadakan di berbagai lembaga pendidikan, memainkan peran penting dalam membangun kesadaran bahasa. Program ini mencakup workshop, lomba pidato, dan kegiatan edukatif lainnya yang membimbing siswa dalam memahami keindahan dan kegunaan
Bahasa Indonesia. 

Generasi muda memiliki peran integral dalam menghidupkan dan melestarikan
bahasa Indonesia sebagai bagian penting dari identitas, budaya, dan kebangsaan
Indonesia. Melalui pendidikan yang mendalam, kreativitas di era digital,
keterlibatan dalam melestarikan bahasa daerah, serta pengaplikasian bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, generasi muda dapat memastikan bahwa
bahasa Indonesia terus bersinar sebagai salah satu aset budaya terbesar Indonesia. Kesadaran akan peran ini harus terus ditingkatkan, didukung dengan kebijakan yang memadai, dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari untuk memastikan bahasa Indonesia terus berkembang dan melestarikan keberadaannya di zaman yang terus berubah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT SMA BULAN BAHASA 2019

MOSI YANG DILOMBAKAN DALAM DEBAT PRATIKUM SASTRA KE 27

NASKAH PUISI UNTUK LOMBA BACA PUISI BULAN BAHASA 2019 TINGKAT MAHASISWA