Arus Nusantara - Azzahra Ulhaq
Celoteh ramai burung cenderawasih
Riuh beringas di bentang Irian Jaya
Bunyi tifa bertumpang-tindih
Telak menjadi buah bibir budaya
Leluhur bangsa bermain dalam amba dan titik
Mewujudkan secercah pesona batik
Sang dalang yang hanyut pada narasi wayang kulit
Membuka garis hidup beserta sanubari eksplisit
Osengan mandai khas uma
Meriliskan cita rasa lena
Ritual penghormatan bagi sang nenek moyang
Oleh tari hudoq dengan topeng berbayang
Perayaan lokal tabuik bergema
Mencium jejak Pertempuran Karbala
Auman ganas harimau sumatera
Menjanjikan gelar raja hutan perkasa
Berlaga Dodorobe dari kepala hingga kaki matahari
Memutar kembali renungan haru masa kecil
Saat Pakarena terkidung bagi diri sendiri
Bagai alunan harmonis burung kadalan yang andil
Namun, di sinilah kami berdiri
Terikat pada semboyan bangsa
Terikrar pada sumpah pemuda
Berpeluk janji yang asri
Bulir bening terlinang membasahi wajah
Bersatu dalam genggaman ramah
Indonesia tanah air beta
Tempat akhir menutup mata
Komentar
Posting Komentar