Bernaung di Restu Cindaku - Rifa Maliqka Putri Prima


BERNAUNG DI RESTU CINDAKU
Rifa Maliqka Putri Prima - SMP Progresif Bumi Shalawat


lantas hati mana tak harsa di cumba marcapada, dengan derap insan asih

bersama alam dan sejuk dzikir pada bibir buana tuk mewujud keharmonisan

serta jiwa-jiwa mendaki jauh- melangkah berkah di pualam pertiwi


semestinya semesta kerap dikaji lewat tafsir-tafsir sejuk, bahwa-

gunung adalah bapak yang merantingkan kasih, dan laut adalah ibu


yang merentangkan kisah. sebab segala keindahan adalah hati yang tumbuh

atas harum syukur. pun hikmat hikayat Tuhan mesti dipetik, pada setiap wangsa,


kehidupan; lewat doa-doa yang bermekaran, lewat jejak budaya-

kita mengarak segala yang khidmat tentang ragam.


hingga selayang petuah kita layarkan, hikayat adat kita kayuhkan

tunai meniti saban usia.


Cindaku, adalah riwayat waktu

mengajari lewat sabda-sabda purba


tentang etika, tentang alam, dan tentang ladang hati yang di dalamnya-

tersemai benih peduli atas napas panjang peradaban, keberadaban.


SMP Progresif Bumi Shalawat


di bawah naungan Kerinci,

arus jernih mengalir di pikir

dan teduh reranting menaungi hati

untuk kau baca riwayat bijaksana

lewat arkais ceritera


lewat jantung sastra-

nenek moyang kita semua.


Oktober, 2024


*Note: Cindaku adalah makhluk mitos di Indonesia yang berasal dari Gunung Tujuh Kerinci di Jambi, yang berhubungan alam dan manusia, memiliki perangai bijaksana untuk menjaga keseimbangan alam dan budaya.

Posting Komentar

0 Komentar