Kayla Aisya Yulia Putri - SMP Progresif Bumi Shalawat
Di rimbun budaya
di negeriku, Indonesia
aku melihat ranting-ranting adat
tumbuh lebat, nan subur tunas tembaga
terjaga lewat jemari pemuda.
Dalam lebat titah leluhur
khidmat adat jauh teratur, sulur-
dari sejarah yang teguh tak gugur
lentik sapa lestari, semerbak negeri
melukis panorama asmaraloka.
Menyemai waktu yang setengah tandus
memutar balik lini masa yang kian gundul
dan kupetik buah-buah tarian hingga nyanyian
merangkul langkan-langkan wasiat budaya
atas sebuah penjagaan, kepedulian!
Napas hijau budaya masih menjalar,
SMP Progresif Bumi Shalawat
sebagai dengung angklung, yang bertegur sapa
di jantungmu-
lantas hirup aroma kehidupannya;
sinden-sinden melebus kesana kemari,
dalang yang menanam dari nadi hingga kaki
empu yang mengukir sejuta saksi
dan sendratari dengan binarnya, anggun
menggirim kilau lestari, ke dadamu.
Senandung riuh puji-pujian
yang kusimak penuh saksama
bagai dedaun sejuk yang bercakap tirakat
mengantongi binar pusaka bangsa,
memantik kilau sukma wibawa
: dari lengan waktu,
kita bergandeng menjaga!
Sidoarjo, 2024
0 Komentar