Siapa?
Dea Putri Rahayu - MA Assalam Geringging Baru, Kuansing
Waktu berputar searah jarum jam, Kaki tak berhenti melangkah mencari titik berhenti paling tepat. Lelaki berbadan kekar dan rambut separuh mie goreng itu tiba di sebuah kerumunan luas dan sangat berisik, Ia Merebahkan tubuh lalu bersenandung ringan. Waktu berlarut, Mata nya mulai tersayu-sayu, Mulutnya membuka dengan sangat lebar sampai Ia sendiri tak kuasa menutupnya. Ia pun tertidur lelap.
“Bangun! Jangan tidur ayo cepat kerjakan tugas mu!” Pinta lelaki tua yang mengenakan pakaian abu-abu lusuh dan rambut yang sudah puti “Aku?” Tanya nya pada lelaki tua itu heran “Kadal!, Ya kamu lah” Seru lelaki tua itu dan meniggalkan Obe-Seorang pria kekar berambut separuh mie goring. Tanpa memikirkan banyak hal Ia langsung berdiri dan mengangkat satu karung gula yang masih dalam pengawasan lelaki tua itu. Obe terus-menerus mengangkat karung gula itu disisi lain lelaki tua itu masih terus memperhatikan pergerakan Obe “Aku kan tadi kesini istirahat, Kok jadi angkat beban” Lirih Obe sambil menatap lelak tua itu. Obe beranjak dan segera meninggalkan toko tua yang ada di sebelah pasar kuno itu. Kaki nya kemabali melangkah tak tahu arah Angin menerpa tubuh kekarnya, Obe menyibak rambut separuh mie gorengnya berjalan sembari menendang batu, Batu itu melayang dan kembali jatuh tepat diatas kepalanya. “Aww” Desah nya kesakitan, Mengelus kepalanya yang saat ini sudah memiliki pola tersendiri. Benjol.
Obe membuka matanya Ia menatap sekitar dengan wajah bingung dan rasa khawatir menyelimuti raganya.Seluruh orang berjalan tanpa menggunakan kaki melainkan transportasi darat yang hanya bisa dinaiki satu orang, Mereka melaju dengan sangat kencang sambil menggenggam satu tab di tangannya. Obe semakin bingung kemana tubuhnya ini di bawa, Ia memperhatkan nya kembali dan langsung bergegas. Namun pergerakan Obe terhenti dihadapan lelaki berbadan tegap yang mengenakan pakaian penjaga lengkap yang dibawah kaki nya juga menggunakan alat trnsportasi mandiri.
“Siapa kamu?” Tanya seorang penjaga itu pada Obe
“Obe” Jawabnya singkat
“Seharusnya tempat kamu tidak disini” Serunya
“Lalu?” Lagi lagi Obe bertanya hal konyol
“Cepat ke bawah kerjakan tugasmu disana Obe!” Obe menatap penjaga itu heran
namun penjaga itu justru mendorong-dorong tubuhnya agar segera turun
“Kau salah artian pak” Obe mulai membuka suaranya, Penjaga itu hanya diam
“Nama ku Obe bukan Aku adalah seorang Obe. Aku bukan office boy Aku pendatang
dari kota sebrang.” Jelas Obe pada penjaga itu, Ia mulai menggangguk samar
“Lalu dimana Porman mu” Tanya penjaga itu. Obe menatap penjaga itu menjari
jawaban
“Poman, Transportasi mandiri, Ini seperti ini” Tunjuk penjaga itu pada kendaraan
yang dipakaidi bawah kaki nya
“Aku tidak punya itu” Jawab Obe
“Wah, Kamu tertinggal jauh ya, nih Aku kasih Cuma-Cuma buat kamu ini seharga
makan mu satu tahun” Kata penjaga itu sambil menyodorkan Poman yang masih
bersegel baru.
“Lalu? Apa saya harus membayarnya?” Tanya Obe memastikan
“Kamu bisa bayar cicilan, Nanti kamu kirim pakai dana saja” Obe menatap heran
penjaga itu lagi
“Tab kamu mana?” Tanya penjaga itu. Obe menggeleng
“Dasar manusia purbakala! Tidur selama apa kamu sampai tidak tau perkembangan
zaman.Dimana rumah mu? Apa kau juga tak punya rumah ah payah!” Kata penjaga
itu pada Obe.
“Sudah sebagai bayaran Poman itu kau harus tinggal bersama ku di pos ini selama
lima poket”
“Lima poket? Berapa lama itu?”
“Tidak lama hanya seratuus lima puluh dina”
“Lalu dina itu berapa?”
“Seratus lima puluh dina, hitung sendiri satu dina nya kamu memiliki satu malam dan
satu siang”
Obe mengangguk ringan memahami pembahasan penjaga itu, Ia merebahkan tubuhnya disamping penjaga tersebut dan memejamkan matanya, Kepala nya, Semua pertanyaan memenuhi pikirannya, Hari esok tiba Obe seperti orang yang tak berdaya penjaga membangunkannya namun tubuhnya masih sangat tak berdaya.
“Obe kamu kenapa?” Tanya penjaga itu sambil menggoyangkan tubuuh Obe,
“Panas sekali badan mu, ku bawa ke rumaah sakit ya” Ajak penjaga itu namun hanya
dibalas anggukan samar oleh Obe. Penjaga itu membawa tubuh Obe keluar dari pos dan segera membawanya ke rumah sakit menaiki beb beroda empat. Mereka tiba di rumah sakit, makhluk berbadan kaku itu segera membawa Obe ke dalam ruang pemeriksaan dan memberinya obat. Kurang dari satu siang keadaan Obe mulai membaik dan mulai mengeluarkan suaranya lagi
“Pak, Pak penjaga” Panggilnya dengan suara lrih dan tubuh yang masih terduduk di
ranjang dan selang infus yang masih menyangkut di punggung tangannya.
“Iya Be” Tanya penjagan itu
“Kita dimana?” Tanya Obe
“Rumah sakit Be”
“Kenapa makhluk itu tidak seperti manusia pada umumnya?, Tanganya sakit saat
menyentuh tubuh ku. Kasar juga menimbulkan sedikit getaran seperti strum. Mereka seperti robot jahat yang aku temui di masa kecil Pak” Suara Obe mengadu pada Penjaga itu
“Tidak Obe itu mungkin karna kau sedang sakit, Mereka bukan orang jahat”
“Mereka bukan manusia ya?” Tanya Obe
“Sudah, Sudah kalo sudah membaik ayo kita pulang” Ajak penjaga itu. Obe yang
merasa tubhnya ssudahmembaik pun beranjak dan berjalan sedikit demi sedikit melangkah keluar rumah sakit.Matanya melihat kearah sekitar perkerja rumah sakit yang memang benar tampak kaku dan nada bicaranya pun sama. Tak sengaja lengan Obe menyentuh lengan penjaga itu yang ternyata memiliki tekstur sama. Obe mendongak matanya menatap tajam pada penjaga itu, Penjaga itu paham arti tatapan Obe.
“Sekarang kau harus memberitahuku siapa kau dan mereka ini sebenarnya!” Tegas
Obe yang merasa mulai ada yang tidak baik terjadi di distrik ini Penjaga itu menatap
Obe dengan tatapan terbaiknya
“Obe, tidak semua makhluk didistrik ini jahat. Kamu ada benarnya juga
membicarakan kami seperti robot yang kau temui di masa kecil.”
“Kami?” Obe bertanya tegas
“Ya Obe Kami adalah robot jahat itu” Obe menatap penjaga itu dengan sendu.
“Kau bukan robot jahat pak”
“Kau salah Obe, Aku yang membuatmu sakit, karna aku ingin mengambil DNA dari
dirimu.” Belum selesai penjaga itu menjelaskan maksudnya Obe lebih dulu meladeni
keras kepalanya.
“Makhluk gila!”
“Dengar Aku Obe!” Suara penjaga itu mulai meninggi
“Kau manusia, Tak selamanya kau bisa tnggal di dunia ini terlebih untuk bergaul
didistrik ini, Aku akan merindukan sosokmu di kemudian hari” Tukas Penjaga itu
pada Obe, Nanum Obe sudah lebih dulu berlari menuju Beb yang tadi mereka naiki
dan menjoba melaju. Namun usahanya sia-sa
“Pasword jalan nya ada di saya Obe.” Kata penjaga itu. Obe menatapnya muak dan
segera turun dan berlari sekencang mungkin. Ia kembali menabrak satu balok besar
yang menjadi pagar rumah sakit. I a mendesah kesakitan, Pandangannya pudar dan Ia
pun kembali terbaring lemah.
“Obe, Obe” Suara Lelaki tua berpakaian Abu-abu lusuh dan rambut yang sudah putih
Obe membuka matanya dengan sempurna, menatap kesekitar tempat yang begitu ia
kenali.
“Pak tua” Seru Obe
“Dari mana saja kau,Aku mencari mu Aku ingin memberimu perkerjaan
“Aku juga tidak tahu”
“Lihat lah took kita sekarang sudah memiliki akses pembelian melalui ponsel.” Obe
sontak kaget
“Kenapa bisa?”
“Zaman sudah maju Be.., Kolo kita diem aja kalah sama yang di luar sana” Suara pak
tua lirih
Obe menatap keadaan took yang saat ini jauh lebih maju, Dihalaman bukan lagi
mobil pembeli yang terparkir melainkan truk truk untuk mengirim pesanan.
“Sekarang kamu mau cari perkerjaan dimana pun tidak aka nada kecuali jadi
pengusaha, Semua system sudah diganti dengan situs robot. Gak ada diluar sana yang
menggunakan tenaga manusia kecuali ya usahanya kita”
Obe menatap pemandangan sekitar dan merenung
0 Komentar