IIS SMP PROGRESSIVE BUMI SHALAWAT
LELUHUR DALAM SAJAK PERTIWI
Oleh: Variono Aldo Bareto
Selepas warisan yang hilang sebab zaman,
Penyair tersenyum di negeri berbudi,
Merenungi jejak budaya negeri,
Mendengar kidung gamelan bambu yang bergema,
Yang meluas ke penjuru khatulistiwa.
Tentang warisan sastra nirwana,
Kala fajar menafsir kala di rahim pertiwi.
Di sana para pujangga berkumpul—
Bak gemintang di langit amarta,
Menakar makna isi negeri,
Melalui sajak bangsa, umpama bianglala.
Putra-putri bambu runcing menatap yakin,
Turun-temurun menyelami sajak puitis
Membentang di atas cakrawala,
Menyulam batik bermotif ombak dan layar,
Puisi tegak berdiri dalam tekad bangsa,
Menyemai budaya yang tak lekang oleh masa.
Kelembutan rima dalam puisi,
Melukis pesan di tanah pertiwi yang subur.
Di bulan bahasa yang berpijar—kita adalah penyair,
Nan mereka adalah hikmat dalam setiap sajak kami.
Di tanah air yang berbinar setia,
Semenanjung pertiwi bersama rasa cinta yang tiada tara.
.png)
0 Komentar