MTsN 1 Siak
Tema: Warisan Nusantara, Identitas Bangsa
“LUHUR CAHAYA DI PANTULAN KACA”
Oleh: Venus Pawestri Qirani Zanitha
Tepian sungai memantulkan sinar
purnama Elang penembus langit terang
Dengan sayap terbalut cahaya rembulan
Seperti pedang kehormatan,
Menjadi bayangan penjaga malam
Sungai siak membelah
kota, Saksi bisu sejarah
ada Kokohnya istana
megah, Menyimpan cerita
sultan gagah
Angin malam datang dari
hilir, Meniup Syair-syair
lama,
Yang dahulu di bisikkan di beranda istana
Zapin melayu menggema riang,
Pantun gurindam terus
berdendang Adat istiadat di
junjung tinggi,
Membawa harum damar dengan Suara gendang yang telah terdiam
Gendang nobat dahulu berdentum lirih,
Menggambarkan gema di masa silam
saat para sultan dan rakyatnya berdiri sejajar dalam irama yang
sama, Irama persatuaan, pemersatu bangsa
Di dalam pantulan cermin istana,
Terlihat bayang-bayang enggan
hilang,
Seakan cerita kejayaan bukan untuk di
kenang Melainkan di jaga dalam
perbuatan
Bila kini bayangan tampak
redup, Bayangan itu tidak
menghilang Melainkan samar
karena zaman
Cermin itu seolah berbisik pelan
“Jangan biarkan warisanmu menjadi kisah yang membisu
Bangunkan ia dalam langkah dan laku
Sebab bangsa hidup selama ingatan dan cintanya masih
berpadu Di bawah satu langit, satu nama, melayu.”
.png)
0 Komentar