Prosesi Pernikahan Adat Melayu di Kabupaten Bengkalis - Rahma Arisa


Prosesi Pernikahan Adat Melayu di Kabupaten Bengkalis
Karya: Rahma Arisa

Prosesi atau upacara pernikahan adalah serangkaian acara yang  diselenggarakan untuk meresmikan ikatan lahir batin antara seorang pria dan  wanita sebagai suami istri, berdasarkan kepercayaan yang berlaku. Upacara ini  melibatkan berbagai tradisi, perayaan, dan dihadiri oleh keluarga serta tamu untuk  merayakan momen yang penting ini dan mengukuhkan komitmen seumur hidup. 

Sebelum melangsungkan pernikahan, di daerah Riau khususnya Kabupaten  Bengakalis melaksanakan berbagai acara diantaranya: merisik, melamar, hantaran  belanja, berinai, berandam, akad nikah, berarak, dan mandi taman. 

Merisik merupakan tahap awal dalam proses pernikahan yang bertujuan  untuk mengetahui latar belakang mempelai wanita. Merisik dilakukan oleh  perwakilan keluarga laki-laki yang sudah pernah mengunjungi keluarga  perempuan sebelumnya, namun bisa juga diwakili oleh orang lain. Proses merisik  bisa dilakukan berulang kali hingga informasi yang didapat tidak mengecewakan  pihak laki-laki. Setelah proses merisik dilanjutkan dengan meminang yaitu proses  lamaran resmi yang diawali dengan musyawarah keluarga pria, diikuti pengiriman  utusan untuk menyampaikan hajat dan membawa hantaran seperti sirih serta  bunga rampai. Pihak laki-laki membawa rombongan yang biasanya terdiri dari  lima orang dan pihak perempuan akan menyambut rombongan dengan baik.  Kedua belah pihak akan membicarakan berbagai hal termasuk penentuan jumlah  hantaran dan waktu pernikahan. 

Jika sudah ada kesepekatan maka akan dilanjutkan dengan proses hantar  belanja. Hantar belanja di daerah Bengkalis biasanya pihak leleki memberikan  berupa barang keperluan pihak perempuan berupa pakaian, alat kosmestik,  perlengkapan untuk sholat dan yang paling penting uang yang sudah disepakati 

jumlahnya. Pihak keluarga laki-laki akan membawa hantaran yang sudah dihias  sedemikian rupa ada yang berbentuk bunga dan tempatnya juga tidak kalah  menariknya. Ketika menyerahkan handaran belanja biasanya ada berbalas pantun  dari kedua belah pihak. Di saat hari penyerahan hantar belanja pihak laki-laki dan  perempuan menetapkan tanggal pernikahan. Setelah hari pernikahan ditetapkan  pihak perempuan mempersiapkan apa saja yang dirasakan penting. Acara yang tak  kalah pentingnya adalah berandam bagi pengantin perempuan. Proses ini  dilakukan untuk membersihkan wajah dengan cara mencukur alis dan wajah dari  helaian rambut yang dilakukan oleh perias pengantin. Sedangkan calon pengantin  laki-laki memotong rambut agar kelihatan lebih rapi. 

Prosesi selanjutnya adalah malam berinai, kedua calaon pengantin akan  berbaring di atas kasur yang berbeda sembari telapak tangan serta kuku tangan  dan kaki diberi inai. Untuk menunggu inainya kering biasanya diringi dengan  rebana sehingga membuat malam itu sangat meriah. Siapa yang hadir pada saat  berinai mulai dari anak-anak sampai ibu-ibu ingin juga kukunya diberi inai. Hal  ini tentu saja boleh yang penting inainya masih ada sisa. 

Sesudah melakukan hal tersebut, prosesi yang sangat ditunggu dari kedua  belah pihak adalah akad nikah yang biasanya dilakukan di rumah mempelai  perempuan. Para keluarga sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk  acara akad nikah, ada yang menyiapkan makanan dan ada yang menyambut tamu.  Pada acara ini kedua calon mempelai akan berpakaian melayu yang warnanya  selaras. Acara dimulai dari sambutan, pembacaan ayat suci Alquran, dan khutbah  nikah yang akan disampaikan oleh penghulu yang berisi nasehat perkawinan  untuk kedua calon pengantin. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan ijab dan kabul yang akan dilafazkan oleh calon pengantin laki-laki dan wali dari calon pengantin  perempuan yaitu ayah kandung atau berwali hakim jika orang tua sudah tiada.  Selain itu harus ada saksi dari kedua belah pihak yang berjumlah empat orang. Apabila selesai ijab kabul penghulu akan bertanya “Apakah sah?” maka saksi  akan menjawab “sah.” Mendengar perkataan sah maka kedua calon pengantin 

merasa sangat senang begitu juga dengan keluarga dan tamu yang hadir. Setelah  prosesi akad nikah maka dilanjukan dengan acara tepuk tepung tawar untuk kedua  mempelai. Tepuk tepung tawar menggunakan bunga rampai, betih beras putih dan  kuning, dan daun perenjisnya. Acara tepuk tepung tawar dimulai dari pengantin  laki-laki yang akan dilakukan tujuh orang yang sudah ditunjuk. Setelah pengantin  laki-laki dilanjutkan tepuk tepung tawar untuk pengantin perempuan. Tepuk  tepung tawar ini mempunyai makna untuk memberi doa kepada pengantin agar  bahagia sampai akhir hayat. 

Prosesi selanjutnya resepsi pernikahan biasanya dilaksanakan di rumah pengantin perempuan. Sebelum kedua penganting bersanding, acara yang sangat  penting dilakukan oleh pengantin perempuan adalah katam Alquran , dengan  mengenakan pakaian yang berwarna putih. Acara katam akan dipimpin oleh ibu ibu pengajian. Setelah katam mereka akan membawa pulang nasi kunyit yang  diletakkan bersama telur dan bunga rampai. Selesai katam, pengantin perempuan  berganti pakaian adat yang sangat indah dengan warna yang menarik. Penganti  laki-laki datang ke tempat pengantin perempuan dengan diarak dan diringi suara  kompang. Sesampai di tempat pengantin perempuan tidak langsung duduk di  pelamin tetapi harus melewati pintu yang ditutup setengah dengan menggunakan  kain panjang. Pihak lelaki harus menyediakan amplop yang sudah diisi uang. Pada  prosesi tutup pintu ini terjadi berbalas pantun. Apabila sudah ada kesepakatan  antara utusan kedua mempelai barulah boleh untuk bersanding. Setiap tamu yang  hadir bersalaman dengan kedua mempelai dan mendoakan agar berbahagia sampai  akhir hayat. 

Setelah acara resepsi dilanjutkan dengan mandi taman, yang  dilaksanakan di halaman rumah pengantin wanita. Prosesi ini merupakan bagian  dari rangkaian pernikahan adat yang melambangkan harapan untuk kehidupan  baru yang harmonis dan sejahtera. Dalam acara ini, kedua orang tua dan  masyarakat turut memandikan pengantin sebagai simbol penyucian dan berkah  sebelum mereka memulai hidup baru.

Propinsi Riau kaya akan berbagai adat istiadat, salah satunya prosesi  pernikahan adat melayu di Kabupaten Bengkalis. Prosesi pernikahan ini sangat  menarik dan kaya akan makna. Kita sebagai generasi muda harus bangga dan  mencintai adat yang ada di daerah. Untuk itu, marilah senantiasa menjaga dan  tetap melestarikan adat yang sudah ada.

4 

Posting Komentar

0 Komentar