Si Lancang Anak Durhaka
oleh: Zaskia Almaira Putri
oleh: Zaskia Almaira Putri
Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah seorang anak laki-laki bernama Lancang. Sejak kecil hingga dewasa, ia hidup bersama ibunya yang sangat menyayanginya. Suatu hari, Lancang meminta izin kepada ibunya untuk pergi mengadu nasib di negeri orang. Dengan penuh keikhlasan, sang ibu melepas kepergian anaknya untuk merantau.
Bertahun-tahun berlalu. Berkat doa sang ibu, Lancang menjadi seorang saudagar kaya raya. Suatu ketika, ia berlayar pulang ke kampung halamannya bersama istrinya yang cantik serta membawa seluruh harta kekayaannya. Ia ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa kini dirinya telah menjadi orang kaya.
Setibanya di dermaga, ibu Lancang datang menghampiri dengan penuh rasa haru dan rindu. Namun, alangkah sedihnya hati sang ibu, karena Lancang tidak mau mengakui dirinya sebagai anak. Dengan hati hancur, sang ibu pulang ke rumah dan berdoa kepada Yang Maha Esa agar anaknya yang durhaka itu mendapat hukuman.
Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Awan menurunkan hujan lebat, petir menyambar, dan kapal Lancang hancur porak-poranda tanpa sisa. Kini, si Lancang telah tiada.
Pesan moral:
“Janganlah durhaka kepada orang tua, dan jangan menjadi orang yang sombong.”
.png)
0 Komentar