Pada hari Minggu, Aku bersama keluargaku pergi ke rumah nenek yang berada di Kota Cirebon. Saat tiba di sana, ternyata malam harinya akan diselenggarakan kesenian daerah. Akhirnya, kami sekeluarga memutuskan untuk menginap semalam agar dapat menyaksikan kesenian Tari Topeng.
Malam hari pun tiba, sudah banyak orang yang berlalu-lalang. Aku segera menuju depan panggung. Tidak berselang lama, acara kesenian Tari Topeng pun dimulai. Sesuai dengan namanya, tarian ini dimainkan dengan mengenakan topeng sebagai aksesoris utama.
Tari Topeng merupakan kesenian tradisional yang diyakini berasal dari Kerajaan Majapahit dan dibawa ke Cirebon pada abad ke-15. Disebut Tari Topeng karena penarinya menggunakan topeng ketika menari. Tari Topeng merupakan karya dari Nugraha Soeradiredja yang memiliki berbagai jenis dan mengalami perkembangan dalam gerakan maupun cerita yang disampaikan. Tarian ini menggunakan lima jenis topeng yang masing-masing melambangkan fase kehidupan manusia. Diantaranya, Topeng Panji yang mewakili karakter halus, tenang, dan bijaksana, Topeng Samba mewakili karakter anak-anak yang ceria, Topeng Rumyang yang mewakili karakter dewasa muda yang sedang dalam tahap mencintai, Topeng Tumenggung mewakili karakter prajurit yang bijaksana, tegas,
dan loyal, dan yang terakhir Topeng Kelana yang mewakili karakter serakah dan angkara murka. Tarian ini juga mengandung pesan moral yang kuat serta menggambarkan perjalanan hidup manusia yang biasanya dimainkan solo atau beberapa orang.
Dari Berbagai jenis Tari Topeng, yang Aku saksikan malam itu adalah Tari Topeng Kelana Kencana Wungu. Tari Topeng ini menceritakan tentang Prabu Menakjingga, raja Blambangan yang tergila-gila dengan kecantikan Ratu Kecana Wungu, ratu dari kerajaan Majapahit, hingga kemudian berusaha mendapatkan pujaan hatinya. Namun, upaya pengejarannya tidak mendapat hasil. Kemarahan yang tak bisa lagi disembunyikan kemudian membeberkan segala tabiat buruknya.
Dalam tarian ini, Kelana yang merupakan orang yang serakah, penuh amarah, dan tidak bisa menjaga hawa nafsu divisualisasikan dalam gerakan langkah kaki yang panjang dan menghentak. Sepasang tangannya juga terbuka, serta jari-jarinya selalu mengepal. Stuktur geraknya pun gagah berani, kuat, dan angkaramurka.
Setiap topeng mewakili masing-masing karakter yang menggambarkan watak manusia, seperti Kencana Wungu dengan topeng bewarna putih kebiruan, mewakili karakternya yang lincah tetapi anggun. Menakjingga atau disebut juga Kelana dengan topeng bewarna merah, mewakili karakternya yang berangasan, temperamental, dan tidak sabaran.
Adapun musik untuk mengiringi tarian tersebut adalah lagu gonjingan kering lazi dengan iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas dari Tari Topeng.
Tari Topeng yang ditampilkan sangat memukau, sampai tidak terasa waktu sudah larut. Setelah acara selesai, Aku dan keluargaku memutuskan untuk pulang ke rumah nenek dan beristirahat.
Dengan demikian, Tari Topeng tidak hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan dan diapresiasi. Banyak sekali pesan moral yang bisa diambil karena isinya menceritakan kisah perjalanan hidup manusia dengan berbagai karakter yang beragam.
.png)
0 Komentar