Mahasiswa 2018: Kesan dan Pesan PKKMB dan Sehari Bersama Maba
Tiga hari dilewati Mahasiswa Baru
mengikuti proses Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB),
Mahasiswa Baru merasakan pengalaman yang sama pada Sehari Bersama Maba yang
diselenggarakan pihak BEM FKIP Universitas Riau. Ajang tersebut menjadi
kegiatan yang memberikan pengalaman berarti bagi Mahasiswa Baru.
Dirasakan oleh Maba Prodi PBSI. Selain
pengalaman, mereka mengaku kegiatan tersebut menjadi ajang untuk membentuk
kekompakan mereka serta bentuk adaptasi terhadap satu sama lain.
“Yang paling berkesan adalah saat
persiapan untuk menghadapi lomba-lomba yang akan diperlombakan. Saat latihan
bersama kakak senior rasanya senang dan bahagia, kompak, ada sedih, capek serta
rasa bosan, jadi campur aduk. Kekompakan yang terjalin di hari H dan semangat
kakak senior untuk mendampingi yang luar biasa dan kami sangat merasa puas
dengan apa yang kami usahakan. Kami bisa jadi juara di antara beberapa
perlombaan itu.” tutur Ariyo. Ariyo dipercaya menjadi Ketua Tingkat angkatan
2018. “Pesannya, kakak seniornya mudah-mudahan bisa lebih sabar lagi untuk
menghadapi maba selanjutnya.”
Kesan dan pesan tidak hanya disampaikan
Ariyo. Wanlulu, Mahasiswa PBSI yang berhasil meraih juara 1 Lomba Orasi pada
Sehari Bersama Maba mewakili teman-teman menyampaikan kesan dan pesannya selama
kegiatan tersebut.
“Ada rasa senang dan sedihnya, senangnya
itu karena Lulu bisa mendapat ilmu dan lebih dekat lagi dengan kakak senior lainnya
dan teman-teman baru. Lulu diajarkan kekompakan dan banyak lagi. Sedihnya itu
cuma bisa ngerasain hal ini sekali seumur hidup. Pesan lulu sih ya belajarlah
untuk lebih menghargai suatu hal karena belum tentu itu akan terulang kembali.”
tuturnya.
Annisa Rahmi juga salah satu mahasiswa
baru yang mencatat prestasi pada kegiatan PKKMB, sebagai juara 3 Lomba Baca
Puisi.
“Kesan saya selama mengikuti PKKMB hari
pertama ini yang pasti saya merasa sangat senang. Saya bisa bertemu dan
berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai prodi, saling menghargai,
menghormati, dan menjaga kekompakan. Di hari kedua, PKKMB diadakan di prodi
Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia. Di sini ada pengenalan dosen dan pengurus
hima. Selain itu, juga ada bedah buku "Senja di pagi hari", yang
merupakan karya dari seorang dosen dan dua orang mahasiswa PBSI. Dalam acara
bedah buku, saya ikut tampil membacakan salah satu puisi di dalam buku
tersebut. Alhamdulillah, saya sangat senang karena mendapatkan reward yaitu
buku beserta tandatangan para penulis.
“Banyak keseruan yang diperoleh dalam kegiatan
ini. Di sini kami juga menunjukkan kekompakan dan kehebohan kami sebagai Maba
PBSI. Pemenang dari setiap lomba diumumkan di akhir acara. Alhamdulillah, PBSI
memperoleh juara 1 Orasi, juara 2 yel-yel, dan juara 2 mars hima. PBSI memang
luar biasa asik, mantap. Sungguh pengalaman luar biasa yang saya dapatkan di
sini. Banyak pembelajaran dan perbaikan yang harus saya terapkan untuk ke
depannya.”
Hingga hari pertama kuliah mereka rasakan pada
(3/9) lalu. Mahasiswa Baru PBSI tampak mengikuti kegiatan perkuliahan dengan
baik.
“Di hari pertama kuliah, tentu ada sedikit
rasa cemas dan gugup yang menghampiri. Namun semua dapat teratasi karena arahan
dan bimbingan dari para kakanda dan ayunda PBSI. Rasa kekeluargaan benar-benar
terasa sejak pertama kali kaki ini dipijakkan di PBSI. Kami diajarkan budaya
sopan santun, kedisiplinan, dan kekompakan sebagai keluarga. Saya merasa sangat
beruntung berada dalam lingkarang keluarga PBSI.” tutur Annisa Rahmi,
menceritakan pengalaman pertama kuliahnya.
Komentar
Posting Komentar