Hi sobat!
Seperti yang kita ketahui bahwasannya setiap tanggal 5 Oktober merupakan hari besar Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) punya sejarah
panjang sejak masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tanggal 17
Agustus 1945.
Untuk memeriahkan perayaan ini, alangkah baiknya jika kita mengenang sejarah tentang hari besar ini. Nah, mari kita simak bersama-sama.
Terbentuknya TNI sebagai angkatan bersenjata RI telah melalui beberapa kali pergantian nama. Adam Malik dalam Riwayat dan Perjuangan Sekitar Proklamasi Kemerdekaan (1970) menuliskan, pada 22 Agustus 1945 berdiri Badan Keamanan Rakyat (BKR).
BKR dibentuk sebagai kelengkapan negara sekaligus untuk menghadapi para tentara Jepang yang masih ada di Indonesia. Seiring kedatangan pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda dengan wujud NICA, fungsi BKR pun ditingkatkan.
Melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945, nama BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), demikian dikutip dari buku Sejarah TNI-AD 1945-1973 (1990).
Sebutan angkatan perang Republik Indonesia
mengalami perubahan menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, singkatannya tetap TKR,
sejak tanggal 7 Januari 1946.
Pada 26 Januari 1946, dilansir Memoar Perjuangan Menegakkan Negara Proklamasi 17 Agustus 1945 (1985) karya A. Eryono, dan kawan-kawan, diterbitkan maklumat pergantian nama dari TKR menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI)
Nama TNI baru diresmikan oleh Presiden Sukarno pada 3 Juni 1947 untuk menggantikan TRI sebagai alat pertahanan negara atau angkatan perang Republik Indonesia.
Setelah penyerahan kedaulatan dari Belanda
pada 27 Desember 1949, Indonesia berubah menjadi negara federasi dengan nama
Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu, maka dibentuk pula
Angkatan Perang RIS (APRIS).
Tanggal 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negera kesatuan sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
Berikutnya, pada 1962, terjadi penyatuan antara organisasi angkatan perang dan kepolisian menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Penggunaan nama ABRI diterapkan cukup lama, yakni selama sisa Orde Lama di era Presiden Sukarno kemudian sepanjang era Orde Baru di bawah rezim Presiden Soeharto.
Seiring runtuhnya Orde Baru karena Reformasi
1998, tiga angkatan militer yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara, dikembalikan menjadi TNI, serta terpisah dari Kepolisian Republik
Indonesia (Polri) yang memiliki institusi sendiri.
Nah sekian sejarah singkatnya, sobat. Adanya
hari besar ini diharapkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin profesional
dalam melakukan kewajibannya terhadap negara, tidak semata-mata hanya
pertahanannya melainkan aspek-aspek kemakmuran negara lainnya.
0 Komentar