Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022
Impian Gadis Kecil
Naja Suhratul Jana
Bukan memandang seberapa tinggi pangkat dan jabatanmu,
bukan memandang seberapa besar penghasilanmu. Selama itu hahal dan baik bagimu
lakukan, dan jangan pernah mundur. Hanya orang yang tak mengerti arti kehidupan
jika ia memandang seseorang dari sesuatu yang tidak harus dilihat. Selain kerja
keras, usaha, dan hasil. Naja suhratul jannah nama yang ayah dan ibuku berikan
ketia pertama kali aku melihat dunia. Ayah pernah bilang “kesuksesan hanya ada
di tangan masing-masing setiap orang, ayah dan ibu hanya bisa mendoakan yang
terbaik. Ingat awali semua dengan sesuatu yang baik, maka akan berujung baik
pula.”
Ayah dan ibu juga mengajari tentang banyak hal
kepadaku. Mulai dari berkerja keras, sikap bertanggung jawab, sampai dengan
sikap pemurah dan selalu bersyukur, dan tidak melukapan kewajiban kepada allah
SWT. Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, namun harmonis, nyaman
untuk tempat berkeluh kesah hingga berbagi cerita. Ayah bekerja sebagai petani
dengan penghasilan yang yang tidak tetap. Ibu adalah seorang ibu rumah tangga.
Ibu menderita penyakit asma terkadang aku sedih
melihat kondisi ibu, disisi lain, aku ingin mengapai impian terbesarku, yaitu
kuliah. Namun dengan kondisi keuangan yang kami yang tidak memungkinkan aku
tidak sanggup meminta biaya kuliah kepada ibu dan ayah.sehingga aku memutuskan
kuliah dengan cara diam-diam. Di selang waktu kuliahku aku bisa bekerja untuk
mengurangi beban orang tuaku.dengan berjalannya waktu dimana disaat itu aku
harus membayar uang kuliah ku di sisi lain aku juga tidak memiliki uang tapi
aku tidak putus asa, aku harus membongkar uang tabunganku yang tak seberapah,
tetapi bisa menambah untuk uang kuliah ku, karna uang tabungan ku tidak
seberapa aku harus berfikir keras untuk mendapatkan uang untuk membayar uang
kuliah, waktu itu aku sedang berada di suatu tempat seorang diri sedang
termenung memikirkan bagaimana aku bisa membayar uang kuliah ku disisilain aku
tetap ingin melanjutkan pendidikan ku untuk bisa menggapai impian yang telah
aku ukir sejak kecil. Disaat aku sedang duduk termenung aku melihat ada
nenek-nenek yang sedang kebinggungan dan memerlukan bantuan tampa pikir panjang
aku membantu nenek-nenek tersebut. Aku menanyai “ nenek mau kemana” Tanya ku
lalu nenek tesebut menjawab “nenek sedang kebigungan nak, nenek tidak tau jalan
pulang” lalu aku mencoba membantu, tetapi aku juga tidak tau mau membantu
dengan cara apa sedangkan nenek tersebut lupa klau rumahnya dimana.
Dengan keadaan kerbingungan aku melihat ada
seorang bapak-bapak dia terlihat rapi dan memakai dasi dan jas yang menandai bahwa
dia seorang pengusaha, lalu aku menghampiri bapak tersebut lalu menanyai,
“bapak sedang apa”lalu bapak tersebut menjawab “saya sedang mencari ibu saya
dia sudah pikun dan sekarang dia tidak tau dimana” lalu saya berpikir bahwa
nenek yang bersama saya tadi merupakan ibu yang sedang dicari oleh bapak ibu,
lalu saya menanyai bagaimana ciri-ciri orang tua bapak?dia mengatakan dia
memakai baju merah dan memiliki konde. Dan saya mengirah bahwa nenek yang saya
bantu tadi merupakan orang tua dari bapak ini.
Lalu saya mengatakan bahwa saya sudah menolong
orang tua bapak. Saya melihat dia sedang kebingungan lalu saya menghampiri dia,
dan sekrang nenek tersebut sudah ada bersama saya, klau bapak ingin bertemu ayok..
saya antar. Lalu bapak tersebut menjawab bolehkan saya bertemu dengan nenek
yang kamu maksud?
Kemudian saya mengatakan boleh pak. Lalu saya
mengatar bapak tersebut ketempat nenek. Ternyata benar bahwa nenek yang saya
bantu tersebut merupakan orang tua dari bapak ini. “terimahkasih nak kamu sudah
menyelamatkan ibu saya, apa yang harus saya lalukan untuk membalas budi ini?
Saya menjawab “tidak usah pak saya ikhlas membantu nenek ini dan saya juga
tidak sengaja melihat nenek ni.lalu bapak tersebut mengeluarkan sesuatu dari
dalam dompet nya. Ia memberikan saya uang yang cukup banyak, tetapi saya
menolaknya. Walaupun saat itu saya sangat membutukan uang tersebut. kamu
sekarang bekerja dimana? Lalu saya mejawab “saya merupakan mahasiwa dari salah
satu perguruan tingi yang ada di kota ini! Bapak tersebut mejawab öoh iyaa?
Kalau boleh tau kamu mahasiswa universitas mana? Lalu saya menjawab üniversitas
indonesia pak. Lalu bapak tersebut mengatakan bahwa dia merupakan donator didi kampus
tersebut. lalu dia mengatakan ïzinkan saya menguliahkan kamu sebagai rasa terimahkasih
saya terhadap mu yang sudah mebantu ibu saya! Mendengar perkataan bapak tersebut
saya sangat bersyukur bahwa ada orang yang mau menguliahkan saya.
3 tahun kemudian saya berhasil menyelesaikan
studi saya dan mengikuti tes CPNS dan Alhamdulillah dengan izin allah saya
lulus dan saya bangga dengan diri saya yang bersusah payah bisa berjuang sampe
bisa seperti ini.
TAMAT
Komentar
Posting Komentar