Sejak 1928 - Hanna Wu


Sejak 1928 
Hanna Wu - SMP Global Andalan


Sebuah goresan hitam menari di atas putih

Kata demi kata terpatri

Diam tak bersuara namun menyimpan saksi

Menelusur kisah yang tak pernah mati


Sebuah coretan itu berseru

“Dari sabang sampai Merauke”, katanya

Dari ujung barat di mana matahari berangkat

Hingga timur yang menyapa dengan cahayanya yang hangat

Coretan itu menjelma menjadi gema

Mengikat kita dalam kesetiaan Bersama

Bertanah air satu di bawah langit nusantara


Tiap warna berbaur dalam sutra makna

Lirik dan irama menganyam sejarah

Ajaran lama bersenandung, memahat arah

Tiap warna menyatu bukan untuk berpisah


Sape bergetar tifa menggema

Melodi kecapi menyatu rasa

Mengiringi sumpah dalam satu jiwa meski tak sama

Satu bangsa di bawah panji Merdeka

Coretan itu terus melaju

Menanam Bahasa yang satu, Bahasa pemersatu

Bahasa Indonesia yang memandu jalan maju


Namun, sudikah kau pemudi?

Tahukah kau pemuda?

Sebuah coretan itu perlahan terkikis oleh yang datang

Mereka hadir tanpa disapa, meninggalkan nestapa di raga


Angin asing berbisik dalam Bahasa tanpa wajah

Mengubur Bahasa ibu yang kian abu-abu

Kini, coretan itu bak daun gugur di musim yang salah

Terlepas dari dahannya, terombang ambing dibawa angin menyapu jalanan

Kembalikan kami!

Kembalilah pemuda pemudi!

Di sini, Tanah air beta

1928 awal yang pantang mati

Sumpah yang abadi, melukis Nurani.

Posting Komentar

0 Komentar