BENARLAH INI TANAH SAKAI
Sarah Delfia Manurung
SMAN 2 MANDAU
Di ujung Mandau di tepi Kandis
Di tengah Pinggir segan meringis
Mengembara jadi kulit terkikis
Karibnya alam nan elok juga manis
Mengharap asa dari kayu bertiris
Akar dan dahan itu suci
Teman hidup pendamping diri
Adat dilanggar hidup merugi
Emas pengganti jadi tradisi
Benarlah ini tanah Sakai
Daku miliki pribumi dijunjung tinggi
Benarlah dia tak akan hilang di bumi
Ringan kaki menapak di tanah ini
Raga dijamu jiwa dikasihi
Sirna rindu ‘tuk beranjak pergi
Benarlah ini tanah Sakai
Tak dapat didusta juga dipungkiri
Bumi laksana berganti warna
Laksana menjadi udara pengembara
Retak arahnya berkelana
Kaki-kaki dulu diburu
Hutan kayu sumber ramu
Ada Timo untuk madu
Gegalung Galo pendamping tuju
Akankah sirna ditelan lupa?
Budaya tergerus diancam punah
Benarlah ini tanah Sakai
Tak hanyut di sungai
Tak pupus di bumi
Dua tiga jiwa hendak mengganti
Tetapalah dia sahabat pertiwi
Biar tinta bersuara
Lukiskan sajak dalam sastra
Menggemakan asa dari ukiran kata
Panggilan jiwa menggaung ke Nusantara
Benarlah ini tanah Sakai
Lembar pertama jurnal Panakasi
Yang tak akan hilang di bumi
0 Komentar