Riau: Sajak dari Hulu Budaya - Aisyah Yulia Putri

SMA Negeri 1 Mandau

Aisyah Yulia Putri

Riau: Sajak dari Hulu Budaya

Di hamparan senja Sungai Siak,

Tempat HangTuah pernah berlabuh,

Aku mendengar suara nenek moyangku,

Mengalir lembut dalam air yang tak pernah berhenti.

Bahasa mereka, doa yang tak pernah retak,

Pantun-pantun bersahut, menyulam makna dalam suara,

Dari lidah tua

hingga ke lidah muda.


Riau, engkau bukan sekadar nama,

Bukan pula sekadar tanah Melayu,

Engkau napasku, darah yang mengalir dari bumi ini,

Dalam zapin yang bergerak lembut di senja,

Aku mendengar langkah-langkah zaman,

Yang merajut hikmah, rindu, dan cinta

dari masa silam yang tak pernah terhapus.


Di pelataran rumah limas bertiang seribu,

Kisah-kisah itu hidup dalam bisikan angin,


Melayu tak hanya kata,

Tapi jiwa yang menari di sela udara,

Mengingatkan aku pada rumah yang jauh,

Di mana sejarah tertulis dalam setiap detik yang berlalu.


Maka biarlah aku menulis sajak ini,

Untuk ranah tempat budayaku berdiri,

Di antara gedung dan jalanan yang terus berkembang,

Aku mencari rumahku,

Dalam setiap bait yang tertulis,

Tersimpan petuah, cinta, juga dusta,


Dan harap, agar tak lekang ditelan masa.

Posting Komentar

0 Komentar