SMP Negeri 1 Bukit Batu
Sastra Tidak Terlupakan
Aku tahu suatu tempat
bukan sekedar ruang untuk bersenang-senang
melainkan panggung abadi untuk bersandang
di mana kata-kata menari, mengukir sejarah nan agung
Seperti benang putih yang tersulam dalam keabadian
mengikat janji antara masa lalu dan masa depan
Jati diri bangsa terikat syair kemenangan
apakah menurutmu budaya kita telah pudar?
apakah budaya kita dimakan oleh zaman tak bertanggung jawab
Tidak!!!
Setiap huruf, setiap larik dan bait bersyair menantang arus waktu, yang membawa
kehancuran!
Mengembalikan kita pada masa penderitaan
aku, kamu, dan kota dalam gema naskah syair
bersama menyatukan lentera warisan, pada masa lampau
mengukir harapan dalam alunan prosa yang tertinggal
Tak tergoyahkan oleh zaman peninggalan
dan apakah kau berfikir, kita tidak memiliki jati diri bangsa?
apakah kau berfikir, kita tidak memiliki jati diri bangsa?
Jati diri bangsa akan abadi selama-lamanya dalam puisi bangsa yang abadi!
Di sore hari yang syahdu dalam lembutnya senja
angin sepoi-sepoi membawa kenangan indah
Bisikan menyiarkan puisi tentang sejarah
mengalun lembut seperti bisikan tanpa arah
melestarikan budaya pada setiap nafas yang dihembuskan pada setiap arah
Abadi!
Abadi!
Abadi....
Abadi untuk selama-lamanya,
Sastra bangsa tak tergoyahkan oleh waktu, zaman ataupun kehancuran
Sastra bangsa, jati diri bangsa akan abadi untuk selama-lamanya
0 Komentar