Dari Batik Hingga Ombak Timur - Cynta Theresia Sihombing

 


Dari Batik Hingga Ombak Timur

(Puisi Warisan Nusantara — Identitas Bangsa)

Karya: Cynta Theresia Sihombing


Dari batik hingga ombak timur,

terlukis kisah yang tak lekang oleh waktu.

Setiap goresan malam di atas kain,

adalah doa nenek moyang yang berlabuh pada harapan.

Warna-warna berpadu seperti persatuan,

melingkupi tubuh bangsa yang majemuk,

namun tetap satu,

dalam irama tanah air yang teduh.


Di antara tiupan angin dari barat ke timur,

terdengar nyanyian gamelan dan suling bambu,

beradu lembut dengan debur ombak Samudra Hindia.

Langit memayungi sawah,

gunung memeluk desa,

dan laut mengajarkan kita tentang kesetiaan

bahwa arus boleh beragam,

namun muaranya satu Indonesia.


Di pasar tua, aroma rempah menyapa pagi,

jejak perdagangan purba yang membentuk jati diri.

Cengkih, pala, dan lada

bukan sekadar komoditas dunia,

melainkan simbol pertemuan budaya,

di mana barat dan timur saling mengenal,

tanpa kehilangan akar yang menancap dalam bumi pertiwi.


Warisan Nusantara bukan sekadar benda,

tapi jiwa yang menitis dalam darah anak bangsa.

Ia hidup dalam tarian pendet dan saman,

dalam ukiran Toraja dan tenun NTT,

dalam tutur bahasa yang beribu ragam,

namun mengalun satu dalam kata “Bhinneka Tunggal Ika”.


Wahai generasi muda,

jangan biarkan warisan itu berdebu di lemari sejarah.

Genggamlah dengan bangga,

karena dari sana kita belajar arti jati diri.

Kita bukan hanya pewaris,

tapi juga penjaga nilai dan makna,

penulis baru dari kisah panjang Nusantara.


Dari batik hingga ombak timur,

Indonesia menari di antara masa lalu dan masa depan.

Warisan bukan sekadar peninggalan,

tetapi pelita yang menuntun langkah anak bangsa.

Selama masih ada matahari yang menyinari tanah ini,

selama masih ada hati yang mencintai negeri,

warisan Nusantara akan tetap abadi

menjadi identitas bangsa

yang tak akan pernah pudar di telan zaman.

Posting Komentar

0 Komentar