Budaya Melayu merupakan warisan suatu budaya yang kaya dan beragam, yang berasal dari berbagai suku dan adat istiadat yang tersebar luas di seluruh Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan budaya mencakup aspek kehidupan, salah satunya adalah tarian daerah. Tarian daerah merupakan bagian integral dari budaya lokal dan mencerminkan nilai sosial, serta estetika orang-orang Melayu. Salah satunya adalah tari Zapin Melayu.
Tari Zapin adalah Khazanah tarian rumPun Melayu yang berasal dari kabupaten Siak, provinsi Riau. Memiliki kaidah dan aturan yang tidak boleh diubah dari masa ke masa namun keindahannya tak lekang begitu saja. Tarian ini bukan hanya memiliki sifat hiburan saja, tetapi juga sarat akan pesan-pesan keagamaan dan nilai-nilai pendidikan moral. Dalam pelaksanaannya, tari zapin memiliki aturan baku yang tidak boleh di rubah sejak pertama kali di wariskan secara turun temuruN. Meskipum demikian, keindahan gerak dan makna nya tetap lestari dan tak lekang oleh waktu.
Tari Zapin memiliki gerak yang menggambarkan kehidupan sehari- hari masyarakat Melayu. Beberapa gerakan khas yang sering di masukkan ke dalam tari antara lain, Menisi batang (melambangkan ketekunan dan kerja keras), Pinang
kutai (melambangkan kesopanan dan keramahan), dan yang terakhir adalah Pusar belanak (diamika hidup yang mengalir seperti air). Dahulu, tari Zapin hanya ditampilkan oleh penari laki-laki saja. Namun seiring dengan perkembangan, penari perempuan pun diikut sertakan dalam penampilan tariannya. Tapi kadang juga penari laki - laki dan perempuan digabungkan menjadi satu penampilan. Pada zaman dahulu, tari Zapin ditarikan di atas tikar permadani dan tikar tersebut tidak boleh bergoyang atau bergeser sedikit pun sewaktu menari. Ini menunjukkan bahwa ketelitian, kekompakkan, keterampilan dan mengatur ritme sangat di jaga dan di perhatikan oleh penari. Tari zapin bukan hanya bentuk seni pertunjukkan yang hanya untuk hiburan saja, tetapi juga memiliki fungsi yaitu sebagai media ekspresi diri bagi penarinya, sarana pelestarian niai-nilai budaya Melayu wadah penyampaian ajaran agama dan etika, cerminan kehidupan sosial masyarakat Melayu.
Pertunjukkan tari Zapin, Kostum dan tata rias penari zapin tidak hanya memperindah tampilan saat pertunjukkan, tetapi juga menggambarkan nilai- nilai kesopanan, kerapian, dan keluruhan budaya Melayu. Selain itu, kostum ini menunjukkan keterkaitan erat antara seni tari dengan identitas sosial budaya orang Melayu dan menjunjung tinggi tradisi dan norma adat orang Melayu.
Penari laki- laki mengenakan pakaian adat Melayu yang biasanya di kenal dengan sebutan baju kurung cekang musan, yaitu baju berlengan panjang dengan kerah tegak dan berkancing di depan. Kemudian seluar yaitu celana panjang yang di kenakan sebagai pasangan baju kurung. Kain songket atau kain plekat, kain tenun bermotif khas Melayu yang di lilitkan di pinggang sebagai pelengkap. Bengkung, ikat pinggang dari kain yang berfungsi untuk aksesori dan sekaligus sebagai pengikat kain songket atau kain plaket. Kopah atau tanjak, penutup kepala tradisional bundar yang di letakkan di atas kepala, lalu tanjak adalah ikat kepala lipat khas Melayu yang sering di pakai masyarakat Melayu saat acara – acara penting. Terakhir ada bros, aksesoris yang di sematkan di bagian dada atau bahu dari penari laki – laki.
Penari perempuan menggunakan busana yang mencerminkan kelembutan dan keanggunan perempuan Melayu, serta di sesuaikan agar bisa di buat nyaman saat menari. Pakaian yang biasa nya di gunakan ialah baju kurung labuh, baju longgar berlengan panjang yang menutupi tubuh penari hingga lutut dan di rancang agar memudahkan gerakan tari tanpa kehilangan nilai kesopanan. Kain songket atau kain samping , kain tenun dengan motif khas yang di kenakan sebagai rok panjang lalu di lilitkan ke pinggang . Selendang atau tudung manto, kain panjang yang di sampirkan di bahu atau di gunakan sebagai penutup kepala yang memberi kan kesan anggun dan religius. Hiasan kepala, aksesori yang di pasang di rambut atau di penutup kepala sebagai memperindah tampilan. Kalung perhiasan leher yang menambah keindahan dari kostum. Terakhir adalah anting dan gelang, perhiasan yang di pakai di telinga dan pergelangan tangan mempertegas tampilan feminim penari.
Pertunjukkan tari zapin memiliki struktur yang tersusun secara sistematis dan mengikuti pakem tradisional yang telah di warisi secara turun temurun. Struktur pertunjukan ini terdiri dari beberapa bagian penting yang berjalan secara berurutan, yaitu pembukaan (prolog), bagian pembukaan biasanya di awali dengan musik gambus dan marwas yang di mainkan secara perlahan untuk menciptakan suasana tenang dan khidmat, gerakan pembuka bersifat lambat dan lembut, penuh dengan penghayatan. Bagian inti (klimaks) ,tempo musik meningkat dan para penari menjadi lebih dinamis ,ragam gerak dasar yaitu gerak menisi batang, gerak penang kutai dan gerak pusar belanak di tampilkan secara berurutan. penutup (epilog), gerakan di tutup dengan kembali melambat, menandai selesainya alur cerita yang di bawakan dan di akhiri oleh salam hormat kepada penonton bentuk penghargaan dan pengesaan nilai kesopanan dalam budaya Melayu. Masing–masing bagian memiliki fungsi dan makna tersendiri dalam membangun narasi dan suasana pertunjukkan.
Tari zapin memiliki bentuk pola lantai yang sederhana namun sarat makna. Pola lantai tersebut di gunakan untuk mengatur formasi penari agar tetap
harmonis dan estetis selama pertunjukkan. Beberapa pola lantai yang di gunakan yaitu, pola garis lurus horizontal, pola diagonal, dan pola lingkaran.
Tari tradisional Zapin merupakan salah satu kewarisan budaya bangsa yang mencerminkan identitas, nilai dan jati diri suatu daerah maupun bangsa kita. Di bandingkan dengan tarian luar, tarian tradisional indonesia memiliki kedekatan emosional, nilai historis, serta pesan-pesan moral yang relavan bagi kehidupan masyarakat. Dengan mencintai dan melestarikan tarian daerah, kita tidak hanya menjaga kekayaan seni bangsa, tetapi juga turut memperkuat rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap identitas negara. Oleh karena itu, sudah semestinya generasi muda menjadikan Tari Zapin sebagai bagian dari gaya hidup dan ekspresi seni, bukan sekedar menampilkan dan menonton sesaat.
.png)
0 Komentar