Pelestarian Budaya Daerah Dalam Menjaga Identitas Warisan Bangsa - Fahri Aldriansyach

 


Pelestarian Budaya Daerah Dalam Menjaga Identitas Warisan Bangsa 

 Karya: Fahri Aldriansyach

Indonesia adalah Negara Kepulauan yang terbentang luas dari  sabang sampai merauke. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan suku,  budaya, dan adat istiadatnya serta pulau-pulau yang indah dengan pemandanan gunung dan lautnya. Sebagai warga Negara Indonesia, kita  harus ikut berperan serta dalam menjaga kelestarian budaya agar Indonesia  tetap terjaga kebudayaan dan adat istiadatnya.  

Pertama kita akan membahas apa itu makna dari pelestarian ?.  Pelestarian adalah upaya mempertahankan sesuatu dengan cara menjaga  serta melestarikan agar tidak hilang dan tergerus oleh zaman serta  peradaban di era globalisasi yang saat sekarang sedang gencarnya.  Sementara budaya adalah suatu identitas yang dimiliki dan menjadi suatu  ciri khas sebuah daerah, bangsa atau Negara. Jadi arti dari pelestarian  budaya adalah upaya mempertahankan sebuah kebudayaan agar tidak hilang  ditelan oleh zaman atau peradaban era globalisasi yang semua serba digital  dengan cara menjaga dan mempertahankan kebudayaan tersebut. Nah,  setelah membahas apa itu pelestarian budaya, sekarang kita akan masuk  dalam pembahasan yaitu “ Pelestarian Budaya Daerah Dalam Menjaga  Identitas Warisan Bangsa “ bagaimana caranya melestarikan budaya Indonesia khususnya di daerah pulau Jawa. 

Apa itu makna kebudayaan jawa ? kebudayaan jawa adalah sebuah  identitas yang menjadi suatu ciri khas dari daerah jawa tersebut yang  meliputi tradisi, adat istiadat, kesenian tari, dan lain-lain. Di daerah Jawa ada banyak sekali budaya yang menjadi ciri ikonik dari setiap daerahnya.  Upaya pelestarian kebudayaan jawa juga dapat dilakukan dengan berbagai  cara, salah satunya adalah dapat berbicara bahasa jawa dalam kehidupan  sehari-hari guna untuk menormalisasikan bahasa gaul kaum milenial di era 

globalisasi, karena bahasa jawa mengandung intonasi yang santun dalam  pelafalannya.  

Melestarikan budaya daerah khususnya budaya dari jawa sangatlah penting, sebab ditengah gempuran zaman era globalisasi dan arus  modernisasi, dapat menyebabkan mudah masuknya budaya barat dari  bangsa asing, yang nantinya akan mampu menggantikan kebudayaan yang  harusnya menjadi ciri khas atau identitas bagi bangsa Indonesia itu sendiri.  Dengan demikian pelestarian budaya jawa tidak hanya menjadi tanggung  jawab bagi masyarakat di daerah jawa saja melainkan tanggung jawab  seluruh warga Negara Indonesia yang ada diseluruh penjuru nusantara. 

Contoh kebudayaan jawa yang pertama adalah rumah joglo, rumah  joglo mempunyai filosofi simbol alam dan semesta, rumah joglo  mempunyai atap limas yang menyerupai gunung, keseimbangan dalam  desain dan ruang yang terbuka mencerminkan kesederhanaan hidup serta  keterbukaan tuan rumah terhadap masyarakat. Empat tiang utama yang  kokoh ditengah rumah melambangkan kekuatan dari empat penjuru mata  angin, menunjukkan ketahanan dan perlindungan dari hal apapun. Rumah  joglo mencerminkan falsafah hidup masyarakat jawa yang menekankan  harmoni, spiritual, dan interaksi sosial. 

Kebudayaan Jawa dibidang seni salah satu contohnya Kesenian kuda  lumping. Dimana kesenian inimenggambarkan sekelompok prajurit berkuda  yang mencerminkan semangat heroisme, keberanian, dan perjuangan serta  solidaritas dalam kebersamaan soaial. Properti atau peralatan yang 

digunakan adalah terbuat dari anyaman bambu yang di hias menyerupai  kuda aslinya serta lengkap dengan rambut tiruan yang terbuat dari tali  plastik, cambuk atau pecut yang terbuat dari kulit kayu yang mempunyai serat. Guna dari pada cambuk atau pecut adalah untuk mengontrol lajunya kuda yang ditunggangi oleh prajurit yang gagah perkasa. Kesenian kuda  lumping sering kali disajikan pada acara-acara hajatan seperti pesta  

penikahan dan khitanan dan sebab itulah disebut sebagai hiburan rakyat.  Selain kuda lumping, ada juga kesenian wayang kulit. Wayang kulit 

memiliki nilai-nilai filosofis yang dapat dijadikan cerminan dari kehidupan  manusia. Dunia pewayangan sangat erat kaitannya dengan sejarah dan  falsafah hidup bangsa terutama nilai falsafat pancasila dan nusantara. Wayang kulit biasanya di mainkan oleh seorang dalang yang piawai dan  terampil dalam memainkan karakter-karakter tokoh yang ada dalam cerita  dunia nyata.  

Kebudayaan jawa juga memiliki pakaian tradisional seperti kebaya,  jawi jangkep dan batik. Kebaya jawa melambangkan kesederhanaan dan keanggunan seorang wanita yang memancarkan aura kelembutan,  kehalusan, dan kesabaran. Wanita Jawa yang halus akan budi pekertinya,  simbol kekuatan perempuan yang menjaga diri dengan tradisi. Dalam  upacara adat kebaya sering dikenakan sebagai simbol kesucian dan  penghormatan kepada leluhur. 

Kebaya merepresentasikan identitas perempuan Indonesia dan merupakan warisan budaya bangsa. Filosofi jawi jangkep mencerminkan  nilai-nilai jawa yang mendalam, dan dikenal sebagai “Piwulang Sinadhi”  atau pengajaran yang tersirat. Setiap komponennya memiliki makna khusus.  Atasan beskap yang sering kali berwarna hitam melambangkan kewibawaan  dan kehormatan, susunan kancing yang menyamping melambangkan bahwa  setiap tindakan harus diperhitungkan dengan cermat. Jawi jangkep juga  dilengkapi dengan aksesoris senjata tradisional seperti keris. 

Secara spiritual, keris melambangkan persatuan manusia dengan  Tuhan, dimana bilahnya dan warangkanya menyatu. Secara teknis, keris  melambangkan penyatuan antara “Bapa Angkasa” yang artinya meteor, dan  “Ibu Pertiwi” yang artinya besi. Bentuknya yang lurus dan berlekuk  menggambarkan perjalanan hidup manusia yang kompleks, dan perlu  dilalui dengan kebijaksanaan. 

Di daerah jawa juga terdapat kuliner tradisional yang beraneka ragam  contoh nya gudeg. Filosofi gudeg mencerminkan kesabaran, ketelitian, dan ketenangan karena memasak gudeg memerlukan waktu yang sangat lama.  Dimasa perjuangan, gudeg menjadi makanan yang menyatukan berbagai 

kalangan, mulai dari prajurit hingga masyarakat sipil, karena bahan-bahan  nya yang mudah didapat. 

Setelah membaca teks deskripsi tadi, kita dapat menyimpulkan bahwa  betapa berharganya menjaga kebudayaan yang sangat beragam di Indonesia,  kita sebagai kaum milenial di era globalisasi digital ini wajib menjaga  budaya leluhur bangsa. Jadilah diri pribadi yang santun dalam berucap,  sopan dalam berprilaku dan dengan mejunjung tinggi adab dan adat istiadat budaya sebuah bangsa. 

Jadilah generasi yang cinta budaya kita sendiri, dan jangan merasa  minder atau malu dalam menjaga serta untuk melestarikannya karena, ada  sebuah pepatah “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”. Kalau bukan kita siapa lagi ?.Kalau bukan sekarang mau kapan lagi ?. 

Dengan melakukan upaya melestarikan dan menjaga budaya yang ada  di Indonesia pada zaman modernisasi saat sekarang ini ditengah zaman  yang makin canggih dan modern diera digital kebudayaan Indonesia akan  tetap bertahan sesuai dengan kearifannya. Karena seluruh masyarakat  Indonesia telah menyadari bahwa betapa pentingnya mempertahankan dan  melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Ayo ambil handphone mu, dan perkenalkan kepada dunia bahwa seni kebudayan jawa merupakan  kebudayaan yang sudah dikenal secara mendunia karena Negara Indonesia  itu kaya akan alamnya, tentram akan warganya, dan subur akan tanahnya. 

Dalam artianya ”Gemahripah Loh Jinawi.” 

Sekian teks deskripsi ini saya buat, semoga bermanfaat untuk semuanya bagi  kalangan luas. 

~TERIMA KASIH_

Posting Komentar

0 Komentar