Saleh dan Tanjak yang Terlupakan - Muhammad Yergi

 

Saleh dan Tanjak yang Terlupakan
oleh: Muhammad Yergi

Cerita ini berkisah tentang Saleh, seorang pemuda dari negeri Bandarlabuh putra dari seorang pengrajin Tanjak Melayu. Saleh merasa resah melihat generasi muda di negerinya lebih memilih budaya asing, seperti topi modern dan rambut berwarna, dan mulai melupakan Tanjak, penutup kepala tradisional yang merupakan warisan leluhur mereka.

Di tengah kegelisahannya, Saleh bertemu dengan Datuk Osman, seorang tokoh adat yang bijaksana. Datuk Osman menjelaskan bahwa Tanjak bukan sekadar penutup kepala, melainkan simbol identitas, kehormatan, dan jati diri bangsa Melayu. Untuk membangkitkan kembali semangat Saleh, Datuk Osman menghadiahkan sebuah Tanjak pusaka bermotif Pucuk Rebung dan berpesan agar Saleh menggunakannya untuk menginspirasi kaum muda. Terinspirasi oleh pesan tersebut, Saleh menggelar acara besar bertajuk "Pesona Tanjak Bandarlabuh". 

Dalam acara ini, ia tidak hanya memamerkan keindahan dan keberagaman Tanjak dari seluruh Nusantara, tetapi juga menjelaskan makna filosofis di baliknya. Selain itu, ia mengadakan lomba kreasi Tanjak yang disambut antusias oleh anak-anak muda. Mereka pun mulai menciptakan Tanjak-Tanjak inovatif yang menunjukkan kreativitas mereka. Acara tersebut sukses besar dan berhasil menyadarkan kembali generasi muda Bandarlabuh akan kekayaan warisan budaya mereka. Mereka mulai bangga mengenakan Tanjak dalam kehidupan sehari-hari. Berkat usaha Saleh, Bandarlabuh berubah menjadi pusat pelestarian Tanjak, yang puncaknya adalah perayaan tahunan "Pesona Tanjak Nusantara". Kisah ini ditutup dengan pesan kuat untuk bersama-sama menjadi generasi yang bangga dalam melestarikan budaya bangsa.

Posting Komentar

0 Komentar