Tepo Seliro : Menumbuhkan Empati untuk Generasi Z Ditengah-tengah gadget
Karya: Defriyani Jovita Donita Sinaga
Tepo seliro merupakan kearifan lokal dari budaya Jawa yang bermakna
tenggang rasa, empati, serta kemampuan untuk menempatkan diri dalam posisi
orang lain. Nilai ini mengajarkan seseorang untuk memahami perasaan sesama,
menjaga sopan santun, dan tidak bertindak seenaknya tanpa mempertimbangkan
dampak terhadap orang lain. Dalam kehidupan masyarakat Jawa, tepo seliro
menjadi dasar dalam menjalin hubungan yang harmonis. Sikap ini terlihat dalam
kebiasaan saling menghormati, menjaga tutur kata, serta membantu tanpa pamrih.
Dalam kehidupan sehari-hari, tepo seliro dapat terlihat dari kebiasaan
masyarakat yang menjadi tata krama dalam berbicara maupun bertindak. Misalnya,
ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, seseorang akan menggunakan bahasa
yang halus dan sopan. Begitu pula ketika berada di lingkungan kerja atau sekolah,
tepo seliro membuat seseorang mampu menghargai pendapat orang lain, meskipun
tidak selalu sependapat. Nilai ini menjaga keharmonisan dalam hubungan sosial
agar terhindar dari pertikaian dan kesalahpahaman.
Tepo seliro juga menjadi pedoman penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam lingkungan pedesaan, misalnya, masyarakat sering menerapkan tepo seliro
dengan cara saling membantu tanpa pamrih. Saat ada tetangga yang mengalami
kesulitan, warga lain akan bergotong royong membantu. Sikap ini tidak hanya
memperkuat rasa kebersamaan, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan
solidaritas sosial yang tinggi.
Di era modern seperti sekarang, nilai tepo seliro mulai mengalami tantangan.
Gaya hidup individualistis dan perkembangan teknologi sering membuat orang
lebih fokus pada diri sendiri dan kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Banyak
orang yang lupa untuk menghargai perasaan orang lain, baik di dunia nyata maupun
di media sosial. Hal ini sering terlihat di media sosial, di mana sebagian orang
dengan mudah mengeluarkan kata-kata kasar tanpa memikirkan dampaknya. Oleh
karena itu, menghidupkan kembali nilai tepo seliro menjadi hal yang penting agar
masyarakat tetap berpegang pada etika dan sopan santun dalam berinteraksi.
Secara keseluruhan, tepo seliro bukan hanya warisan budaya, tetapi juga
pedoman hidup yang relevan sepanjang masa. Nilai ini mengajarkan keseimbangan
antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan orang lain. Jika setiap orang
mampu menerapkan tepo seliro dalam kehidupannya, maka masyarakat akan
menjadi lebih harmonis, damai, dan beradab.
Dengan demikian, pelestarian nilai tepo seliro sangat penting dilakukan agar
generasi muda tidak kehilangan jati diri bangsanya. Melalui pendidikan, teladan,
dan kebiasaan sehari-hari, nilai luhur ini dapat terus hidup dan menjadi bagian dari
karakter bangsa Indonesia yang penuh rasa hormat, empati, dan kebersamaan.
.png)
0 Komentar