Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

ANDA WAJIB TAHU !!! MOSI DEBAT UNTUK LOMBA PRAKTIKUM SASTRA KE-26 TAHUN 2018

1)       Mosi debat bertemakan Sastra, Bahasa, Budaya dan Umum. Berikut mosi untuk babak penyisihan: a.      Bahasa ·          Penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang ·          Public speaking merupakan cerminan dari tingkat intelektual seseorang. ·           Ujian Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) sebagai syarat kelulusan mahasiswa. ·          Masyarakat perkotaan tidak perlu belajar bahasa daerah. ·          Pertukaran pelajar antar negara merupakan cara yang efektif untuk memperkenal bahasa Indonesia. ·          Penerapan sistem paspor bahasa terhadap Warga Negara Asing untuk memperkenalkan bahasa Indonesia di kancah Internasional ·          Perbendaharaan kata merupakan unsur utama dalam kemampuan berbahasa seseorang. a.       Umum ·          Kualitas tenaga medis di indonesia sebanding dengan tenaga medis luar negeri ·          Peningkatan taraf pendidikan petani menjadi tugas utama pemerintah d

MAHASISWA WAJIB TAHU !!! NASKAH PUISI YANG DILOMBAKAN DALAM PRAKTIKUM SASTRA KE-26 TAHUN 2018

CERITA BUAT DIEN TAMAELA (karya Chairil Anwar) Beta Pattiradjawane Yang dijaga datu-datu Cuma satu.  Beta Pattiradjawane Kikisan laut Berdarah laut.  Beta Pattiradjawane Ketika lahir dibawakan Datu dayung sampan.  Beta pattiradjawane, menjaga hutan pala. Beta api di pantai. Siapa mendekat Tiga kali menyebut beta punya nama.  Dalam sunyi malam ganggang menari Menurut beta punya tifa, Pohon pala, badan perawan jadi Hidup sampai pagi tiba.  Mari menari! mari beria! mari berlupa!  Awas jangan bikin beta marah Beta bikin pala mati, gadis kaku beta kurim datu-datu!  Beta ada di malam, ada di siang Irama ganggang dan api membakar pulau…  Beta Pattiradjawane Yang dijaga datu-datu Cuma satu.   Memandang Riau (karya Murparsaulian) Riau dipelupukmu  aku memandang singapura berenang di air mata beku bekas jejak hari yang ditelan waktu terenggut bongkahan ambisi rantau seberang di telukmu aku memandang Melaka kecambah hati yang terlanjur mati  digilas lancang sejarah buram membenam dalam badai yang