PERSAHABATAN
Tiffani Indah Prasiti
Di sebuah desa
terdapat tiga remaja yang bersahabat sejak kecil. Rumah mereka saling
berdekatan sehingga sering keluar bersama. Saat di TK mereka berangkat ke
sekolah bersama-sama. Bila salah satu belum siap, yang lainnya akan sabar
menunggu. Setelah mereka siap, baru berangkat bersama-sama.
Ketiga remaja
itu bernama Danang, Dani, dan Dafidz. Tetapi Dafidz lebih tua satu tahun dari
Danang dan Dani. Saat Dafidz kelas 1 SD, Danang dan Deani masih di TK. Walaupun
berbeda kelas mereka tetap menjaga persahabatan diantara mereka. Setelah pulang
sekolahpun mereka tetap bermain besama teman-teman yang lain. Tiga sahabat ini
sanat suka bermain sepak bola setiap hari, mereka kumpul di lapangan tepat
pukul 03.00 sore.
Bersama teman -
teman yang lain mereka mengumpulkan uang untuk membeli bola plastik yang
harganya Rp 3.500. Setelah mereka mendapatkan bola, Dafidz, Danang, dan Dani
mulai bermain dengan semangat hingga menjelang magrib. Mereka pulang ke rumah
masing - masing untuk mandi dan mempersiapkanuntuk berangkat ke musholla dekat
rumah mereka. Saat azan tiba, mereka berangkat bersama – sama hingga
pulangnyapun mereka juga bersama - sama. Sebelum pulang mereka menyempatkan
untuk ngobrol sebentar, walaupun mereka masih mempunyai PR.
Hampir setiap
hari mereka berkumpul bersama, apalagi saat hari libur. Mereka bisa bermain
sampai lupa waktu dan larut malam. Sampai - sampai Dani dimarahi ibunya. Dani
kena marah gara - gara pulang terlalu malam. Hari demi hari mereka lalui
bersama dengan penuh canda dan tawa.
Ketika Dafidz
naik ke SMP, Danang dan Dani berada di kelas 6 SD. Mulai sejak itu mereka
bertiga jarang bermain dan keluar bersama. Dafidz jadi jarang keluar rumah
karena ia mulai serius dengan pelajaranya, tetapi Danang dan Dani menyadari
bagaimana kesibukan yang dialami Dafidz. Di kelas 6 SD ini, Danang dan Dani
masih bisa bermain bersama, tetapi mereka merasa kurang puas karena tidak
hadirnya Dafidz.
Saat Danang dan
Dani naik ke SMP, mereka pisah sekolah. Sehingga mereka tidak bisa kumpul
bersama lagi. Ketiga remaja ini memiliki sekolah yang berbeda, dan mereka sudah
tidak bisa bermain bersama lagi karena pulangnya sore hari. Mereka sudah lelah
searian sekolah, jadi lebih memilih istirahat di rumah. Tiga sahabat ini
menekuni pelajaranya masing – masing. Dengan belajar giat dan rajin mereka
berharap mendapat nilai yang terbaik. Jadi mereka tidak memiliki waktu luang
sedikitpun untuk bermain bersama. mereka lebih memlih bermain dengan teman –
teman di sekolahnya.
DI sekolahnya
Dani mendalami permainan sepak bola, dengan mengikuti sebuah SSB. Sedangkan
Danang lebih memilah untuk mengembangkan ilmunya, untuk itu ia mengikuti KIR.
Sedangkan Dafidz yang lebih tua satu tahun dari mereka lebih mereka
mengembangkan agamanya, sehingga ia mengikuti BDI. Ia menjadi remaja yang alim,
rajin mengaji dan sholat ke masjid. Saat tiga sahabat itu di SMA mereka
melanjutkan keahliannya ke ekskul masing – masing. Mereka memilih kegiatan yang
tidak jauh beda dari SMP.
Sekarang mereka
menjdi individu yang lebih dewasa dari sebelumnya, dan tidak memikirkan bermain
bersama lagi, Danang lebih memilih bermain computer di rumah.
Saat ini
bertepatan dengan hari bulan Ramadan, sehingga mereka dapat berkumpul kembali.
Bukan untuk bermain tetapi untuk sholat tarawih bersama. Saat mereka bertemu
awalnya terasa canggung karena sudah tidak akrab lagi seperti dulu. Tapi lama –
kelamaan mereka kembali akrab seperti dulu, seperti saat mereka bermain
bersama.Mereka juga suka tadarus bersama hingga larut malam. Dafidz
mengingatkan Danang dan Dani untuk menambah amal kebaikan di bulan Ramadan ini,
agar mendapat limpahan pahala dari Allah SWT. Jadi sekarang mereka berkumpul
lagi bukan untuk bermain, tetapi untuk berbagi ilmu untuk menambah pahala.
0 Komentar