Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

 Senja yang Menakutkan

Rahmi Muliani

 

 perkenalkan namaku mona dan aku mempunyai dua sahabat yaitu widya dan jojo. Bagiku sahabat adah tempat ku untuk pulang, untuk mengadu semua hal yang ku alami di dunia yang fana ini, sahabat bagiku juga sebagai peredah stress, karena saat aku berkumpul dengan sahabatku semua beban rasa rasa nya hilang, walaupun abis ngumpul, kepikiran lagi hehehe.

"Wid, jo" pokoknya persahabatan kita sampai maut memisahkan ya ? Tanya ku ke widya dan jojo "pasti dong, pokoknya kita harus tetap bersahabat sampai kapanpun" jawab widya dan jojo.

Saat ini kami memasuki usia 19 tahun, dan sedang menempuhnya Pendidikan di bangku kuliah semester 1, dengan universitas yang berbeda dan dengan metode online karena pandemi, jadi kami masih dirumah masing-masing. Tibalah suatu hari jojo mempunyai masalah dengan orang tuanya, dan akupun tidak aku persis masalahnya seperti apa, dan yang sangat tidak ku sangka jojo kabur dari rumahnya dan semua akses komunikasi diblokir nya dari aku dan widya, bukan hanya tapi keluarga nya pun juga

"Widya kenapa nomor kita juga diblokir ya, perasaan kemaren jojo masih baik-baik aja sama kita" tanya ku ke widya. " Mungkin jojo begitu karena dia ingin menenangkan diri dulu kali mon" jawab widya.

Kami sudah berusaha sekuat mungkin mencari jojo, dan keluarga nya pun tidak kalah usaha untuk mencarinya. Tapi ya tetap saja, tidak ada kabar dari jojo yang kami temukan.

Besok adalah hari kelahiran jojo, seharusnya besok adalah hari dimana kami akan memberikan surprise ulang tahun buatnya, akan tetapi kali ini kami bingung sekali.

"Kukuruyuk kukuruyuk" begitulah syair ayam menandakan hari sudah pagi.

Pagi itu terbesit dibenakku untuk menulis sesuatu di SW yang berisi ucapa ulang tahun buat jojo, karena aku tau jojo itu sangat kepo orang nya. Jemariku pun mulai memgetik dengan baground foto aku bersama jojo dan widya, disaat mengetik kata demi kata, tak terasa air bening keluar dengan sangat deras dan membasahi pipiku dan dada ku terasa sesak.

Isi SW nya begini " dear jojo, hai jo, barangkali hari hari terbesit dibenak kamu buat ngebuka blokir WA gue dan lho liat ini gue mau ngucapin, selamat bertambah usia ya, tak banyak yang mau ku ucapin, aku hanya ingin kamu tau, dimanapun kamu berapada, kapanpun lho butuh kita, kita akan selalu ada buat lho, dan mau satu dunia pun ngak ada yang nerima lho percayalah jo, kita akan selalu ada untuk lho. Sengaja tulisan ini kita tarok di SW agar orang tau lho masih punya kita yang selalu ada buat lho !! ".

Begitulah ungkapa hatiku untuk jojo dan aku tidak tau apakah dia membacanya atau tidak karena dia biasanya, ngak ngidupin centang biru. Dan Widya pun merepost SW ku, dan ditambah kata-kata versi dirinya sendiri.

Tak terasa Keemasan cahaya dicakrwala, di ufuk barat saat hari mulai senja terbelalak mata saat memandangnya. Disaat aku menikmati indahnya senja itu, tidak angin dan tidak ada hujan, tiba-tiba ada berita tentang jojo yang sangat menyayat hati, jojo dikabarkan meninggal karena prisitiwa kecelakaan. Seketika lidahku terasa kaku ngak tau lagi apa yang ku ucapkan selain "joooooooooojooooooooooo" begitulah teriakan ku saat mendengar berita itu.

Aku, dalam keadaan lemah dan tak berdaya itu, langsung bergegas kerumah jojo dan akupun mengajak widya, yang juga dalam keadaan syok mendengar berita ini. Sesampainya kami di sana, terdengar suara tangisan dari keluarga nya, ya mungkin tangisan menyesalan mereka terhadap Almh jojo.

Dua jam kemudian. Wiuuuuuuuu wiuuuuuuuuu wiuuuuuuuu. Ya begitulah iringan mobil ambulance yang membawa jenaza jojo, dan disaat itu akan benar-benar tidak bisa membendung air mata ku lagi, sambil memeluk widya.

"Wid jojo wid, teman kitaaaaa aaaaaa jojo jojo". Begitulah  rilihkan ku ke widya, disitu kami saling menguatkan satu sama lainnya. Malam yang panjang pun berlalu, tibalah pagi yang begitu menyeramkan bagiku, ya karena pagi ini adalah hari dimana jojo akan dimakamkan. Jenazah jojo pun telah selsai dimandikan, dan setelah dimandikan, aku berbisik ditelinga untuk terakhir kalinya. "Joo kamu orang baik, insyaallah surga untukmu, kalau ada apa-apa datang ya ke mimpi, aku akan selalu ada untuk mu, meskipun alam kita sudah berbeda, dan insyaallah aku iklhas dengan kepergian mu ini selamat jalan kawan. Kami mengantarkan jojo sampai selesai proses pemakamannya dan disitu kita benar-benar di tahap yang sangat ikhlas dengan kepergian nya, karena pada akhirnya nya, sejauh apapun kita melangkah garis finisnya tetaplah kematian.

Selamat jalan jojo, sosok mu tak kan terganti.


Profil Singkat


Rahmi Muliani. Berusia 18 tahun. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra dan Indonesia Universitas Riau. Mulai berkuliah di Universitas Riau pada tahun 2021. Sekarang sudah semester 2 berada di kelas 2021B.



Posting Komentar

0 Komentar