Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

 MIMPI

Finie Lestari

 

Apa semua orang tidak mempunyai mimpi? Dan apakah orang sepertiku tak boleh bermimpi?

Aku hanya bisa merenung dan berfikir. Banyak orang yang meremehkan mimpiku. Banyak orang yang tertawa setelah mengetahui mimpiku. Banyak juga yang menyindir. Dan ada juga yang membuliku karena mimpiku. Seorang perempuan paruh baya berusaha menenangkan anak gadisnya yang sedang menangis tersedu-sedu karena ingin kuliah dan mencapai mimpinya. Perempuan itu memeluk putrinya sambil membelai rambutnya.

“Sudahlah, Nak. Kamu jangan terlalu dipikirkan omongan orang-orang di luar sama,” bisik perempuan paruh baya itu untuk menenangkan hati anaknya yang sedang berduka.

 “Ibu ngerti apa yang Aisyah rasain. Ibu paham, Nak. Ibu cuma pesan aja sama Aisyah. Kamu jangan terlalu mengharapkan untuk ngelanjutin kuliah. Kamu ngertikan, Nak?” sambungnya. Aisyah melepaskan diri dari pelukan Ibunya,

 “Ke....ke kenapa i ibu ga-gak percaya sama Aisyah? Ibu mau bilang kalau Aisyah cuma anak buruh tani. Dan Ibu juga mau bilang kalau Aisyah gak mungkin bisa kuliah. Iya ‘kan, Bu?  Bilang aja didepan Aisyah” ucapnya di sela-sela isakannya,

 “Gak bukan begitu, Aisyah. Ibu sedih nge-” “Kenapa, Bu? Ibu emang gak pernah bisa ngertiin Aisyah ya. Aisyah cuma pingin buktiin kalau Aisyah itu mampu dan bisa sukses juga membanggakan ibu nanti. Sekarang udah banyak peluang buat anak-anak yang pengen kuliah tapi gak ada duitnya. Sekarang udah banyak beasiswa, Bu. Jadi, gak terlalu sulit dengan biayanya, Bu. Dan Aisyah yakin kalau Aisyah bisa, Bu.”

“Ya sudahlah, Nak. Ibu cuma bisa mendo’akan yang terbaik buat kamu, Nak,

” ucap ibunya sambil menepuk bahu dan menunduk kebawah Aiyah, ibunya pergi meninggalkan putrinya itu sendiri.”

Aisyah hanya bisa menundukkan kepalanya dan mendengarkan ejekan demi ejekan dari temannya. Dia sadar apa yang jadi mimpinya memang sangat sulit untuk dia wujudkan.

  (Beberapa hari kemudian, siang hari didepan halaman rumah duduk dibawah pohon dengan suasana panas disiang hari, lalu teman Aisyah mendekat)

“Wihh ... Brosur apa ini, Syah?” ucap Indah setelah mengambil alih selembar kertas dari tangan Aisyah. “Bukan apa-apa kok, Ndah.” Aiyah berusaha mengambil kertas dari tangan Indah. Tetapi kertas itu dijauhkan oleh Indah. “Ndah, balikin dong,” kata Aiyah sambil terus berusaha mengambil alih kertas miliknya. “Bentar dong, gue mau baca nih penasanan” Aisyah pun bergegas mengambilnya kembali.

“Kenapa takut banget sihh?” ucap Indah lalu membuka dan membaca kertas yang dia bawa. “Hahaha... Aisyah Ramadhani mengajukan permintaan beasiswa tapi ditolak.” Indah melemparkan kertas yang ia bawa tepat di wajah Aisyah. “Hahaha kasian banget sih...Aisyah!!” seru teman-temanya yang lain. “Kalian ini kenapa sih? Emangnya kalian gak punya mimpi,” bela Jihan. “Han, lo itu kenapa sih? Ya kita pasti punya mimpi lah. Ya kali” Tapi dia kan cuma anak buruh cuci yang ngayal buat kuliah. Haha gak panteslah,” bantah Indah.

 “Terus kalo Aisyah cuma anak buruh cuci apa urusan lo? Apa dia gak boleh punya mimpi. Apa cuma orang kayak kalian aja yang boleh punya mimpi.” Aldi berdiri dari tempat duduknya. “Han, ajak Aiyah kerumah aja ya jangan disini, nanti ibunya liatin kita lagi bertengkar. Jangan sampai warga melihat kita, dan teruntuk ibunya kalau gak mau kena marah,” lanjutnya. Dan diikuti anggukan patuh dari Jihan.

Pada malam itu dia berfikir semenjak saat itu Aisyah memiliki semangat belajar yang sangat tinggi untuk menghadapi Ujian Nasional yang tinggal beberapa hari lagi. Dia memiliki tekad yang sangat kuat untuk mendapatkan besiswa. Pihak sekolah mengiming-imingi beasiswa bagi siswa yang mendapatkan nilai tertinggi.

 Beberapa minggu setelah ujian nasional, pengumuman nilai dan kelulusan pun sudah keluar dimading. Dan hasilnya Aisyah mendapatkan nilai ujian nasional paling tinggi dari teman-temannya dan dia mencoba beasiswa di universitas yang dia impikan....

Dan ternyata dia diterima diuniversitas yang dia inginkan. Ibunya berkata “Nak, Aisyah Alhamdullillah ya Tuhan, terima kasih ya tuhan engkau telah mewujud kan mimpi anak saya”, sambil memegang tangan Aisyah dan memeluknya” Dan Aisyah pun sukses dan bahagia bersama ibunya. Happy Ending....


Profil Singkat


Finie Lestari. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Riau kelas 2021 B. PENGEN CEPAT SARJANA S1 DAN LANJUT S2J


Posting Komentar

0 Komentar