Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

 Berhenti Menghakimi Diri Sendiri

Marnelia

 

Pada suatu hari, aku melihat wajah baru di sebuah toko yang sudah menjadi langganan ku membeli keperluan sehari-hari, setelah beberapa kali bertemu dan bertegur sapa, kami saling memperkenalkan diri dan ternyata wajah baru itu bernama Viantri.

Semenjak aku mengenal Viantri, selalu terlihat diwajahnya yang selalu murung dan sulit untuk tersenyum. Seketika aku merasa ingin bertanya kepadanya tentang permasalahan yang tercermin di wajahnya dan kemudian ia pun mulai menceritakan permasalahan yang sedang dihadapinya, ia menganggap setiap orang yang ditemui dan dilihatnya bisa tersenyum lebar dan tertawa lepas adalah orang-orang yang kesehariannya penuh dengan kebahagiaan, jauh dari persoalan serta permasalahan dalam hidupnya. Mereka seakan bebas dari beratnya beban hidup ini.

“Aku merasa heran dengan diriku sendiri, yang selalu berpikir kalau kehidupan orang lain itu selalu mujur. Terlihat seperti jauh dari beban dan segala persoalan hidup. Lain halnya dengan kehidupanku, yang terus merasa dihimpit beban, permasalahan dan aku hampir tidak tahu tentang apa itu rasanya bahagia” ujar Viantri kala itu.

Saat itu aku juga mengatakan kepada Viantri, sebenarnya semua orang pasti memiliki persoalan serta permasalahan hidup masing-masing. Tentunya persoalan dan beban hidup setiap pribadi sudah pasti berbeda-beda. Tidak tepat, jika keadaan yang kamu alami selalu kamu ukur dengan keadaan setiap orang yang kamu lihat. Percayalah, justru malah akan membuat beban permasalahanmu menjadi terasa bertambah berat, yang dipikirkan Viantri selama ini mengenai keadaan orang lain yang dilihat tentunya tidak semuanya benar, apalagi dia pribadi tidak tahu persis seperti apa keadaan orang-orang yang dilihatnya selaulu mujur, bahkan mungkin saja keadaannya malah berbanding terbalik dan juga usaha orang-orang untuk berdamai dengan dirinya, mungkin saja mereka sudah sukses melewati hari-hari tersulit dalam hidup mereka.

Kemudian ia pun terdiam, memikirkan semua yang ku katakan kepadanya saat itu. Tentunya tidak bisa dipungkiri bahwa menasehati dan berdamai dengan diri sendiri itu tidak semudah menasehati atau berdamai dengan orang lain. Aku sendiri pun kadang-kadang masing sering membanding-bandingkan diriku sendiri dengan orang lain. Aku sempat mengalami hal yang dirasakan Viantri saat ini, ketika itu aku juga diberi wejangan oleh seseorang bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan atau masalah kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuan orang tersebut. Maka dari itu, tanggapan dari masing-masing orang juga berbeda, mungkin ada yang merasa dibebankan dengan cerita kita dan ada juga yang tidak.

“Tuhan Maha Tahu kemampuan maksimal dari setiap kita, untuk menghadapi ujian dan permasalahan dari-Nya. Tuhan Maha Adil dan Maha Tahu” tutur seseorang kepadaku.

Semenjak itu, aku menyadari bahwa aku tidak boleh berlarut-larut dalam permasalahanku, aku harus bangkit dan berusaha mengenal serta mencari solusi dari semua permasalahan yang melilitku dengan pikiran yang jernih dan hati yang lapang. Inilah cara dan jalan untuk aku menjadi bahagia, aku harus berupaya agar hari demi hariku semakin baik dan bersyukur kepada Tuhan itulah yang telah ku lakukan saat ini. Aku yakin, semua masalah yang telah ku alami akan menjadi guru yang bijak bagiku dalam menjalani kehidupan ini. Karena, memang tidak ada masalah yang tidak mengandung hikmah untuk dijadikan obor dari setiap langkah menuju tujuan dalam suka dan duka.

Aku akan selalu dan bertambah yakin setiap permasalahan dan penyelesaiannya datang dan diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.


Profil Singkat


Marnelia. Lahir di Sri Agung, 06 Mei 2002. Mahasiswi Pendidikan Bahasa Sastra dan Indonesia Universitas Riau. Mulai berkuliah di Universitas Riau pada tahun 2021. Sekarang sudah semester 2 berada di kelas 2021C. Beralamat Kabupaten Kuantan Singingi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT SMA BULAN BAHASA 2019

MOSI YANG DILOMBAKAN DALAM DEBAT PRATIKUM SASTRA KE 27

NASKAH PUISI UNTUK LOMBA BACA PUISI BULAN BAHASA 2019 TINGKAT MAHASISWA