Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

 Sosok Panutan

Juhana Shania Fiska

 

Gadis kecil, berbadan putih, rambut pirang ikal panjang . Kara alaika zara namanya. Orang memanggilnya dengan sebutan Zara.  Waktu kecil dia selalu mengikuti ayahnya ke mana mana. Bahkan, dalam bermain, membuat kan susu, makanan, semua ayahnya yang mengerjakan nya. Jika Ibunya yang membuatkannya dia tidak akan makan. Bisa dibilang dia lebih dekat dengan ayahnya dibandingkan ibunya. Tapi walaupun dia lebih dekat dengan ayahnya bukan berarti dia tidak menyayangi ibunya. Justru dia sangat menyayangi mereka berdua karena dia tahu mereka adalah orang yang paling berharga Yang dia miliki.

Saat itu Zara baru berumur 6 tahun. Ia sangat senang melihat orang-orang pergi ke sekolah yang dekat dengan rumahnya. ia berkata kepada ayahnya yang sedang meminum teh dipagi hari. “ ayah aku ingin sekolah seperti mereka sepertinya Sekolah itu menyenangkan” Kata zara. Ayahnya pun tersenyum memandangnya. Dengan umur yang masih muda, kara memiliki semangat seperti orang dewasa. Ia sangat bersemangat untuk masuk sekolah.

Zara  sangat suka menulis, kadang-kadang ia menulis huruf-huruf dan angka-angka walaupun dia tidak bisa membacanya. Karena ia belum bisa membaca. Hari-hari telah berlalu. Zara sekarang berumur 7 tahun. Pada malam hari,  Tiba tiba pintu Kamarnya terbuka, dan ternyata itu ayahnya. Ayahnya bertanya “ kamu sedang apa nak?” Zara menjawab. “ aku sedang menggambar dan menulis yah”. . Tiba tiba ayahnya menunjukkan kepadanya sebuah kotak besar berwarna Ping dan dia buka isi kotak itu baju sekolah. Ayahnya  memberikan kabar gembira kepadanya bahwa ia mulai minggu depan akan bersekolah. Zara sangat terkejut dan sangat bahagia.

Setiap hari zara belajar bersama ayahnya. Ayahnya mengajarkannya membaca, menulis, dan menghitung. Jika dia salah ayahnya tidak pernah memarahi nya dia sangat sabar untuk mengajar sampai anaknya bisa. 

Hari hari berlalu sangat cepat, besok adalah hari pertama zara untuk masuk sekolah. Malamnya Zara sudah mempersiapkan buku,pena dan semua peralatan sekolah ke dalam tas. Dibantu oleh ibunya menyetrika Baju seragam sekolahnya. Semua telah selesai untuk disiapkan barulah ia tidur.

Semenjak dia sekolah dia selalu bangun lebih awal daripada biasanya. Dan akhirnya dia pun mulai terbiasa untuk bangun lebih awal.

Awal masuk sekolah zara  bisa dikatakan sebagai siswa yang agak pendiam dan pemalu. cara melihat orang orang disekelilingnya tertawa, Bermain dan lainnya. Mungkin mereka sudah saling mengenal. Seorang perempuan masuk dengan mengucapkan salam dan memiliki suara yang sangat lembut “ Assalamualaikum anak anak“ kata peremupuan tersebut”. Dan teman teman sekelasku pun  menjawab “ Walaikumsalam” dengan bersemangat. Perempuan itu memiliki suara yang sangat lembut. Ternyata. dia adalah Wali kelas ku.dia sangat cantik dan juga ramah,namanya ibu Aisyah.

Ibu Aisyah menyuruh kami untuk memperkenalkan diri. Setelah selesai  barulah ia mengatur tempat duduk karena waktu SD duduknya berdua-berdua. Zara duduk dengan teman sebangku nya bernama Kiki Kurniati. Dia tidak sombong, dia sangat baik dan juga ramah. Waktu pulang pun sudah tiba dan saatnya harus bersiap siap untuk kembali ke rumah.

Malam itu Zara sedang belajar.  Ibunya menghamipiri zara  dan memberinya segelas air susu. Ibunya melihat Zara sedang belajar “ Apakah kamu sedang belajar nak” tanya ibunya. Zara menjawab “ iya ibu, seperinya bentar lagi udah siap”. Setelah selesai belajar, ibunya bercerita tentang ayahnya. Sewaktu ayahnya masih muda, ayahnya sangat ingin berkuliah, Tetapi ayahnya tidak bisa mencapai cita-citanya karena biaya kuliah tidak ada dan ayahnya sudah meninggal. Dan di situ zara  berfikikir, ia ingin mencapai cita cita ayahnya. Ia ingin menjadi orang yang sukses agar bisa membahagiakan kedua orang tuanya. “ ayah ini aku putri kecil mu dan mewujudkan cita-cita mu”.


Profil Singkat


Juhana Shania Fiska. Lahir di Concong Luar, 3 Juni 2003. Sedang menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Universitas Riau). Pernah bersekolah di SMPN 2 Tembilahan Hulu dan SMAN 2 Tembilahan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT SMA BULAN BAHASA 2019

MOSI YANG DILOMBAKAN DALAM DEBAT PRATIKUM SASTRA KE 27

Mahasiswa 2018: Kesan dan Pesan PKKMB dan Sehari Bersama Maba