Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

 Penyesalan Yang Terlambat

Ririn Wulandari

 

“kemana aja sih, kenapa gak ada kabar gini?”

“gak ada kabar gimana?”

“kamu sebenernya nganggep aku apa? Kamu gak pernah ada buat aku.”

“ya udahlah aku sibuk, urus aja urusan kita masing-masing .”

………..

Flasback off

Percakapan itu, percakapan yang bikin hati aku hancur, percakapan yang bikin aku remuk, percakapan yang bikin aku frustasi. Setelah  dia tiba-tiba bersikap dingin kepadaku dan aku hanya bisa memaklumi hingga akhirnya aku tak mampu menahan setiap perilaku nya hari ke hari, dengan memberanikan diri menanyakan banyak sekali pertanyaan yang selama ini menghantui di kepala, tapi seketika seakan semua nya runtuh dan hilang tanpa sisa setelah melihat jawaban yang dilontarkannya.

Seakan semua baik – baik saja dan tidak merasakan kesalahan yang terjadi pada dirinya.

Ya..itu semua terjadi tepat saat dia mengenali wanita itu…

Tepat saat hari pertama kampus nya mengadakan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru).

Sebenarnya ini bukan kali pertama dia membuat ku hancur perihal wanita lain, sebelum kejadian ini dia sudah melakukan kesalahan lain yang membuat dunia ku gelap seakan tak dapat diterangi oleh cahaya apapun, aku yg setiap malam selalu merasa kan overthinking akan hal-hal yang melukai perasaan ku sendiri. Berkali – kali sudah ku katakana, berkali-kali pula dia mengulangi kesalahannya. Hingga akhirnya pada suatu ketika aku merasa sendiri dan diacuhkan olehnya yang hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri.

Aku yang berusaha sejak saat itu menyimpan luka dan ke-khawatiran diriku sendiri tanpa membaginya kepada siapapun. Sejak saat itu hidupku bagaikan dunia yang akan runtuh tidaklagi dapat merasakan kebahagiaan walaupun hanya sesaat, dan aku terus mencoba untuk menikmati luka ku sendiri tanpa ada siapapun yang dapat menyembuhkannya, aku merasa seperti “kami bersama tapi rasanya hampa”. Setelah sudah banyak ku lewati hari-hari dengan kesedihanku hingga akhirnya aku terbiasa dengan air mata yang jatuh ke pipi ku disetiap malam harinya. Tidak ada kata yang dapat kuucapkan untuk dapat mendeskrispikan hancurnya aku waktu itu, dan akhirnya seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa ‘memaafkan’ dan dia yang terbiasa ‘mengulangi. Hari-hari selalu di hadapkan dengan pertengkaran-pertengkaran yang tiada usai.

…………

Hingga saat ia memulai PKKMB di kampus barunya. Sebelumnya aku sudah punya sedikit feeling bahwa apa yang ku takutkan terjadi, dan ternyata benar dia menyukai wanita itu…

Sejak saat itu dia mulai mengabaikanku dan menikmati percakapannya dengan wanita itu, baik dalam bentuk chatting bahkan telfon. Dengan dalih bahwa telfon grup itu dilakukan untuk membahas persiapan PKKMB yang akan dilakukan besok harinya. Tetapi aku sebagai cewe tau sebagaimana sikap yang dia tunjukkan telah menjadi bukti bagaimana perasaannya tanpa diutarakannya sekalipun. Ya, wanita itu memang sangat cantik dan menjadi banyak incaran laki-laki diluar sana, mungkin itulah salah satu kebanggannya dapat berkomunikasi intens dengan wanita itu. Sejak saat itu dia tidak pernah lagi menemuiku dengan alasan banyak tugas yang harus dikerjakan, sedangkan dengan teman-temannya dia dapat bepergian setiap harinya.

Akhirnya aku hanya bisa diam dan melihat sejauh mana aku akan bertahan dan selalu sabar dengan sikapnya. Belum selesai dengan patah hati sebelumnya, kini aku dipatahkan kembali, dengan sakit yang luar biasa pula.

Singkat cerita, saat memulai perkuliahan di kampus yang baru, ada seorang pria yang tiba-tiba menghubungiku. Saat itu aku sangat asing karna sudah lama tidak melakukan percakapan dengan pria manapun dengan tujuan menjaga perasaan kekasihku. Saat itu aku membalasnya karna aku merasa memerlukan lingkungan yang baru.

Dikarenakan kekasih ku sudah tidak peduli dan mengabaikan ku, dan mungkin juga aku sudah berlarut-larut dalam kesedihan akhirnya aku keluar dari zona nyamanku. Aku sempat merasa bersalah karena melakukan percakapan intens dengan yang lain tetapi status ku masi berpacaran. Akhirnya aku meminta untuk tidak bersama-sama lagi setelah banyak pertimbangan yang ku fikirkan dan sejak saat itu barulah kekasih ku ini mengajakku untuk bertemu dan bertanya kenapa aku seperti itu dan aku hanya bisa tersenyum lalu menceritakan semua yang terjadi.

Dia merasa terkejut dan tidak menyangka aku bisa berbuat seperti itu. Akupun mengatakan ini hal pertama yang aku lakukan setelah sekian lama bersamanya.

Saat itu aku berkata “jangan karna aku selalu sabar dan memaafkanmu kamu bisa menyakiti ku secara terus menerus, ini sudah diluar batas kemampuanku”, dan dia hanya bisa diam mendengar itu sembari menyadari kesalahannya dan menyesal akan semuanya.

Aku memaafkannya, tetapi aku sudah tidak bisa lagi bersamanya, cukup waktu 2 bulan untuk ku berfikir dan mengeluarkan air mata di setiap malam melihat tingkahnya, akhirnya seiring berjalannya waktu aku berani mengambil langkah sebesar itu dengan semua konsekuen yang telah ku pertimbangkan.

Akhirnya ia sangat menyesali perbuatannya itu dan menjadi penyesalan yang takkan dia lupakan sampai kapanpun.

Pesan yang ingin saya sampaikan dari cerita ini : Jangan pernah menyia-nyiakan ketulusan seorang wanita yang sudah mendampingimu sejak lama, karna sekalipun kamu menemukan orang baru yang lebih menarik dia hanya 20% dari 100% yang sudah dimiliki oleh pasanganmu, jangan kehilangan dulu baru menyadari bahwa yang kemarin adalah yang terbaik.


Profil Singkat


Ririn Wulandari. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra dan Indonesia Universitas Riau. Mulai berkuliah di Universitas Riau pada tahun 2021. Sekarang sudah semester 2 berada di kelas 2021A.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT SMA BULAN BAHASA 2019

MOSI YANG DILOMBAKAN DALAM DEBAT PRATIKUM SASTRA KE 27

Mahasiswa 2018: Kesan dan Pesan PKKMB dan Sehari Bersama Maba