Asal Muasal Kota Dumai
oleh: Ebianto
Pada masa lampau di pesisir timur Pulau Sumatra berdirilah sebuah kerajaan makmur bernama Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Kerajaan ini dipimpin oleh Ratu Cik Sima yang terkenal arif dan bijaksana. Beliau memiliki tujuh orang putri yang cantik jelita, dan di antara mereka yang paling menawan adalah putri bungsu bernama Mayang Sari, atau dikenal juga sebagai Mayang Mengurai. Suatu hari, ketujuh putri itu mandi di sebuah lubuk yang indah bernama Lubuk Sarang Umai. Kebetulan lewatlah seorang pangeran dari kerajaan tetangga bernama Pangeran Empang Kuala. Ketika melihat kecantikan Mayang Sari, ia pun berbisik kagum, ‘Gadis cantik di lubuk Umai... cantik di Umai... d’Umai...’ Dari kata itulah kemudian muncul nama ‘Dumai’.
Sang pangeran kemudian mengirim utusan untuk meminang Mayang Sari. Namun adat kerajaan mengharuskan putri tertua untuk menikah lebih dahulu. Penolakan halus itu membuat sang pangeran tersinggung dan memerintahkan pasukannya menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Ratu Cik Sima berusaha menyelamatkan putri-putrinya dengan menyembunyikan mereka di sebuah lubang rahasia. Namun naas, ketujuh putri itu tertimbun dan gugur di tempat itu. Mereka kemudian dikenang sebagai Putri Tujuh.
Dari kisah inilah masyarakat percaya asal mula nama Kota Dumai berasal dari gumaman sang pangeran di Lubuk Umai. Seiring berjalannya waktu, daerah ini tumbuh dari sebuah perkampungan nelayan kecil menjadi kota penting di Provinsi Riau. Dumai resmi menjadi kota pada tanggal 20 April 1999. Hingga kini, legenda Putri Tujuh tetap hidup dan menjadi simbol kecantikan, pengorbanan, serta kebanggaan masyarakat Dumai. Legenda ini bukan sekadar cerita rakyat, melainkan cermin dari nilai budaya dan sejarah yang diwariskan dari generasi ke generasi.
.png)
0 Komentar