Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

 PERJUANGAN UNTUK MIMPI

Ismi Syafika

 

Hana Putri, gadis desa yang penuh dengan sejuta impian. Sedari kecil selalu di kampung, dan bercita-cita ingin ke luar negeri. Ia ingin membanggakan kedua orang tuanya salah satunya dengan cara mendapat beasiswa penuh jika ia kuliah nanti. Di sekolahnya, Hana adalah siswa yang sangat cerdas dan selalu mendapatkan rangking satu. Ibu dan ayahnya adalah seorang petani yang penuh harapan kepada putri kesayangannya itu. Sebagai anak tunggal, Hana tidak punya beban apa-apa. Ia hanya selalu memikirkan bagaimana caranya ia bisa melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Kedua orang tua Hana juga selalu memberikan yang terbaik untuk pendidikan Hana.

Suatu ketika, Hana masuk Sekolah Menengah Pertama di Kota. Karena di kampung Hana, sekolah hanya sampai SMP. Hana harus melanjutkan pendidikannya demi menggapai mimpinya itu. Hana harus tinggal terpisah dari orang tuanya, ia harus tinggal di kos. Itu juga membutuhkan biaya tambahan dan kedua orang tuanya harus kerja lebih keras lagi.

Hana tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, ia harus menjadi lulusan terbaik di sekolahnya dan melanjutkan kuliah agar kedua orang tuanya angga kepadanya. Di sekolahnya Hana selalu diejek teman-temannya karena gayanya dianggap kampungan dan semua orang tahu bahwa Hana berasal dari kampung. Hana menyadari hal itu merupakan hal sulit yang harus ia lewati namun tak menyurutkan semanagatnya untuk tetap menggapai tujuan utama yang sedari dulu ia impikan.

Kebetulan di sekolah Hana ada pembukaan calon anggota OSIS. Hana sangat bersemangat untuk mengikutinya. “Ini kesempatan untuk aku berkembang dan membuktikan kepada anyak orang bahwa aku pantas untuk berada di sekolah ini.” Ucap Hana sembari memegang formulir pendaftaran OSIS.

Setelah melewati beberapa tahap, akhirnya berkat tekad yang kuat Hana berhasil lolos ke seleksi terakhir untuk menjadi calon anggota OSIS. Maka dari itu, anggota OSIS lama menyuruh para calon anggota osis baru yang lolos seleksi sebelumnya untuk berkumpul di depan ruang OSIS. Hana dan yang lainnya pun berkumpul. Sampai akhirnya Hana di-bully.

“ Heh, cewek kampung gatau diri. Ngapain Lo nyalon jadi anggota OSIS. Ga pantes tau!”

“ Maaf, aku memang dari kampung. Tapi kemampuan yang akan membuktikan . Kita lihat saja nanti, wahai anak kota.” Sahut Hana dengan senyuman.

Mereka akan melakukan tes terakhir besok. Dan pengumumannya akan diumumkan ketika selesai upacara. Tibalah waktu pengumuman. Hana lolos menjadi anggota OSIS. Satu tahun menjabat akhirnya di tahun berikutnya Hana dipercaya untuk menjadi ketua OSIS. Hana merasa kemampuan berbicara di muka umumnya makin terasah lewat OSIS. Dan untuk menjadi ketua OSIS, harus punya rasa tanggung jawab yang lebih besar. Meski banyak yang mencaci, Hana selalu yakin bahwa ia bisa melalui semua itu. Walaupun Hana tidak lolos menjadi ketua OSIS karena kalah di pemungutan suara, Hana hanya menjadi wakil ketua Ois. Tapi Hana berjanji akan membantu tugas ketua OSIS dengan ikhlas dan sepenuh hati.

Banyak siswa yang sangat iri dengan kemampuann yang dimiliki Hana. Segala bidang mampu dikuasai Hana. Ia tidak pernah sombong akan hal itu. Sampai akhirnya ia mampu membuktikan pada semua orang bahwa ia bisa menjadi yang terbaik. Hana berhasil menjadi lulusan terbaik di sekolahnya, bahkan nilainya paling tinggi se-kota. Berkat ketekunan dan keyakinan serta keikhlasannya selama ini, Hana mendapat beasiswa kuliah di Jepang. Mengetahui hal itu, Hana langsung pulang ke kampung halamannya dan memberi kabar baik itu kepada kedua orang tuanya.

Terkadang, tak selamanya orang yang berasal dari kampung itu memiliki kemampuan dan pemahaman yang minim. Banyak anak-anak dari desa terpencil yang punya semangat belajar yang tinggi dengan cita-cita setinggi langit. Harapan orang tua dan keyakinan yang kuat serta rasa percaya kepada diri sendiri menjadi kunci kesuksesan dalam menggapai mimpi itu. Percayalah, tidak ada kesuksesan yang didapat dengan cuma-Cuma. Semuanya selalu melewati proses yang menguras emosi dan tenaga. Terima kasih Hana, telah memberikan kami arti perjuangan.


Profil Singkat


Ismi Syafika. Lahir di Kepau, 06 Oktober 2002. Sekarang sudah 19 tahun menjadi manusia. Anak kedua dari dua bersaudara ini bercita-cita ingin menjadi seorang guru, dan sekarang cita-cita itu makin tinggi yaitu ingin jadi dosen. Hobiku bernyanyi dan sangat menyukai seni, terutama seni musik. Aku saat ini kuliah di Universitas Riau dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.



Posting Komentar

0 Komentar