PERJUANGAN UNTUK MIMPI
Ismi Syafika
Hana
Putri, gadis desa yang penuh dengan sejuta impian. Sedari kecil selalu di
kampung, dan bercita-cita ingin ke luar negeri. Ia ingin membanggakan kedua
orang tuanya salah satunya dengan cara mendapat beasiswa penuh jika ia kuliah
nanti. Di sekolahnya, Hana adalah siswa yang sangat cerdas dan selalu
mendapatkan rangking satu. Ibu dan ayahnya adalah seorang petani yang penuh
harapan kepada putri kesayangannya itu. Sebagai anak tunggal, Hana tidak punya
beban apa-apa. Ia hanya selalu memikirkan bagaimana caranya ia bisa melanjutkan
pendidikan setinggi mungkin. Kedua orang tua Hana juga selalu memberikan yang
terbaik untuk pendidikan Hana.
Suatu
ketika, Hana masuk Sekolah Menengah Pertama di Kota. Karena di kampung Hana,
sekolah hanya sampai SMP. Hana harus melanjutkan pendidikannya demi menggapai
mimpinya itu. Hana harus tinggal terpisah dari orang tuanya, ia harus tinggal
di kos. Itu juga membutuhkan biaya tambahan dan kedua orang tuanya harus kerja
lebih keras lagi.
Hana
tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, ia harus menjadi lulusan terbaik di
sekolahnya dan melanjutkan kuliah agar kedua orang tuanya angga kepadanya. Di
sekolahnya Hana selalu diejek teman-temannya karena gayanya dianggap kampungan dan
semua orang tahu bahwa Hana berasal dari kampung. Hana menyadari hal itu
merupakan hal sulit yang harus ia lewati namun tak menyurutkan semanagatnya
untuk tetap menggapai tujuan utama yang sedari dulu ia impikan.
Kebetulan
di sekolah Hana ada pembukaan calon anggota OSIS. Hana sangat bersemangat untuk
mengikutinya. “Ini kesempatan untuk aku berkembang dan membuktikan kepada anyak
orang bahwa aku pantas untuk berada di sekolah ini.” Ucap Hana sembari memegang
formulir pendaftaran OSIS.
Setelah
melewati beberapa tahap, akhirnya berkat tekad yang kuat Hana berhasil lolos ke
seleksi terakhir untuk menjadi calon anggota OSIS. Maka dari itu, anggota OSIS
lama menyuruh para calon anggota osis baru yang lolos seleksi sebelumnya untuk
berkumpul di depan ruang OSIS. Hana dan yang lainnya pun berkumpul. Sampai
akhirnya Hana di-bully.
“
Heh, cewek kampung gatau diri. Ngapain Lo nyalon jadi anggota OSIS. Ga pantes
tau!”
“
Maaf, aku memang dari kampung. Tapi kemampuan yang akan membuktikan . Kita
lihat saja nanti, wahai anak kota.” Sahut Hana dengan senyuman.
Mereka
akan melakukan tes terakhir besok. Dan pengumumannya akan diumumkan ketika
selesai upacara. Tibalah waktu pengumuman. Hana lolos menjadi anggota OSIS.
Satu tahun menjabat akhirnya di tahun berikutnya Hana dipercaya untuk menjadi
ketua OSIS. Hana merasa kemampuan berbicara di muka umumnya makin terasah lewat
OSIS. Dan untuk menjadi ketua OSIS, harus punya rasa tanggung jawab yang lebih
besar. Meski banyak yang mencaci, Hana selalu yakin bahwa ia bisa melalui semua
itu. Walaupun Hana tidak lolos menjadi ketua OSIS karena kalah di pemungutan
suara, Hana hanya menjadi wakil ketua Ois. Tapi Hana berjanji akan membantu
tugas ketua OSIS dengan ikhlas dan sepenuh hati.
Banyak
siswa yang sangat iri dengan kemampuann yang dimiliki Hana. Segala bidang mampu
dikuasai Hana. Ia tidak pernah sombong akan hal itu. Sampai akhirnya ia mampu
membuktikan pada semua orang bahwa ia bisa menjadi yang terbaik. Hana berhasil
menjadi lulusan terbaik di sekolahnya, bahkan nilainya paling tinggi se-kota.
Berkat ketekunan dan keyakinan serta keikhlasannya selama ini, Hana mendapat
beasiswa kuliah di Jepang. Mengetahui hal itu, Hana langsung pulang ke kampung
halamannya dan memberi kabar baik itu kepada kedua orang tuanya.
Terkadang,
tak selamanya orang yang berasal dari kampung itu memiliki kemampuan dan
pemahaman yang minim. Banyak anak-anak dari desa terpencil yang punya semangat
belajar yang tinggi dengan cita-cita setinggi langit. Harapan orang tua dan
keyakinan yang kuat serta rasa percaya kepada diri sendiri menjadi kunci
kesuksesan dalam menggapai mimpi itu. Percayalah, tidak ada kesuksesan yang
didapat dengan cuma-Cuma. Semuanya selalu melewati proses yang menguras emosi
dan tenaga. Terima kasih Hana, telah memberikan kami arti perjuangan.
0 Komentar