Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

 “Dunia Harus tau Bahasaku”

Elsi Janah Putri

 

Disebuah perkumpulan yang dikenal dengan sebutan Universal. Dimana perkumpulan ini berisikan para muda-mudi keren atau yang biasa disebut anak-anak hits istilahnya pada zaman sekarang. Mereka semua rata-rata berada pada usia dua puluh tahunan ke atas. Perkumpulan ini tempat yang diburu oleh para pemuda yang ingin berteman secara luas.

Universal tempat dimana para pemuda zaman sekarang bisa mencari teman yang memiliki hobi atau kegemaran yang sama. Bukan hanya sekedar anak dalam negeri,generasi muda dari belahan negara lainnya juga ikut bergabung disini. Ya,namanya juga universal,seluruh dunia sah-sah saja untuk bisa ikut terlibat. Hanya saja,Universal ini berpusat di Jakarta,dan dipimpin oleh pemuda asal negeri,sosok yang gagah dan pembarani,serta tampan,baik hati dan gaul pastinya. Exel. Dialah sosok pemuda tersebut.

***

Ruang rapat.

“Annyeong haseyyo!” ucap ketua tim dance menyapa tim lain. “Oh, yea! What’s up girl!” sahut ketua tim rapper. “Wow you look so happy, Diana!. Muka lu cerah amat. Bagi bagi story dong disini”. Ucap Kevin ketua tim rapper. “Me? Naneun jeongmal haengbohae” jawab Diana dengan semangat. “What? W-what do you say? Oh lord! Please lu masih bisa gunain bahasa manusiakan?” sahut Kevin lagi. “Mwo?” Jadi lu pikir bahasa yang gua gunain tadi bahasa gajah gitu? Atau bahasa alien begitu? Jugeullae? Ngajak ribut lu?! Lu yang sok ke bule-bulean. Prett! Muka lu lokal banget tapi sok-sokan jadi bule” jawab Diana sambil marah. “Wah,wah, santai dong. Keep calm bro! Kenapa jadi ribut sih. Santai dikit ngapa, kayak gua nih, ga baperan! Bahasa jepang lebih asik. “Subarashi” kata Oji ketua tim persatuan anime.  “Diem lu!” Ucap Diana dan Kevin serentak. “Prakk”.. Exel memukul meja dengan keras. “Apa- apaansi lo? Kenapa ngeributin bahasa asing yang jelas-jelas bukan bahasa asli lo. Mendingan lo semua pada fokus deh dan bantuin deh ngide buat acara festival universal yang waktunya tinggal beberapa minggu lagi”. Bentak Exel. “Hmm, i’m sorry guys, maaf karena udah buat keributan. Diana gua mau minta maaf buat semua perkartaan yang gua yang sudah menyinggung perasaan lo”. Ucap Kevin penuh penyesalan. “Gwaenchana, gua maafin kok lu vin. Gua juga minta maaf sama kalian semua dan juga lu vin, mungkin gua kali ya yang baperan banget.” Sahut Diana yang juga penuh penyesalan. “Nah begitu dong, kan enak adem gini.” Sambung Exel. “Lah iya, gini dong, mending belajar bahasa jepang gih!” Sahut Oji. “Diem lu!” Ucap Diana,Kevin dan Exel serentak.

***

Disaat jam rapat.

“Selamat siang rekan-rekan semuanya. Terimakasih buat lu semua selaku ketua pimpinan dari masing-masing yang sudah rela hadir di rapat untuk kesekian kaliny. Oke, disini kita akan ngebahas lebih matang tentang acara festival universal kita ini. Jadi gua harap lu semua bisa nyumbangin ide-ide yang kece pastinya buat acara ini”. Jelas Exel. “Gua ada ide nih. Gimana kalau acara kali ini tema nya idol room? Jadi ntar, Acaranya kita bakal seru-seruan dengan nyanyi dan nge dance layaknya ido kpop”. Ucap Diana. Semuanya hening dan ngelirik Diana. “Excusme,gua ngerhargai ide lo Diana,tapi gua kurang tertarik dengan ide lo karena masih banyak karya seni yang jauh lebih asyik ketimbang kpop”. Sanggah Catrine ketua tim lainnya. “Iya bener itu. Gua kurang setuju sama idenya Diana” sanggah ketua tim lainnya. “Kenapa ya? Kok lo semua pada ngehate kpop sih?” tanya Diana kesal. “Oke wait. Diana,bukannya kita pada ngehate kpop. Tapi lo harus ingat kita ini Universal. Kitapun gak ada hak buat saling ngebenci. But,balik lagi ke kata Universal,kita ini isinya bukan hanya manusia-manusia yang fokus ke kpop doang,kita selaku ketua dari setiap tim pasti pingin ngembangin visi dan misi kita masing-masing. Come on man! Don’t narrow your mind” jawab Kevin dengan tegas. “Oke! Cukup! Gua ada ide. Dengerin gua!” sambung Exel. Semua langsung tenang dan fokus melihat Exel. “Dari semua perdebatan yang timbul dari lo semua,gua bisa nyimpulin ketimbang ngebangga-banggain budaya luar,kenapa kita tidak memperkenalkan budaya kita? Yang jelas-jelas kita semua komponen penerus bangsa” ujar Exel. Suasana hening dan semuanya tak berkutik. “Sadar gak sih lo pada? Kita yang terlalu bangga dengan kebudayaan luar padahal budaya kita sendiri lebih unik dan beraneka ragam. Dari sabang sampai Merauke. Dasar. Kita ini betul-betul pemuda yang tudak tahu diri. Gua tahu ini Universal,tapi kita ini kan pusatnya. Kenapa kita tidak bisa mengolahnya dengan benar? Waduh,jujur sudah tiga tahun udah ngejabat sebagai pimpinan paling atas dan hari ini gua bener-bener malu sama diri gua sendiri yang belum becus menjadi pemuda penerus bangsa tapi sok-sok-an memimpin pemuda Indonesia kejalan yang salah. Setelah dipikir,gua ini bukan penerus bangsa tapi penghianat bangsa” ucap Exel tersenyum kesal. “Wah Exel, omongan lo bener-bener nampar kita semua ini. Setelah dipikir-pikir kita memang bego banget sih” sahut Oji. “Omo,Daebak! Exel lo keren banget! Akal pikiran gua langsung kebuka ini” sambung Diana. Semuanya langsung ikut terbawa suasana dan setuju dengan perkataan Exel. “It’s okay. Masih belum terlambat. Jadi sekarang bagusnya bagaimana?” tanya Kevin. “Nah,disini gua ada ide. Kita muali dari yang terkecil dulu. Gimana kalo kita memperkenalkan bahasa Indonesia dengan semua keragamannya? Disini kita harus membangkitkan ragam macam bahasa yang ada di Indonesia. Kenapa? Karena dari bahasa semuanya dimulai. Dengan adanya bahasa pastinya kita bisa berkomunikasi” saran Exel. “Wah,setuju banget ini gua” sahut Catrine. “Bener nih,kita bisa memperkenalkan ragam macam bahasa di Indonesia melalui kesenian yang ada” tambah Diana. “Nah,karena semuanya setuju,dan gua juga setuju dengan semua ide yang lo berikan. Nanti setiap ketua tim dan anggota memilih salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia. Dan kalian bisa sangkut pautkan dengan keunikan dan kesenian dari masing-masing daerah. Gimana?” jelas Exel. “Setujuuuuu!” jawab semua ketua tim dengan serentak. “Wah Exel,gua rasa acara kali ini bakal menjadi acara yang paling keren dan membanggakan pastinya buat kita. Gua jadi sadar bahasa Indonesia jauh lebih cool ketimbang bahasa luar” ucap Kevin. “Iya dong. Kita ini hidup di negara yang luas,ragam macamnya tersebar dari sabang sampai merauke. Yaa,pastinya kita lebih so so cool dong” sahut Oji. “Bener ini si wibu. Kita bisa memperkenalkan bahasa Indonesia ke semua anggota dari luar negeri biar mereka tahu sekeren dan sekece apa” jelas Exel dengan bangga. “Oke,gua rasa cukup sampai disini dulu rapat kita. Dan semoga acara ini berjalan dengan lancar dan sukses tentunya. Sekian dari gua,terima kasih” tutup Exel. “Eh tunggu,jadi tema kita ini judulnya apaan?” tanya Catrine. “Jadi,tema kita adalah....” sambung Exel.

***

Acara Festival Universal

“Tes..tes.. satu,dua,tiga tes.. Oke! Selamat malam muda mudi kece. Gua Diana. Siapa lagi kalo bukan MC paling hits dan terkece sejagat raya. Oke gaes,udah siap? Kita hitung mundur bareng-bareng ya. Tiga,dua,satu. WELCOME TOTHE  FESTIVAL UNIVERSAL. Festival paling amazing dengan tema yang super cool. Sambutlah festival universal dunia harus tahu bahasaku. Yuhuuu.. Tepuk tangannya dong!” ucap Diana yang membuka acara dengan penuh semangat. Prok..prok..prok. Tepuk tangan meriah dari semua orang. Dan acara ini berjalan dengan sukses dan swag pastinya.


Profil Singkat


Elsi Janah Putri, panggilan El. Lahir di Pekanbaru, 29 januari 2002. Beralamat di Jl. Paus, Gg. Paus 1 no. 10C. Beragama Islam. Kini menempuh pendidikan di Universitas Riau, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Angkatan 2021, Kelas 2021C.



Posting Komentar

0 Komentar