BERSUARA DAN HILANG - Kauthar Aghatama


BERSUARA DAN HILANG 
 Kauthar Aghatama-IP-ICBSRIAU

  Jalan kala itu sangat tenang dan damai tak terlalu ramai dan juga tak terlalu sepi, angin pagi yang menyejukannya, menyapa setiap orang yang ia kenal Pak Asep penjual mie ayam, Bu Siti suru yang tinggal dekat rumah, dia menyapanya dengan senyuman manis yang dia keluarkan. Dia tiba ditempat acara melihat kesana kemari menghirup udara pagi yang segar dari sana. Dia turun dari motor, menaruh helmnya dan memasang earphone ditelinganya mendengarkan lagu kesukaannya yang selalu dia putar Dimana pun dia berada. Dia Bernama Bintang anak yang lumayan tinggi dengan wajah tampan dan rambut belah Tengah khas orang-orang Korea tapi dia tidak berasal dari sana dia Jawa asli tapi yang ini jawa premium dia berjalan kearah pintu masuk acara.

   Saat sibuk dengan lagunya Bintang menabrak seseorang bertubuh kecil bahkan kepalanya hanya sedada Bintang. Semua barangnya terjatuh ke lantai berserakan Dimana-mana sontak sosok kecil itu langsung memunguti tiap-tiap barang secara terburu-buru. Tak mau kehilangan muka Bintang pun mengikuti yang yang Wanita itu lakukan, memunguti setiap benda yang berceceran dilantai lama kelamaan barang mulai tersusun, Barang tekhir diangkat Bintang, dia melihat tangannya dan mengembalikan pandangannya kedepan dengan wajah kaget setengah senyum terdapat tangan kecil yang juga memegang barang itu. Mereka berdua berdiri secara perlahan lahan hingga berdiri.  Wanita itu memberikan Bahasa isyarat untuk meminta maaf kepada Bintang dengan tangannya yang kecil dan ekspresi tubuhnya Bintang langsung tau apa yan dimaksut Wanita itu.

“aakkuu mmiinnttaa mmaaaaff” sangat perlahan apa yang dikatan Bintang berharap Wanita itu bisa membaca Gerakan mulutnya dan diakhiri dengan senyuman tipis. Wanita itu mengangguk dengan perlahan senyum tipisnya terlihat manis dengan kacamata yang tergantung didepan matanya. Dia langsung meninggalkan Bintang pergi menjauh dan mengilang dari pandangannya. Bintang tak kunjung sadar dengan hal itu dia masih terkejut dengan hal tadi mungkin karena ini kali pertama bintang melakukan hal seperti diDrama Korea. Telfon genggamnya berbunyi menyadarkannya dia melihat sudah jam 7 Bintang langung berlari kearah yang berlawanan dengan Wanita itu. Bintang berlari deangan senyuman yang tergambarkan diwajahnya. Melihat sebuah ruangan yang sudah terbuka dia langsung menghampiri dan masuk kedalamnya semua orang sudah berkumul di situ membahas apa yang aka merek kerjakan hari ini. Bintang merogoh koceknya mengambil kartu identitasnya. Tertulis rapih Bintang Gemilang, Panitia acara pertukaran budaya se Indonesia tahun 2024 IKN. Acaranya dipecah menjadi beberapa bagian untuk dinikmati mulai kuliner, Bahasa, tari, lagu daerah, dan sekaligus pameran pakayan dan rumah adat dari seluruh indonesia, Bintang mendapatkan bagian Bahasa untuk acara kali, ini hanya karena bintang pernah tinggal diberbagai tempat di Indonesia dan bisa memahami apa yang mereka katakan. Melihat hal itu mereka memasuknya kekelompok Bahasa Bintang pun setuju dengan hal itu karena dia juga menyukai Belajar berbagai Bahasa.
“pertukaran budaya se Indonesia” sala satu diantara mereka berteriak menghudupkan suasana kala itu. “bisa bisa bisa!” dengan riuh semua orang yang ada didalam sana meneriakinya. Bintang mulai berpencar dengan yang lain, berjalan memasuki tempat acara yang sangat luas dia melihat banyak sekali orang lalu Lalang berkeliaran Dimana- mana seperti dipasar senin mungkin yang membedakannya banyak Bahasa yang tercampur didalam situ. Melihat hal itu bintang hanya tersenyum tipis sambil melihat papan ujian yang dia bawa terdapat kertas hal apa saja yang harus dia lakukan. Kertas itu menyuruhnya mengecek peserta yang hadir dan bintang pun mulai melakukannya. Dia berkeliling memeriksa satu per satu tendah peserta banyak sekali ornament- ornamen ke Daerahan di sana mulai dari corak-corak adat, ukiran-ukiran, hingga ada kamus Bahasa daerah yang mereka buat. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa perantauan yang bersekolah di Jawa mengejar top top kampu yang ada di Indonesia. Acara ini mereka jadikan wadah memperkenalkan budaya mereka ke dunia luar “berasal dari mana kak?” tanya bintang ke sala satu orang yang ada di tendah itu.
“sa berasal dari Merauke kaka” jawabnya dengan antusias yang tinggi Mendengar hal itu Bintang lumayan senang karna ada yang membawa salasatu daerah Papuan ke acara ini, sesmasa kecil bintang pernah tinggal di Papuan untuk beberapa tahun tak lama tapi hal ini membuat dia mengingat semua kenagan masa kecilnya itu. Bintang mencoba berbicara menggunakan Bahasa yang dia bisa. “Awe aram?” “kaka bisa berbicara bahasa papua? Hebat sekali” dia sedikit terkejut karena ada yang tau Bahasa itu “sa pernah tinggal dipapua sana dulu waktu kecil jadi bisa sedikit sedikit” melihat lawan biacarnya terkejut Bintang langsung tertawa dan menceritakannya. “ooooo, an nonuk Naumi, sa punya nama Naumi.” “an nonuk artinya nama saya?” “iya kaka, Bahasa yang kita gunakan tadi sangat jarang orang yang tau karna biasanya atau kebanyakan yang mengunakan Bahasa mengunakannya mace pace
jadi kaka hebat bisa tau.”

“begitu, waa waa Naumi atas informasinya” “sama sama kaka” “sa pergi dulu” Bintang menutup pembicaraan sekaligus pergi meninggalkan Naumi disitu.
Sudah sangat banayak tanda centang yang ada di kertas itu membuat Bintang lega dengan hal itu karena tugasnya hampir selesai tinggal dua tempat lagi yang harus di kunjunginya. Bintang berjalan kesalasatu tendah, namun kali ini dia dihampiri oleh seseorang.
“Enkako pole di tempat kami”
“Kurru Sumange, senang bisa datang kesini”
“Iko bisa Bahasa Bugis, bagai mana bisa?”
“Laoko punya teman orang bugis jadi bisa sedikit”
“saya Catur, sala satu oarng yang menjaga lapak ini”
“Kurru Sumange catur tapi maaf saya tidak bisa lama lama disini”
“tidak apa apa, terimakasih sudah datang”
Bintang berjalan pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan Bahagia karna tak pergi dengan tangan kosong ternyata diaberika oleh-oleh pengingat dari Catur. Tak terasa tugas bintang sudah mau berakhir. Setibanya di tempat terakhir Bintang melihat mereka sedang berkumpul membicarakan sesuatu. Dia menunggu hingga mereka selesai. Salasatu orang melihat Bintang berdiri sendiri lantas pria itu menghampiri Bintang.
“ada apa man, ada yang bisa ulun bantu?” pria itu bertanya kepada bintang yang yang dia lakukan disini
“kadedak ae man aku handak malihat lihat” mata bintang tak tau sedang Dimana berkeliaran
“bisa Bahasa sini juga man” pria itu kaget ada orang yg bisa Bahasa yang dia pakai

“bisa sediki sedikit” senyum tipis dia keluarkan.
Suara teriakan terdengar dari ujung mepat itu, langit berubah menjadi hitam, suara ledakan barang, barang-barang jatuh semua bercampur aduk, kepanikan mulai menyebar keseluruh tempat acara bukan cuman tempat Bahasa. Dengan muka pani Bintang melihat ini semua acara yang telah dia dan teman-temannya kerjakan hancur api Dimana-mana membuat kepanikan masal. Dia berlari kearah api sembari
menghubungi pemadam kebakaran. Sampainya ditempat kebakaran, Bintang melihat kesana kemari mencari sesuatu. Tak kunjung menemukannya dia kembali mencarinya. Ditengah pencarian bintang melihat Wanita yang dia temui tadi pagi wajah manisnya berubah hanya ketakutan yang ada didalam nya dia tak bisa berteriak bahkan bicarapun kesusahan, tatapannya kosong Tak ada jalan keluar dari tempat itu tempat diamana dia akan memamerkan budayanya tapi sekarang terkurung didalam kobaran api. Melihat hal itu Bintang mencari sumber air tedekat membuka bajunya membasahi seluruh tubuh dan pakayannya dengan air dan berlari Kembali ketempat itu. Tanpa rasa ragu dia menerobos masuk kedalam situ membelah kobaran-kobaran api mendekap dan menyelimuti Wanita itu dengan baju basahnya. Membawanya perlahan keluar dari tempat itu Kembali dia membelah kobaran api melewati barang barang yang terbakar disitu. Tiba tiba Wanita itu mengangkat tanganya menunjuk jalan keluar yang paling aman bagi mereka. Saat mereka berjalan keluat bintang mengalihkan pandangannya melihat keatas sebuah rangka besar sedang terjun bebas bintang melempar Wanita itu kedepan.

    Gedebum!... suara nya menggelegar Dimana-mana barang yang sangat besar jatuh belakang Wanita itu, dia memalingkan pandangannya melihat sosok yang menyelamatkannya tergeletak di tanah. Matanya berkaca kaca melihat tubuh itu bergerak sedikit lantas dia langsung menghampirinya, mukanya dipegang oleh bintang dan Wanita itu menangis mencucurkan air mata yang sangat deras apa yang dia memegangnyatadi sudah lagi tak bergerah, dia langsung pergi mencari bantuan. Bantuan tiba mereka semua melihat tubuh itu terbelah dua oleh tiang besi tak karuan semua yang melihatnya mencoba mengangkat besi itu dari tubuhnya orang orang yang tadi ditemui bintang ada disitu bekerjasama memindahkannya bintang digotong pergi dari tempat itu. Hari itu menjadi hari yang kacau bagi semuanya makam Bintang dipenuhi oleh orang orang yang sayang padanya banyak orang disana. Semuanya menangis bersedih karna kahilangannya. Doa doa mengalir disekujur tubuhnya. Dan akhirnya  Bintang terbang tinggi di angkasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSI DEBAT SMA BULAN BAHASA 2019

MOSI YANG DILOMBAKAN DALAM DEBAT PRATIKUM SASTRA KE 27

NASKAH PUISI YANG DIPERLOMBAKAN DALAM LOMBA BACA PUISI BULAN BAHASA 2021 SE-INDONESIA