Cita-cita Bangsa
Fajar Rizky Pratama-SMK Farmatikom Pekanbaru
Di sebuah desa kecil yang sangat indah, hiduplah seorang perempuan yang cerdas Bernama Karina. Sejak memasuki jenjang Sekolah Dasar, karina sangat tertarik menjadi penulis dan bercita-cita menjadi penulis yang hebat dan terkenal. Dia percaya, dengan menulis, dia bisa merangkai cerita yang mampu menginspirasi banyak orang. Di era globalisasi yang semaki maju, karina menyadari bahwa bahasa adalah jembatan yang menghubungkan berbagai budaya dan pemikiran. Setiap sore hari, karina selalu duduk di pinggiran sungai untuk menulis di buku catatanya sambil membaca kisah masa penjajahan. Dia ingin menceritakan tentang bagaimana perjuangan pahlawan pada masa itu yang sering kali terlupakan oleh masyarakat. Dia ingin mengangkat ceita tentang masa itu.
Suatu hari saat sedang bersantai di pinggiran sungai, Karina tak sengaja melihat seorang nenek tua yang sedang duduk di pinggiran sungai itu juga, kemudian Karina menghampiri nenek tersebut, saat itu lah Karina mendapatkan inspirasi untuk membuat karya karena nenek itu menceritakan bagaimana dulu dia melihat para pahlawan berjuang demi bangsa. Karena merasakan adanya kekuatan yang kuat dari cerita tersebut. Dia pun mulai menulis cerita tersebut dengan perasaan yang semangat, berharap orang-
orang bisa mengingat jasa pahlawan melalui cerita yang dia unggah.
Ketika Karina mengunggah ceritanya ke media sosial, tak terduga ternyata cerita tersebut ramai dan di banjiri komentar baik dan dukungan dari banyak orang. Meraka sangat tersentuh dan bangga oleh cerita yang diunggah Karina dan orang-orang mulai membagikan cerita tersebut. Cerita Karina pun mulai banyak di kenal orang-orang sampai dia di undang ke acara Televisi. Dengan bangga, dia mengangkat tema penting tentang perjuangan para pahlawan di era globalisasi.
Dalam kesempatan berbicara lewat wawancara televisi, Karina tak lupa menekankan betapa pentingnya bahasa sebagai alat untuk menyampaikan cerita. “bahasa bukan hanya alat untuk komunikasi”, ujar Karina di depan televisi, “tetapi juga sarana untuk mewujudkan impian kita. melalui bahasa kita bisa mengenal jasa pahlawan dan nilai-nilai yang kita junjung tinggi. Seiring waktu, Karina semakin dikenal. Dia mulai menulis buku, menyusun cerita yang menampilkan berbagai kisah-kisah lain. Karina berusaha menjalin Kolaborasi dengan penulis-penulis hebat di seluruh Indonesia.
Membangun sebuah Komunitas penulis yang peduli terhadap Budaya dan Bahasa. Mereka saling berbagi cerita untuk mencapai tujuan bersama-sama. Dengan cara ini, Karina tidak hanya merngkai cerita, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya bahasa di era globalisasi. Dia percaya bahwa di balik setiap kata, mengandung kekuatan untuk merubah pandangan masyarakat. Cerita Karina adalah sebuah perjalanan yang sangat mengeseankan. Dia menunjukan bahwa dengan bahasa, kita semua dapat menyatukan hati untuk mencapai cita-cita bersama.

0 Komentar