HILANGNYA DESA SIRING - Ghifara Aqila Nur



 HILANGNYA DESA SIRING


Siring 2006 berdiri tegak hijau nan subur. Rerindang pepohanan yang tumbuh

meluber ke pinggir perbatasan desa. Kebiasaan masyarakat tahlilan, sedekah desa dan

ruatan selalu tergelar setiap tahunnya. Desa Siring juga terkenal dengan desa yang

hijau dan asri. Desa Siring ini pernah menjadi salah satu desa terbersih di wilayahnya. Desa ini juga terkenal desa yang sangat maju dan terawat. Tepat tanggal 17 Agustus

desa tersebut mengikuti perlombaan yang diadakan oleh pemeritah kota. Dan tepat

pada tanggal tersebut Desa Siring dinobatkan desa terbesih di kota disusul oleh Desa

Mentari juara memperoleh juara dua, dan desa Sari juara tiga. Warga desa siring pun

bersorak ria dan sangat bangga karena akhirnya Desa Siring pulang membawa hadiah. Mayoritas warga Desa Siring banyak yang bekerja sebagai petani, khususnya

Tarjo. Keluarga Tarjo adalah keluarga yang kurang mampu. Namun Tarjo bukanlah

satu-satunya keluarga yang berkekurangan. Sudah jatuh tertimpa tangga, Tarjo adalah

laki-laki duda yang telah ditinggalkan sang istri. Istri Tarjo tak mau hidup susah

dengan Tarjo. Dengan meninggalkan kedua anaknya, sang istri pergi

meninggalkannya. Tarjo pun membawa kedua anak nya yang masih kecil-kecil. Anak

Tarjo yang pertama adalah berumur 5 tahun dan yang kedua dia berumur 8 bulan. Dengan tanpa merasa bersalah, istri Tarjo eminggalkan kedua anaknya, terutama anak

yang masih membutuhkan asi dari ibunya. Setiap pagi, ketika berangkat ke sawah, Tarjo menitipkan anaknya ke tetangga

sekitar. Orang tua Tarjo telah meninggalkan Tarjo selama ia masih berusia sepuluh

tahun. Untungnya Tarjo masih menyimpan uang yang cukup. Ditambahlagi hasil

kerja Tarjo telah cukup untuk membangun rumah sederhana untuk kedua anaknya. Di

balik penderitaan yang dialami oleh keluarganya, Tarjo sangat mensyukuri kehidupan

bersama keluarga kecilnya. Kehidupan Tarjo diiringi sedapnya sawah-sawah dan

ladang-ladang telah tumbuh dan rekah menghasilan pangan yang melimpah.


Awan gelap pun datang. Tahun 2009 Desa Siring menjual tanah yang cukup lebar

akibat keserakahan Darmaji lurah Siring. Pada 2010 pun akhirnya sengit. Tanpa

sepengetahuan para warga tanah pun terjual. Puluhan hektar tanah milik desa hilang

tak berbekas untuk kepentingan warga. PT Indah Gemilang dengan liar mempercpat

pembangunan pabrik. Pengoprasian pabrik pun dimulai. Suara kencang dan getaran tanah akibat

pengeboran miyak pun kini menjadi hantu para warga Desa Siring. Disaat pabrik

telah beroprasi, Pak Lurah lupa mengumpulkan petisi persetujuan kepada warga. Sontak para warga bersorak ramak berdemo di depan. Pabrik. Pabrik pun tak menahu

alasan para warga datang kepadanya. Pak Lurah pun mematung bak seperti batu

karena kesalahannnya. Dengan paksaan keras pabrik meminta petisi persetujuan

tersebut. semua aktivitas kemasyarakatan pun terhenti. Tahlilan yang selalu diadakan

setiap minggu pun tak pernah lagi dilakukan. Bahkan perencanaan acara tradisi desa

pun juga terancam batal. Hari minggu pun para warga dan pak lurah berembuk. Di rumah pak lurah

Pak Lurah, Pak Lurah membuka pembicaraan di pagi hai ini dan warga desa siring

sangat penasaran apa yang mau dibicarakan oleh pak lurah desa siring

Pak lurah : “Asalamualaikum warga desa siring” Warga: “Waalaikumsalam” Pak lurah: Jadi begini, saya hendak mengobrolkan tentang tanah yang kita

jual” Pak endi: “Siapa yang mau membelih tanah kita pak” Pak lurah : “Ya PT Indah Gemilang” Warga: “Nominal yang di berikan dari PT tersebut berpa pak kan untuk

pengeboran juga bahaya pak takut terjadi yang kita tidak ingin kan” Pak lurah: “Nominal cukup besar yang ditawarkan oleh PT Indah Gemilang” Pak andre: “Kalau kita oleh tau berapa pak harga tanah tersebut” Pak lurah : “Harga tanah tersebut di beli seharga 2,5 juta per meter” Pak andre: “ Boleh juga itu” Warga : “Yaudah pak kita setuju”


Pak lurah: “Baik besok saya sampaikan ke PT tersebut” Setelah warga setuju Pak Lurah pun akan menghubungi PT Indah Gemilang tersebut, dan setelah pak lurah menyampaikan, PT Indah Gemilang pun langsung membayar

tanah tersebut. Setelah Pak Lurah kesepakatan tersebut, para warga pun juga mendapatkan

haknya. Namun di balik kebahagiaan hasil penjualan tanah Pak Tarjo pun resah

dikarenakan akan merugikan warga sekitar. Pak tarjo ingin menyampaikan

pemikirannya ini kepada Pak Lurah tetapi Pak Tarjo pun sungkan untuk

menyampaikannya. Pak Tarjo setiap hari sangat resah takut dengan kejadian yang ia

pikirkan. Warga sekitar tidak memperdulikan hal tersebut dikarenakan mereka sudah

tergiur oleh duit yang ditawarkan oleh PT Indah Gemilang yang jumlah nya bisa di

bilang tak sedikit. Pak Tarjo berusaha untuk mengamankan desa Siring ini agar tidak

terjadi apa pun, dikarenakan Pak Tarjo setiap malam merasakan getaran hebat. Setiap

malam pabrik beroprasi sangat luar biasa dan sebetulnya warga sekitar juga resah tapi

mereka tetap tidak menyampaikan keluh kesahnya terhadap Pak Lurah. Warga desa siring mulai gelisah karena PT Indah Gemilang sangat sering

beroprasi. Pengeboran tersebut dikatakan sangat besar. Setiap malam Desa Siring

merasakan getaran yang sangat kencang . Pak RT desa siring pun merasakan hal yang

sama. Sebenarnya warga sudah sering mengadu kepada Pak RT untuk minta tolong

menyampaikan kepada pabrik untuk tidak beroprasi pada malam hari karena sangat

mengganggu warga untuk beristirahat. Pak RT Desa Siring pun juga sungkan untuk

menyampaikannya karena jumlah uang tanah yang di beli PT Indah Gemilang tidak

sedikit. Pal RT mengajak warga Desa Siring mengadakan rapat untuk membicarakan

tentang PT Indah Gemilang ini. Warga sudah tidak sabar untuk mendemo PT Indah

Gemilang tapi Pak RT melarangnya dikarenakan Pak RT tidak mau mendapatkan

masalah yang lebih.


Pak RT berusaha membujuk warga agar tetap tenang. Tidak lama, warga pun

mulai redam tapi juga masih ada rasa kekesalan terhadap getaran tersebut, tapi warga

pun juga mulai sadar jikalau jumblah harga tanah yang di beli PT Indah Gemilang

tidak sedikit. Di waktu malam hari, Pabrik melakukan pengeboran sangat kencang dan

membuat warga sekitar terbangun. Warga pun sadar setiap harinya getaran tersebut

terasa berbeda. Semakin hari semakin mengerikkan. Para warga mulai berkumpul

untuk meminta Pak RT memberhentikan sementara pengoprasian pabrik. Namun Pak

RT tetap kukuh menenangkan warga dengan alasan sudah tengah malam. Warga pun

kembali tenang. Dua minggu berlalu. Warga pun tak sanggup menahan getaran yang sangat

hebat. Hampir setiap malam berdengung. Karena banyak anak warga Desa Siring

masih bayi, orang tua sering kerepotan menenang bayi mereka. Namun, kesabaran

ada batasnya. Sebulan telah berlalu, warga pun tidak bisa menahan getaran tersebut, karena setiap hari mereka terbangun dari tidur di tengah malam. Keesokan pagi nya

warga desa siring pun merencanakan untuk mendemo PT Indah Gemilang karena

warga sudah tidak tahan. Pak RT mengetahui perencanaan warganya yang ingin

mendemo pabrik. Pak RT ingin sangat melarangnya tetapi tidak bisa dikarenakan

warga sudah tidak tahan. Akhirnya warga pun melakukan demo ke Pabrik. Hasil dari demo tersebut

adalah pabrik akan mengurangi jam beroprasi ketika malam hari. Namun pabrik tidak

bisa benar-benar janji akan benar-benar berhenti ketika malam hari. Akhirnya PT

Indah Gemilang menyuap warga Desa Siring ini berupa uang agar mereka bisa diam

untuk menghindari kejadian demo. Akhirnya warga desa siring pun diam dikarenakan

nominal uang yang diberikan oleh PT Indah Gemilang tidak sedikit satu keluarga

hampir tiga puluh juta.


Beberapa pekan telah usang. Pabrik kini telah mengalami penurunan hasil

produksi minyak, karena memang pemberhentian oprasional ketika malam hari

sangat berpengaruh. Para karyawan pun ditargen oleh perusahaan untuk mendapatkan

jumlah yang sama, namun apalah daya mau tidak mau karyawan harus beropasi

ketika malam hari. Para karyawan hendak meminta izin kepada warga untuk dapat

beroprasi ketika malam hari. Karyawan tahu bahwa izin mereka akan sia-sia. Dengan

nekat parakaryawan melakukan pengeboran. Awalnya semua lancar-lancar saja, namun ketika pukul satu terjadi ledakan. Ledakan tersebut cukup kencang hingga

membangunkan semua warga Siring. Warga Siring berfikir itu hanyalah ledakan biasa. tanpa menghiraukan ledakan tersebut, warga kembali tidur. Diesok hari, tepat minggu pagi warga pun berkumpul untuk melihat keadaan

pasca terjadi ledakan semalam.Warga Siring begitu penasaran apa yang sedang terjadi

di pabrik. Akhirnya warga siring datang ke pabrik untuk mengecek keadaan. Sesampai di sana, warga menyium bau sangit di dalam pabrik, seperti ada mesin yang

terbakar. Warga pun masuk ke dalam. Mereka melihat kubangan lunpur yang cukup

besar di tengah-tengah pengeboran. Suasana sepi tidak ada satu pun karyawan yang

terlihat di sana. Pak tarjo dan warga Desa Siring pun terlihat panik. Pun demikian Pak

RT yang biasanya terlihat menenangkan warga. Para warga hanya berharap peristiwa

ini tidak menimbulkan bahaya yang lebih luas. Tiga bulan pun gugur. Semenjak bunyi ledakan tersebut pabrik tidak beroprasi

kembali. Asp mulai mengepul besar dari dalam pabrik. Warga mulai perotes kepada

PT. Namun apalah daya, pemilik pabrik juga takut untuk masuk ke dalam pabrik

karena asap yang tebal. Seminggu setelah warga protes tampak pabrik telah tenggelam oleh lumpur

yang sangat tinggi. Karena sudah tidak bisa beroprasi lagi, warga desa pun panik dan

kembali protes ke pemilik pabrik. Warga berusaha tenang tapi tidak bisa karena


memang ini masalah yang tidak sepele. Lumpur yang meluas kini memasuki ke

perkampungan. Beberapa rumah warga mulai terdampak akibat lumpur tersebut. PT

Gemilang masih membisu. Semburan lumpur semakin menjadi-jadi. Sesuai firasat

Pak Tarjo, akan terjadi sesuatu yang besar di desanya. Kini perlahan Desa siring

tenggelam oleh lumpur. Bak ditelan oleh bumi, Desa Siring rata dengan lumpur. Hilangnya Desa Siring itu berarti hilangnya aktivitas masyarakat dan tradisi

yang ada. Karena semula peradaban berasal dari desa.

Posting Komentar

0 Komentar