KALA NURANI DIBELENGGU - Natasya Defka Jaya


 MTsN 5 Kampar


KALA NURANI DIBELENGGU

Karya: Natasya Defka Jaya


Di zaman ini

Banyak pemuja kebenaran

Bersembunyi di balik layar kaca

Menulis panjang lebar tentang keadilan

Namun bungkam ketika suara itu harus bergema di jalan


Mereka mengutuk tirani dalam bisikan

Namun menunduk sopan kala berhadapan

Mereka mencibir ketidakadilan di ruang sunyi

Namun gemetar saat diminta berdiri


Betapa mudah menjadi pahlawan di balik kata

Betapa sulit menjadi manusia yang berani melawan nyata


Lihatlah sejarah

Di antara kabut pengasingan dan peluru yang menyalak

Berdiri seorang Putra Minang, Tan Malaka

Ia bukan sekadar nama di buku

Bukan sekadar catatan kaki dalam sejarah

Ia adalah nyawa yang dipertaruhkan demi gagasan merdeka


Di masa ketika bangsa ini bimbang

Ia berkata lantang

“Menuju Republik Indonesia!”

Seruan yang lahir bukan dari mimpi kosong

Melainkan dari keyakinan

Bahwa kemerdekaan tak bisa ditawar


Di bawah gonjong menjulang, Rumah Gadang berdiri megah

Saksi adat Minang terpatri, jati diri tak pernah lelah

Seperti Tan Malaka, Putra Ranah yang teguh berpijak

Warisan budaya dan perjuangan, menyatu dalam langkah bijak


Diburu, diasingkan, difitnah, ia tak pernah gentar

Meski akhirnya peluru menutup hidupnya

Tak ada satu pun peluru

Yang sanggup membunuh gagasannya


Lalu, bagaimana dengan kita saat ini?

Kita yang hidup di negeri merdeka

Namun takut menyuarakan keadilan sederhana

Kita yang sibuk memuja pahlawan

Namun lupa meneladani keberanian mereka

Kita yang hanya mampu mengetik

Tapi lumpuh ketika diminta melangkah


Sejarah berteriak lantang

Keberanian bukan warisan

Ia adalah pilihan


Tan Malaka sudah memilih jalan berliku

Meski berakhir di liang tak bernama

Sementara kita

Apakah akan tetap menjadi bayang-bayang pengecut?

Yang hanya pandai memuja

Yang hanya memilih diam ketika ketidakadilan didirikan

Tak memiliki keberanian untuk melawan

Posting Komentar

0 Komentar