Indonesia dikenal sebangai jantung alam dan juga sebagai negara yang beragam. Mulai dari tarian tradisional, upacara adat, pakaian khas,hingga bahasa daerah. Namun, di era digital dan modernisasi ini, banyak budaya yang mulai tenggelam bahkan terlupakan,terutama oleh generasi muda seperti kita. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk sebagai anak muda penerus bangsa untuk mempertahankan budaya daerah seperti, memperkenalkan kembali kesenian tradisional di sekolah maupun di luar sekolah, mengadakan festival budaya, serta memperkenalkan budaya keluar negeri melalui media digital. Peran pemerintah, masyarakat, dan generasi muda seperti kita memiliki peran masing-masing yang sangat penting dalam hal menjaga kelestarian budaya daerah. Dengan pelestarian yang konsisten dan bagus budaya daerah tidak hanya akan bertahan, tetapi juga dapat berkembang dan menjadi daya tarik wisatawan yang mendunia.
Melestarikan budaya daerah berarti kita bisa menjaga identitas bangsa sekaligus menjaga jati diri bangsa negara Indonesia, warisan nenek moyang yang penuh dengan nilai-nilai luhur harus tetap hidup di tengah zaman globalisasi,contohnya seperti tarian tradisional. Salah satunya yaitu tarian zapin yang sebagian besar anak muda masih suka melihat tarian tradisional ini namun,
beberapa persen anak muda sekarang tidak memperdulikan lagi. Biasanya tarian ini ditampilkan saat acara sambutan atau pembukaan seta hiburan. Walaupun tarian ini sudah sangat lama tapi masih saja bertahan meski ada perubahan seiring perkembangan zaman.
Tarian Zapin adalah salah satu tarian yang berasal dari budaya daerah Riau. Tarian ini terkenal di berbagai negara kawasan Asia Tenggara khususnya Malaysia dan Indonesia. Tarian ini memiliki pola lantai yang unik dengan gerakan kaki yang lincah dan teratur untuk mengikuti irama musik. Sejarahnya, tarian Zapin dibawa oleh pedagang dan Ulama Arab (dari Yaman) ke Nusantara sekitar abad ke-13
hingga abad ke-16 dengan masuknya agama Islam zapin dimainkan sebagai media dakwah Islamiyah di lingkungan keraton atau Sunau. Tarian ini dulunya hanya boleh dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Seiring berjalan nya waktu tarian ini mengalami perubahan dan menjadi seni pertunjukan rakyat yang bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Nama Zapin sendiri berasal dari bahasa Arab Zaffa (memiliki arti penari) atau Zafin (yang berarti gerakan kaki).
Banyak jenis-jenis tarian Zapin yakni Zapin Melayu adalah salah satu bentuk yang paling lama dan tua tarian ini sudah dianggap sangat klasik. Lalu, Zapin Arab yang yang masih kental dan berada di Timur Tengah, Zapin Jambi yang menggunakan gerakan yang sangat lembut dan sering sekali ditampilkan secara berpasangan. Terakhir tari Zapin Api yang sangat unik dan menggunakan atraksi seorang penari menari di atas bara api yang panas dan sebuah ritual yang memiliki kekuatan magis.
Tarian Zapin dapat didominasikan dengan gerakan kaki yang cepat dan lincah,sepeti langkah kaki yang kedepan, kebelakang, menyilang, dan berputar sebagai langkah atau gerakan dasar. Fungsi dari gerakan kaki tersebut untuk menjaga keseimbangan tubuh saat menari. Salah satu pola tarian Zapin yang berbeda adalah Zapin Alif yang membentuk pola huruf Arab Alif (bisa disebut garis lurus) yang dianggap melambangkan kesaan kepada Tuhan, lalu ada juga tarian Zapin Siku Keluang yang memiliki gerakan siku -siku seperti kelelawar (keluang). Tarian ini bukan hanya sekedar gerakan biasa tetapi juga mengandung nilai-nilai kelogikaan, etika, serta estika (alua jo patuik dalam falsafah Melayu). Dalam menari juga harus memperhatikan kostum saat menari supaya lebih menarik. Penari perempuan menggunakan baju kurung dan kebaya yang anggun dan sesuai standar
budaya Melayu Riau dan untuk penari laki-laki mengenakan baju kurung atau baju Melayu yang lengkap dengan kain Panjang, lalu musik sebagai pengiring lagu yang menggunakan alat musik tradisional, gambus yang dimain kan dengan cara dipetik, marwas atau marwis, dan accordion. Lagu-lagu pengiring tarian Zapin yang berisi nasihat atau pesan moral dalam bentuk nasihat pujian terhadap Tuhan.
Fungsi dan makna pendidikan yang menjadi simbol perpaduan budaya lokal dan asing (Arab dan Melayu), persebaran Islam, pemersatu masyarakat karena sering ditampilkan diberbagai acara. Semua akan berubah dengan waktu dan perkembangan zaman tetapi, kita juga harus menjaga nilai nilai luhur tersebut
supaya generasi selanjutnya dapat menyaksikan tarian tradisional yang sangat indah. Kita juga harus bisa menjaga dan melestarikan nya dengan baik, karena jika tidak akan menghilang tanpa kita sadari.
.png)
0 Komentar