Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Impian Gadis Kecil

Rinita Sinaga

 

Bukan memandang seberapa tinggi pangkat dan jabatanmu, bukan memandang seberapa besar penghasilanmu. Selama itu hahal dan baik bagimu lakukan, dan jangan pernah mundur. Hanya orang yang tak mengerti arti kehidupan jika ia memandang seseorang dari sesuatu yang tidak harus dilihat. Selain kerja keras, usaha dan hasil.

Rinita nama yang nenek berikan ketika los-los kehidupan mulai berjalan dan sosok aku telah bertumbuh. Ayah pernah bilang “kesuksesan hanya ada di tangan masing-masing setiap orang, ayah dan ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik. Ingat awali semua dengan sesuatu yang baik, maka akan berujung baik pula.”

Ayah dan ibu juga mengajari tentang banyak hal kepadaku. Mulai dari berkerja keras, sikap bertanggung jawab, sampai dengan sikap pemurah dan selalu bersyukur, dan tidak melukapan kewajiban kepada Tuhan. Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, namun harmonis, nyaman untuk tempat berkeluh kesah hingga berbagi cerita. Ayah bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang yang tidak tetap. Ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Ibu menderita penyakit asma terkadang aku sedih melihat kondisi ibu, disisi lain, aku ingin mengapai impian terbesarku, yaitu kuliah.

Namun dengan kondisi keuangan yang kami yang tidak memungkinkan aku tidak sanggup meminta biaya kuliah kepada ibu dan ayah.sehingga aku memutuskan kuliah dengan cara diam-diam. Di selang waktu kuliahku aku bisa bekerja untuk mengurangi beban orang tuaku.dengan berjalannya waktu dimana disaat itu aku harus membayar uang kuliah ku di sisi lain aku juga tidak memiliki uang tapi aku tidak putus asa, aku harus membongkar uang tabunganku yang tak seberapah, tetapi bisa menambah untuk uang kuliahku, karna uang tabungan ku tidak seberapa aku harus berfikir keras untuk mendapatkan uang untuk membayar uang kuliah, waktu itu aku sedang berada di suatu tempat seorang diri sedang termenung memikirkan bagaimana aku bisa membayar uang kuliah ku disisilain aku tetap ingin melanjutkan pendidikan ku untuk bisa menggapai impian yang telah aku ukir sejak kecil. Disaat aku sedang duduk termenung aku melihat ada nenek-nenek yang sedang kebinggungan dan memerlukan bantuan tampa pikir panjang aku membantu nenek-nenek tersebut. Aku sejenak berbelok menanyai “nenek mau kemana” Tanyaku lalu nenek yang sudah parubaya menjawab “nenek sedang kebigungan nak, nenek tidak tau jalan pulang.”

Lalu aku mencoba membantu, tetapi aku juga tidak tau mau membantu dengan cara apa sedangkan nenek tersebut lupa klau rumahnya dimana. Dengan keadaan kerbingungan aku melihat ada seorang bapak-bapak dia terlihat rapi dan memakai dasi dan jas yang menandai bahwa dia seorang pengusaha, lalu aku menghampiri bapak tersebut lalu menanyai, “bapak sedang apa”lalu bapak tersebut menjawab “aku sedang mencari ibu aku dia sudah pikun dan sekarang dia tidak tau dimana” lalu aku berpikir bahwa nenek yang bersamaku tadi merupakan ibu yang sedang dicari oleh bapak ibu, lalu aku menanyai bagaimana ciri-ciri orang tua bapak?dia mengatakan dia memakai baju merah dan memiliki konde. Dan aku mengirah bahwa nenek yang aku bantu tadi merupakan orang tua dari bapak ini. Lalu aku mengatakan bahwa aku sudah menolong orang tua bapak. Aku melihat dia sedang kebingungan lalu aku menghampiri dia, dan sekarang nenek tersebut sudah ada bersama aku, klau bapak ingin bertemu ayok…….aku antar. Lalu bapak tersebut menjawab bolehkan aku bertemu dengan nenek yang kamu maksud?

Lalu aku mengatakan boleh pak. Lalu aku mengatar bapak tersebut ketempat nenek. Ternyata benar bahwa nenek yang aku bantu tersebut merupakan orang tua dari bapak ini. “terimahkasih nak kamu sudah menyelamatkan ibu aku, apa yang harus aku lalukan untuk membalas budi ini? Aku menjawab “tidak usah pak aku ikhlas membantu nenek ini dan aku juga tidak sengaja melihat nenek ni.lalu bapak tersebut mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya. Ia memberikan aku uang yang cukup banyak, tetapi aku menolaknya. Walaupun saat itu aku sangat membutukan uang tersebut. kamu sekarang bekerja dimana? Lalu aku mejawab “aku merupakan mahasiwa dari salah satu perguruan tingi yang ada di kota ini!  Bapak tersebut mejawab ooh iyaa? Kalau boleh tau kamu mahasiswa universitas mana? Lalu aku menjawab universitas indonesia pak. Lalu bapak tersebut mengatakan bahwa dia merupakan donator didi kampus tersebut. lalu dia mengatakan izinkan aku menguliahkan kamu sebagai rasa terimahkasih aku terhadapmu yang sudah membantu ibu aku! Mendengar perkataan bapak tersebut aku sangat bersyukur bahwa ada orang yang mau menguliahkan aku.

Tiga tahun kemudian aku berhasil menyelesaikan studi aku dan mengikuti tes CPNS dan Puji Tuhan, aku lulus serta bangga dengan diriku yang bersusah payah berjuang hingga sampai dititik ini.

TAMAT!!!


Profil Singkat



Rinita Sinaga. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra dan Indonesia Universitas Riau. Mulai berkuliah di Universitas Riau pada tahun 2021. Sekarang sudah semester 2 berada di kelas 2021A.


Posting Komentar

0 Komentar