Impian Gadis Kecil
Rinita
Sinaga
Bukan
memandang seberapa tinggi pangkat dan jabatanmu, bukan memandang seberapa besar
penghasilanmu. Selama itu hahal dan baik bagimu lakukan, dan jangan pernah
mundur. Hanya orang yang tak mengerti arti kehidupan jika ia memandang seseorang
dari sesuatu yang tidak harus dilihat. Selain kerja keras, usaha dan hasil.
Rinita
nama yang nenek berikan ketika los-los kehidupan mulai berjalan dan sosok aku
telah bertumbuh. Ayah pernah bilang “kesuksesan hanya ada di tangan
masing-masing setiap orang, ayah dan ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik.
Ingat awali semua dengan sesuatu yang baik, maka akan berujung baik pula.”
Ayah
dan ibu juga mengajari tentang banyak hal kepadaku. Mulai dari berkerja keras,
sikap bertanggung jawab, sampai dengan sikap pemurah dan selalu bersyukur, dan
tidak melukapan kewajiban kepada Tuhan. Aku terlahir dari keluarga yang sangat
sederhana, namun harmonis, nyaman untuk tempat berkeluh kesah hingga berbagi
cerita. Ayah bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang yang tidak tetap.
Ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Ibu menderita penyakit asma terkadang aku
sedih melihat kondisi ibu, disisi lain, aku ingin mengapai impian terbesarku,
yaitu kuliah.
Namun
dengan kondisi keuangan yang kami yang tidak memungkinkan aku tidak sanggup
meminta biaya kuliah kepada ibu dan ayah.sehingga aku memutuskan kuliah dengan
cara diam-diam. Di selang waktu kuliahku aku bisa bekerja untuk mengurangi
beban orang tuaku.dengan berjalannya waktu dimana disaat itu aku harus membayar
uang kuliah ku di sisi lain aku juga tidak memiliki uang tapi aku tidak putus
asa, aku harus membongkar uang tabunganku yang tak seberapah, tetapi bisa
menambah untuk uang kuliahku, karna uang tabungan ku tidak seberapa aku harus
berfikir keras untuk mendapatkan uang untuk membayar uang kuliah, waktu itu aku
sedang berada di suatu tempat seorang diri sedang termenung memikirkan
bagaimana aku bisa membayar uang kuliah ku disisilain aku tetap ingin
melanjutkan pendidikan ku untuk bisa menggapai impian yang telah aku ukir sejak
kecil. Disaat aku sedang duduk termenung aku melihat ada nenek-nenek yang
sedang kebinggungan dan memerlukan bantuan tampa pikir panjang aku membantu
nenek-nenek tersebut. Aku sejenak berbelok menanyai “nenek mau kemana” Tanyaku
lalu nenek yang sudah parubaya menjawab “nenek sedang kebigungan nak, nenek
tidak tau jalan pulang.”
Lalu
aku mencoba membantu, tetapi aku juga tidak tau mau membantu dengan cara apa
sedangkan nenek tersebut lupa klau rumahnya dimana. Dengan keadaan kerbingungan
aku melihat ada seorang bapak-bapak dia terlihat rapi dan memakai dasi dan jas
yang menandai bahwa dia seorang pengusaha, lalu aku menghampiri bapak tersebut
lalu menanyai, “bapak sedang apa”lalu bapak tersebut menjawab “aku sedang
mencari ibu aku dia sudah pikun dan sekarang dia tidak tau dimana” lalu aku
berpikir bahwa nenek yang bersamaku tadi merupakan ibu yang sedang dicari oleh
bapak ibu, lalu aku menanyai bagaimana ciri-ciri orang tua bapak?dia mengatakan
dia memakai baju merah dan memiliki konde. Dan aku mengirah bahwa nenek yang aku
bantu tadi merupakan orang tua dari bapak ini. Lalu aku mengatakan bahwa aku
sudah menolong orang tua bapak. Aku melihat dia sedang kebingungan lalu aku
menghampiri dia, dan sekarang nenek tersebut sudah ada bersama aku, klau bapak
ingin bertemu ayok…….aku antar. Lalu bapak tersebut menjawab bolehkan aku
bertemu dengan nenek yang kamu maksud?
Lalu
aku mengatakan boleh pak. Lalu aku mengatar bapak tersebut ketempat nenek.
Ternyata benar bahwa nenek yang aku bantu tersebut merupakan orang tua dari
bapak ini. “terimahkasih nak kamu sudah menyelamatkan ibu aku, apa yang harus aku
lalukan untuk membalas budi ini? Aku menjawab “tidak usah pak aku ikhlas
membantu nenek ini dan aku juga tidak sengaja melihat nenek ni.lalu bapak
tersebut mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya. Ia memberikan aku uang yang
cukup banyak, tetapi aku menolaknya. Walaupun saat itu aku sangat membutukan
uang tersebut. kamu sekarang bekerja dimana? Lalu aku mejawab “aku merupakan
mahasiwa dari salah satu perguruan tingi yang ada di kota ini! Bapak tersebut mejawab ooh iyaa? Kalau boleh
tau kamu mahasiswa universitas mana? Lalu aku menjawab universitas indonesia
pak. Lalu bapak tersebut mengatakan bahwa dia merupakan donator didi kampus
tersebut. lalu dia mengatakan izinkan aku menguliahkan kamu sebagai rasa
terimahkasih aku terhadapmu yang sudah membantu ibu aku! Mendengar perkataan
bapak tersebut aku sangat bersyukur bahwa ada orang yang mau menguliahkan aku.
Tiga
tahun kemudian aku berhasil menyelesaikan studi aku dan mengikuti tes CPNS dan Puji
Tuhan, aku lulus serta bangga dengan diriku yang bersusah payah berjuang hingga
sampai dititik ini.
TAMAT!!!
Profil Singkat
0 Komentar