MIMPI ANASYA SI GADIS BUTA
Irma Alda Iryani
Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa
dipanggil dengan nama Anasya mulai menjerang air untuk membuat segelas kopi
panas. Anasya, ialah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah
mewah.
Anasya merupakan gadis yang tumbuh di dalam keluarga
berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya. Namun sayangnya Anasya tidak
bisa melihat kemewahan rumahnya tersubut, sehingga merasa diacuhkan bahkan saat
berada di istana mewah tersebut.
Kedua orang tua Anasya selalu mengacuhkannya karena
merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari gadis yang buta tersebut. Sementara
kakaknya mungkin saja malu mempunyai adik dengan kondisi seperti Anasya,
sehingga memilih untuk bersekolah ke luar negri.
Setiap hari Anasya hanya menghabiskan waktunya di
dalam kamar dan sesekali duduk di kursi taman sambil mendengar suara siulan
burung dan merasakan hembusan angin. Gadis yang berusia 18 tahun tersebut
sangat senang menulis walaupun dengan keterbatasan yang ada pada dirinya.
Dengan menulis Anasya dapat menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali
keadaanya.
Suatu pagi Anasya jatuh dari tangga ketika hendak
mengambil buku tulisnya, namun tidak ada seorangpun di dalam rumah tersebut
mendekat untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Anasya
memiliki kekuatan untuk bangkit dan berjalan bersama tongkatnya ke arah taman
kompleks, berniat menenangkan diri.
Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba Anasya dihampiri
oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis tersebut
mengulurkan tangan untuk Anasya dan mulai menyebutkan namanya, yaitu Yana.
mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena keduanya saling mengerti
kondisi masing-masing.
Tiba-tiba Yana Berkata, “ Anasya, ingatlah bahwa
tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sempurna. Mungkin kita tidak
bisa melihat keindahan dunia layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak
untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri, Anasya.” lalu,
akhirnya gadis itu berpamitan pada Anasya.
Semenjak pertemuannya di taman dengan yana, Anasya
mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Anasya berpikir
bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak
mendukungnya sama sekali.
Anasya mencoba mencerna perkataan dari Yana secara
perlahan, meskipun seringkali ia menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia
hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh Anasya adalah
bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut.
Mimpi Anasya adalah menjadi seorang penulis yang
karyanya bisa dijadikan sebuah film yang digarap oleh sutradara ternama dan
dibintangi oleh artis-artis terbaik. Hal yang dilakukan Anasya untuk memulainya
adalah rajin menulis. Kesibukan tersebut juga dilakukan Anasya untuk tidak
memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan
Yana.
Perlahan mimpi sang Anasya mulai terwujud saat
diam-diam ia sering memposting karyanya melalui media sosial. Hingga suatu hari
ada seseorang datang ke rumah Anasya untuk menemui gadis itu guna meminta izin
agar karya tulisannya dijadikan film.
Disaat yang sama dokter keluarga Anasya memberitahu
bahwa ada donor mata untuk Anasya, ini semua seakan mimpi bagi Anasya, biasa
melihat dunia dan mimpinya yg terwujud benar-benar suatu keberuntungan bagi
Anasya. Anasyapun melakukan operasi mata kemudian film yang dibuat dari hasil karya Anasya sukses besar
Kedua orang tua Anasya terperangah mendengar ucapan
selamat dari seorang pria yang tidak lain adalah sutradara film tersebut, sebab
tidak menyangka bahwa Anasya si gadis buta bisa menghasilkan karya tulisan yang
indah. Anasya hanya tersenyum melihat respon kedua orang tuanya. Sekarang
Anasya bersyukur karna bisa melihat dunia yang begitu indah sehingga dia bisa
menghasilkan karya-karya tulisan yang lebih menarik lagi.

0 Komentar