Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Hidup Adalah Hari Ini

Wahyuni Kartika

 

Raffi adalah orang yang ingin selalu nomor satu. Jika ada ujian dia selalu ingin selesai duluan, PR pun ia kerjakan setelah pulang dari sekolah. Saking rajinnya, ia jarang sekali bermain bersama teman-temannya. Memang hal itu tidaklah buruk, justru sangat baik. Kebiasaan di atas, sudah dilakukan bagus sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga waktu SMA. Prestasi di sekolahnya pun memang terbilang mentereng, selalu masuk 3 besar di kelasnya. Lambat laun, Bagus dewasa dan mulai merenungi banyak hal. Satu hal yang paling mengganggu pikirannya adalah mengenai kehidupan sosialnya. Ia merasa tak mempunyai banyak teman karena terlalu sibuk belajar untuk menyiapkan masa depan. Walau ia jago dalam urusan belajar, tapi hatinya merasa hampa karena selalu sendirian. Hingga satu waktu, saat menjelang libur semester, ketika teman-temannya sibuk menyiapkan liburan Bagus justru siap-siap untuk kembali belajar. Namun ia kembali merenung dan sedih, lantaran tak ada satu pun yang mengajaknya untuk pergi berlibur.

Waktu liburan akhir tiba dan bagus menghabiskan waktu liburannya dengan belajar untuk semester selanjutnya. Kembali sekolah, Raffi kini tampak lebih murung. Ia murung berhari-hari dan diketahui oleh gurunya. Merasa khawatir, sang guru lalu meminta Raffi untuk datang ke ruangannya. Mulanya Raffi bingung, apakah ia melakukan kesalahan? Raffi pun bergegas menemui gurunya tersebut.

“Raffi, kenapa?” jawab sang guru.

Raffi lalu menceritakan mengenai persoalannya yang sedang ia hadapai. Sang guru hanya memberikan pesan singkat.

“Raffi, hiduplah untuk hari ini, biar esok menjadi misteri,” tutur si guru.

“Maksudnya begini, kamu boleh mengerjakan sesuatu untuk besok hari, tapi jangan lupakan hari ini, nikmatilah hari ini.”

“Jangan sampai kamu hidup terlalu cepat hingga tidak punya teman, ingat, Fi, hiduplah hari ini.”

Kata-kata guru di atas membuat Raffi berpikir, ia ternyata terlalu sibuk dan khawatir dengan masa depan, sedangkan masa sekarang ia hiraukan. Perkataan sang guru termaktub oleh Raffi, si murid rajin ini mulai hidup pelan-pelan dan tak serba cepat.Ia mulai bisa menikmati hidup dan sedikit demi sedikit mempunyai teman.


Profil Singkat



Wahyuni Kartika. Lahir di Pulau Kumpai, 01 November 2001. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra dan Indonesia Universitas Riau. Putri berkuliah di Universitas Riau pada tahun 2021. Sekarang Wahyuni sudah semester 2. Wahyuni tinggal di Pulau Kumpai, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.



Posting Komentar

0 Komentar