Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  PERSAHABATAN DAN PERPISAHAN Risma Tusa’diah   Ketika tiga orang yang dipertemukan oleh persahabatan dan dipisahkan oleh jalan kehidupan masing-masing. Pagi itu hari pertama Nala bersekolah di SMA Karya Muda dan dia merasa sedikit gugup, karena dia takut tidak bisa untuk bersosialisasi dengan teman-teman yang ada disekolah itu. Nala pergi kesekolah dengan berjalan kaki, karena jarak antara rumah Nala dan sekolah sangat dekat. Nala mendengar ada seseorang yang berlari dibelakangnya dan Nala menoleh untuk melihat siapa yang berlari dipagi hari ini. “Bruk... aduh sakit..” Nala tertabrak oleh Lili. Lili merupakan ketua osis disekolah itu dan dia merupakan perempuan yang baik hati, cantik dan juga sangat disayangi oleh orang-orang disekolahnya. Lili juga bersahabat dengan Yuna, seorang perempuan yang sangat suka dalam pelajaran olahraga dan juga memiliki bakat dalam berbisnis. Siapa sangka bahwa pertemuan antara Nala dengan Lili akan menjadikan mereka kedalam hubungan persa

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Aku Mencintaimu Rut Helmina Silitonga Di sebuah daerah X, hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri dan seorang putri mereka . Daerah yang mereka tinggali adalah daerah yang masih menganut adat yang kental, dimana seorang laki-laki bisa memiliki lebih dari satu istri. Mahadewa putra namanya. Seorang kepala kampung yang sangat mencintai istri pertamanya. Mahadewa selalu menolak anjuran orang tuanya untuk menambah istri. Kehidupan Mahadewa sudah sempurna di kelilingi Lea dan buah hati mereka, Putri Anne. Namun takdir seolah mempermainkan kehidupan rumah tangga mereka. Ibu Mahadewa mengidap suatu penyakit yang sebentar lagi akan merenggut nyawanya. Sebelum maut menjemput, sang ibu berpesan agar Mahadewa kembali memper-istri Jea,  seorang janda anak satu yang ditinggal mati suaminya. Tentu hal itu menyulut kemarahan Mahadewa, dia sudah berjanji akan sehidup semati berdua dengan Lea. Mendengar permintaan ibu mertuanya, Lea akhirnya ikhlas bila di madu.

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
PERSAHABATAN Rina Marianti   Kenalin Dila, Elina, Dita, ayu itulah nama kami, Keempat sahabat sehidup semati “katanya sih gitu”. Banyak yang bilang kami berempat ini adalah kumpulan cewe-cewe cantik “itu sih kata cermin sama adik kelas kami di sekolah”. Oh iya, cerita kami ini berawal kira-kira tiga tahun yang lalu, waktu itu kami bertiga sama-sama daftar kesebuah sekolah yang sama. Entah takdir atau cuman kebetulan saja, sejak perkenalan pertama kami, sampai kami di terima di sekolah yang baru kami kami berempat seakan tidak terpisahkan. Bahkan sampai-sampai kelas dan tempat duduk kami berempat berdekatan, tapi memang waktu itu hubungan antar kami berempat waktu kami masih kelas satu tidak selengket sekarang. Semenjak perkenalan kami yang pertama kami  berempat sudah di takdirkan bersama. Hampir setiap moment kami lalui bersama dengan penuh tawa. Tahun-tahun pertama persahabatan kami berlalu begitu cepat, tahun-tahun ketika kepolosan kami mulai berganti dengan sedikit kedewasa

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  PERPISAHAN BERSAMA SAHABAT Regina Okto Haryati             Ketika masa SMA dulu aku mempunyai 3 orang sahabat yang sangat dekat dan akrab denganku. Mereka adalah Dina, Rita dan Mia. Kami mulai berteman baik sejak kami duduk di bangku kelas 1 SMA. Tak terasa waktu cepat berlalu, hingga akhirnya kami telah memasuki kelas 3 SMA. Namun karena pandemi covid-19, kegiatan pembelajaran di sekolah pun terpaksa dihentikan dan dilaksanakan secara daring. Hari-hari yang sangat sangat membosankan bagiku, karena setiap hari hanya duduk terpaku menatap layar komputer untuk mengakses pelajaran secara daring. Tidak bisa langsung bertatap muka bertemu dengan guru-guru, bermain dengan teman-teman, bahkan hanya sekedar berbincang-bincang pun hanya bisa lakukan melalui telepon seluler.           Tak terasa tibalah kami di penghujung semester genap, itu artinya kami akan segera lulus dan berpisah. Kami pun belajar dengan giat untuk menghadapi ujian agar lulus dengan nilai yang tidak mengecewakan

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  KAFEIN Isni Juniyati   “Kalau hidup itu adalah warna, warna apa yang kamu miliki?” “Putih” “Kenapa?” “Aku jarang melihatnya” *** “Cita-citaku menjadi dosen, kamu?” “Komedian” “Belajar senyum dulu, baru bisa buat orang lain senyum.” “Benar” *** “Jika kehidupan selanjutnya benar-benar ada, kamu mau dilahirkan jadi apa?” “ Mayfly” “Lalat capung? Kenapa?” “Mereka hanya hidup 24 jam” *** Hai! Senang menyapamu. Aku Hanin, Hanin Mecca. Seseorang menyuruhku menulis ini. Sebenarnya aku terlalu malas. Tidak heran memang, Mama sendiri tahu aku adalah seorang anak yang pemalas. Aku sebenarnya mau berbaring lebih lama di kasur baruku. Tapi tugas menulis ini akan dikumpulkan besok. Jadilah aku menulis ini. Sekedar informasi aku baru saja pindah ke kamar baru. Di sini lebih tenang dan cerah dibanding kamar lamaku. Jadi setidaknya aku sedikit lebih bersemangat melakukan kegiatan ini. Jalan ceritaku cukup menarik, ku harap kalian tidak bosan. *** Hidupku

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Kesulitan Berteman Syahidah Azimi Salmin Jambak   Perkenalkan namaku Sarah Amelia, sekarang aku sedang melanjutkan studi di kampus ternama di Riau. Aku termasuk orang yang tertutup atau biasa disebut Intovert, dan sangat susah untuk berteman. Saat SD, aku sudah aktif dalam bidang seni tari karena itu memang hobiku dan keluargaku, dan juga aku sempat mengikuti olimpiade pelajaran IPA karena itu aku selalu pergi ke ruang guru dan menjadi murid favorit oleh beberapa guruku saat itu. Disitulah bermula, aku merasa dijauhi karena teman-teman seangkatanku ternyata banyak sekali yang tidak menyukaiku. Bahkan sampai ke kelas angkatan diatasku juga banyak sekali yang tidak menyukaiku padahal sebagian besar aku saja tidak mengenal seluruh kakak kelasku. Aku pernah bertanya kepada salah satu teman sekelasku mengapa banyak yang tidak menyukaiku hingga kakak kelas juga. Ternyata, setiap guru yang mengajar, mereka selalu di nasehati untuk bisa menjadi sepertiku yang aktif di kelas dan jug

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Kenangan Squad Pesong Sri Wahyuni   Aku Ayu, Alda, Rima, Rmc, Fitri, dan Putri adalah enam orang yang sudah bersahabat sejak kelas satu SMA, kami berenam telah banyak melewati masa-masa suka dan duka secara bersama selama tiga tahun, kami memberi nama persahabatn kami yaitu Squad Pesong. Sampai sekarang, persahabatan kami semua tetap terjaga dan terjalin dengan indah. Kini kami telah tamat dari SMA dan empat diantara kami melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, meskipun berbeda kampus tetapi satu dikota dan yang dua orang lagi melanjutkan memutuskan untuk bekerja. Pada hari Rabu Pagi, kami bersama-sama kesekolah untuk mengambil ijazah, ketika tiba di suatu tempat yang sewaktu menjadi lokasi tempat bermain saat sekolah sontak aku kembali teringat ke masa-masa indah tersebut. “ Eh, teman-teman kalian ingat gak, tempat ini sering jadi denah bermain kita sewaktu dulu.” ucapku. “ Iya nih, setiap lewat di tempat ini, aku kadang merasa sedih, apalagi masa indah seperti dul

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Kepergian yang Tak Berujung Kembali Nadila Feranti                   Di shubuh hari aku sedikit terbangun terdengar ayah sedang menelfon tante ku yang sedang berada disuatu daerah yang bernama selat panjang, sedikit aku terdengar pembicaraan mereka, ditambah pembicaraan ibu dan ayah karena ayah memutuskan ingin berangkat keselatpanjang ingin menjumpai nenek yang sedang sakit parah, awalnya ayah ingin berangkat bersama ibu, aku ingin ditinggal sendiri Karena aku sedang sakit, takutnya tidak bisa mengikuti perjalanan karena sedang masa pandemi, tetapi aku tidak mau ditinggal sendiri takut nanti saat terjadi  apa apa aku tidak bisa , jadi ayah memutuskan berangkat sendiri keselatpanjang, sedangkan aku dan  ibu ikut mengantarkan ayah ke pelabuhan buton. Tetapi saat diperjalanan tante ku yang di selatpanjang menelfon sambil menanggis dan mengatakan nenek sudah tiada, aku tak bisa membendung air mata , air mata ku pun ikut jatuh mendengarkan kabar duka tersebut, aku merasa dunia