Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Impian Gadis Kecil Naja Suhratul Jana Bukan memandang seberapa tinggi pangkat dan jabatanmu, bukan memandang seberapa besar penghasilanmu. Selama itu hahal dan baik bagimu lakukan, dan jangan pernah mundur. Hanya orang yang tak mengerti arti kehidupan jika ia memandang seseorang dari sesuatu yang tidak harus dilihat. Selain kerja keras, usaha, dan hasil. Naja suhratul jannah nama yang ayah dan ibuku berikan ketia pertama kali aku melihat dunia. Ayah pernah bilang “kesuksesan hanya ada di tangan masing-masing setiap orang, ayah dan ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik. Ingat awali semua dengan sesuatu yang baik, maka akan berujung baik pula.” Ayah dan ibu juga mengajari tentang banyak hal kepadaku. Mulai dari berkerja keras, sikap bertanggung jawab, sampai dengan sikap pemurah dan selalu bersyukur, dan tidak melukapan kewajiban kepada allah SWT. Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, namun harmonis, nyaman untuk tempat berkeluh kesah hingga berbagi cerita. Ayah bek

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Rahasia Lemari Rahasia Della Kurnia Putri Anthoni        Sekarang Jeno sudah kelas lima. Dia sudah biasa disuruh pergi ke kantor pos untuk mengambil wesel Nek Uyut. Dia juga sudah pandai berdebat dan bercita-cita menjadi wartawan. Dia juga pandai memikirkan strategi untuk mendapatkan keinginannya. Ada satu keinginan Jeno yang belum terpenuhi, yaitu melihat isi lemari ukir di kamar Nek Uyut.      Ketika Jeno berusia lima tahun, Jeno pernah masuk ke kamar Nek Buyut. Waktu itu Nek Uyut masuk ke kamarnya karena mau mengambil KTP-nya yang perlu diperpanjang. Jeno sangat tertarik pada lemari ukir yang tegak di sudut kamar Nek Uyut. Lemari itu berbentuk persegi panjang. Terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Di antara kedua bagian tersebut ada dua buah laci. “Nek Uyut, buka lemarinya!” rengek Jeno waktu itu. “Tidak boleh. Jeno masih kecil. Nanti saja kalua sudah besar!” kata Nek Uyut sambil cepat-cepat menggiring Jeno keluar dan mengunci pintu kamarnya. D

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Meraih Cita-cita Dari Rumah Ainil Hayati   ‘kuliah ku di rumah, di rumah ku kuliah’ mungkin hal itu yang terpikirkan saat ini, saat dimana kuliah dilakukan dari jarak jauh tanpa bertatap muka, bertemu guru dan teman hanya melalui layar ponsel atau laptop. Hari itu aku merasa benar benar sedih dan bertanya tanya mengapa hal ini terjadi, mengapa aku tidak bisa belajar di sekolah, bahkan aku mengira bahwa ini hanya sementara tetapi aku menyadari bahwa hal tersebut terjadi hampir dua tahun. Aku seorang mahasiswi semester 1, yang memiliki keinginan bersekolah offline (luring), teman teman yang lain pasti begitu, tetapi dengan situasi dan kondisi yang ada, kita tidak ditakdirkan untuk bertemu sementara waktu. Aku seorang anak dari keluarga sederhana yang hidup apa adanya, saat sekolah dilakukan melalui daring aku merasa sudah menyusahkan orang tuaku, karena orang tuaku harus menyisihkan uangnya untuk membeli paket internet. Oleh karena itu, aku juga semangat untuk kuliah meskipun

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Believe Nur Afni Widari Aku memulai semuanya dari sini. Ini bukanlah pertama kalinya aku mengalami kejadian ini. Aku harap inilah yang terakhir. Dengan suara yang sama saat mataku mulai terbuka. Tapi, ada yang berbeda kali ini. Ah, ya aku baru sadar. Ini bukanlah tempat yang sama seperti biasa yang ku alami. Huft, akhirnya ada yang berbeda kali ini, aku sudah lelah mengalami kejadian yang sama terus menerus. Desiran ombak laut menyentuh kaki telanjangku, suara angin yang begitu merdu, angin yang berhembus kencang membuat rambutku menutupi mataku. Angin kencang menyelusup pepohonan serta burung-burung yang berterbangan mengarungi langit dengan suara kicauan dan kepakkan sayap mereka, membangunkan ku yang tengah mencoba membuka mata dari silau matahari yang hendak naik. “Yaa!” Ah, aku kenal dengan suara ini. Entah kapan dia akan berbicara dengan lembut kepadaku.Saat pertama aku mengalami kejadian ini, dia adalah orang pertama yang aku lihat saat aku terbangun dari tempat

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Berhenti Menghakimi Diri Sendiri Marnelia   Pada suatu hari, aku melihat wajah baru di sebuah toko yang sudah menjadi langganan ku membeli keperluan sehari-hari, setelah beberapa kali bertemu dan bertegur sapa, kami saling memperkenalkan diri dan ternyata wajah baru itu bernama Viantri. Semenjak aku mengenal Viantri, selalu terlihat diwajahnya yang selalu murung dan sulit untuk tersenyum. Seketika aku merasa ingin bertanya kepadanya tentang permasalahan yang tercermin di wajahnya dan kemudian ia pun mulai menceritakan permasalahan yang sedang dihadapinya, ia menganggap setiap orang yang ditemui dan dilihatnya bisa tersenyum lebar dan tertawa lepas adalah orang-orang yang kesehariannya penuh dengan kebahagiaan, jauh dari persoalan serta permasalahan dalam hidupnya. Mereka seakan bebas dari beratnya beban hidup ini. “Aku merasa heran dengan diriku sendiri, yang selalu berpikir kalau kehidupan orang lain itu selalu mujur. Terlihat seperti jauh dari beban dan segala persoalan

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Demi Kalian di Masa Depan Putri Utami Suara klakson mobil dan asap kendaraan memenuhi udara. Siang yang terik memancarkan panasnya tanpa mengenal ampun. Reqy mempercepat langkahnya menuju perpustakaan kota, ingin cepat-cepat berlindung dari serangan ultra violet yang membakar. Dia mengutuk dirinya sendiri karena tidak bangun di pagi hari, sehingga dia bangun kesiangan dan dikejar waktu. Reqy memasuki perpustakaan kota dan segera bernafas lega. Angin AC yang dingin membelai mukanya dengan lembut membuat dirinya kembali segar. Dia mengelap keringat di dahinya dan segera mencari buku yang diperlukan. Ini adalah pertama kalinya Reqy mengunjungi perpustakaan. Baginya membaca buku sangat membosankan dan terlalu menghabiskan waktu. Sejarah adalah pelajaran terlemahnya. Dia masih mempertanyakan mengapa sejarah itu harus dipelajari. Sejarah adalah masa lalu, mengapa kita harus membahas waktu yang telah terlewatkan. Pada dasarnya, Sejarah mempelajari masa-masa dan perjalanan hidup or

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Penyesalan Yang Terlambat Ririn Wulandari   “kemana aja sih, kenapa gak ada kabar gini?” “gak ada kabar gimana?” “kamu sebenernya nganggep aku apa? Kamu gak pernah ada buat aku.” “ya udahlah aku sibuk, urus aja urusan kita masing-masing .” ……….. Flasback off Percakapan itu, percakapan yang bikin hati aku hancur, percakapan yang bikin aku remuk, percakapan yang bikin aku frustasi. Setelah  dia tiba-tiba bersikap dingin kepadaku dan aku hanya bisa memaklumi hingga akhirnya aku tak mampu menahan setiap perilaku nya hari ke hari, dengan memberanikan diri menanyakan banyak sekali pertanyaan yang selama ini menghantui di kepala, tapi seketika seakan semua nya runtuh dan hilang tanpa sisa setelah melihat jawaban yang dilontarkannya. Seakan semua baik – baik saja dan tidak merasakan kesalahan yang terjadi pada dirinya. Ya..itu semua terjadi tepat saat dia mengenali wanita itu… Tepat saat hari pertama kampus nya mengadakan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Sosok Panutan Juhana Shania Fiska   Gadis kecil, berbadan putih, rambut pirang ikal panjang . Kara alaika zara namanya. Orang memanggilnya dengan sebutan Zara.  Waktu kecil dia selalu mengikuti ayahnya ke mana mana. Bahkan, dalam bermain, membuat kan susu, makanan, semua ayahnya yang mengerjakan nya. Jika Ibunya yang membuatkannya dia tidak akan makan. Bisa dibilang dia lebih dekat dengan ayahnya dibandingkan ibunya. Tapi walaupun dia lebih dekat dengan ayahnya bukan berarti dia tidak menyayangi ibunya. Justru dia sangat menyayangi mereka berdua karena dia tahu mereka adalah orang yang paling berharga Yang dia miliki. Saat itu Zara baru berumur 6 tahun. Ia sangat senang melihat orang-orang pergi ke sekolah yang dekat dengan rumahnya. ia berkata kepada ayahnya yang sedang meminum teh dipagi hari. “ ayah aku ingin sekolah seperti mereka sepertinya Sekolah itu menyenangkan” Kata zara. Ayahnya pun tersenyum memandangnya. Dengan umur yang masih muda, kara memiliki semangat seper

Karya Mahasiswa PBSI pada Gerakan Literasi Mahasiswa 2021-2022

Gambar
  Perjuangan, Perjuangan dan Perjuangan Novi Damaiyanti   Begitu ku dapat informasi pertandingan Kejuaraan Pancak Silat IPSI Kabupaten Rokan hillir atau sering disebut dengan JURKAP dari pelatih, semangatku bergejola ingin memenangkan kejuara itu, tapi aku sadar banyak tugas kuliah yang belum terselesaikan bahkan mendekati deadline, dalam hatiku berkata “Ku selesaikan dulu semua tugas ini, baru bisa aku fokus latihan”. Tugas demi tugas sudah terselesaikan,tetapi tak kan mungkin tidak ada lagi tugas tambahan, satu tugas terselesaikan bertambah lagi satu tugas, tersadarlah diriku bahwa masih menunggak 6 lagi tugas konten Youtube yang belum ku selesikan. Ayo semangat Novi! Katanya mau menang “Ucapku dalam hati”. Saat ini aku tinggal di Mahato dan aku harus menempuh perjalanan 2 jam untuk datang ke Kantor Sekretariat Perguruan Silat Walet Puti yang berada di KM 5 Platinum City Bagan Batu, Dengan semangat aku berangkat dari rumah,sampailah aku di rumah nenek ku yang berada di Dusun