Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Gambar - Dona

Gambar

Untuk Perempuan Karya Azzikra Suryani

Gambar
untuk perempuan-perempuan tangguhku... yang rupa-rupa dunia mengutuk, memporoti tangismu, berharap kau luruh bersama api, tetapi kau lebih tangguh dari batu kali. daku harap kau puan-puanku, selalu ayu dan bersahaja. hiduplah lebih lama bersama luka dan pengorbanan takdirmu...  berbahagialah selalu perempuan-perempuanku... tumbuhlah setegar meranti di bawah payung sang maha sakti. hiduplah perempuan indonesia

Untuk Ibu Kartini Karya Salsabila Ramadhani Putri

Gambar
Untuk Ibu Kartini Karya Salsabila Ramadhani Putri Salam manis untuk ibundaku tercinta, R.A. Kartini. Sebelumnya izinkan saya bercerita sedikit ya bu. Di zaman ini, teknologi digital telah mengubah cara kita belajar. Saya memiliki kesempatan untuk mengakses pengetahuan dan informasi dari seluruh dunia melalui internet. Materi pelajaran tersedia secara online, memungkinkan saya untuk belajar di mana pun dan kapan pun. Namun, belajar di era digital juga memiliki tantangan tersendiri. Saya barus belajar mandiri dan disiplin karena sebagian besar pembelajaran dilakukan secara daring. Mengelola waktu dan fokus menjadi keterampilan penting dalam mengejar pendidikan di zaman ini. Saya juga menyadari pentingnya literasi digital. Saya harus bijaksana dalam menyaring informasi di internet agar dapat memperoleh pengetahuan yang akurat dan relevan. Selain itu, teknologi telah membuka pintu bagi inklusivitas dalam pendidikan. Saya dapat terhubung dengan teman sekelas dari berbagai latar belakang di

Cahaya di Balik Perjuangan Karya Jarianis Laia

Gambar
Cahaya di Balik Perjuangan  Karya Jarianis Laia Hari Kartini menghadirkan gambaran yang memikat tentang keindahan dan kekuatan yang melekat pada jiwa perempuan. Dalam setiap jejak langkahnya, Kartini telah mengukir perjalanan berani menuju cita-cita dan hak-hak yang dirindukan. Saat ini, kita merangkul pewaris semangatnya dengan penuh penghormatan kepada setiap perempuan yang masih berusaha memetik mimpi.  Kita adalah penjaga estafet penerus dari perjuangan Kartini, dan tugas kita adalah menerangi lorong lorong yang gelap dengan nyala semangatnya. Tiap perempuan dilengkapi dengan kekuatan yang mengesankan untuk mengejar impian serta membentuk masa depan yang lebih cemerlang. Dalam persatuan, kita mampu membentuk dunia di mana setiap wanita dipersembahkan panggung penghargaan yang layak.  Selamat Hari Kartini untuk para perempuan yang mengemban perjalanan dengan penuh keberanian dan tekad. Marilah kita terus menjelajahi lautan mimpi, terus menegakkan panji panji perjuangan, dan terus me

Quotes - Jarilea

Gambar
  "Dalam hampa dunia, engkau sinarilah, wanita, dengan keajaibanmu. Teruslah menari di atas mimpi-mimpi, membelai langit dengan keberanianmu yang abadi. Di Hari Kartini, kita merayakanmu, permaisuri mimpi-mimpi." -Jarilea

Surat Kecil untuk Ibu Kartini Karya Aprini Harsalina

Gambar
PEKANBARU, 10 APRIL 2024 Kepada Ibu Pelopor Emansipasi Wanita Indonesia Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat Salam manis untuk Ibunda tercinta, bagaimana kabarnya, Bu? Saya harap Ibu selalu baik-baik saja di sana. Ibu jangan khawatirkan saya, saya sehat dan akan terus mengejar pendidikan di Era Digital ini. Izinkan saya bercerita sedikit ya, Bu. Saat ini pendidikan Indonesia sudah jauh lebih maju dan modern, Bu. Di Era Digital ini seluruh pelajar di semua tingkatan diminta untuk terus memahami dunia teknologi yang kadang bisa menjerumuskan ke dalam hal negatif, tapi tidak apa-apa, Bu. Di balik itu semua ada banyak hal positif dari adanya kemajuan teknologi bagi Pendidikan Indonesia, Bu. Mudahnya mengakses pengetahuan di bidang apapun, berkenalan dengan pelajar lainnya, bahkan melakukan dan turut serta dalam pertukaran-pertukaran pelajar dan mahasiswa. Sudah semaju itu, Bu. Indonesia sudah terbilang cukup dalam pendidikan berkat mulanya darimu, Bu. Terima kasih banyak, Bu. Saya dan gen

Perihal Aku Perempuan Karya Adilla Putri Delvani

Gambar
Perihal aku, Perempuan Karya Adilla Putri Delvani Aku adalah makhluk Tuhan yang dijajah kesenangan yang semu. Terperangkap pada kukungan yang ternyata jauh dari palsu. Dalam porak-porandaku yang belagu yang disiksa dunia menghujamku rapuh. Jauh dari kata sembuh apalagi utuh. Aku membusungkan dada perihal aku. Padahal dilirik saja tidak oleh ‘semesta’ yang ternyata angkuh. Lagi angkuh, kepalang angkuh. Menjelma seram yang ternyata  membelenggu. Pada 19 April 2024

Kekuatan yang Berbeda Karya Ratih Asri Audina

Gambar
Kekuatan yang Berbeda Karya Ratih Asri Audina siapa yang kau sebut lemah itu wahai tuan? siapa yang kau sebut suka menangis itu? dia begitu kecil ya, sehingga kau rasa ia tak kuat? dia begitu rendah ya, sehingga kau pikir ia tak mampu? atau mungkin kau anggap dia selalu seperti anak kecil yang mempunyai kekuatan kecil tidakkah kau sadari tuan? proses kekuatan mu berasal dari mana? besar tubuh mu karena apa? perkembangan mu melalui siapa? sempurna hidupmu karena apa? wanita itu tuannn!!! wanita yang kau sebut lemah ituu wanita yang kau katakan tak kuat itu wanita yang kau bilang suka menangis ada suatu yang berbeda dari dia dia punya kekuatan ajaib dia lah penghasil banyak hal karenanya hidupmu sempurna karena dia Wanita kuat wanita dengan segala bentuk pengorbanannya wanita dengan segala bentuk pencapaiannya memberikan hal luar biasa yang tak dapat terpikirkan hatinya emang mudah rapuh menjadikannya seorang pelindung yang kokoh dan menginspirasi semua keajaiban

Surat untuk Ibu Kartini oleh Ilham Ramadhan

Gambar
  -Kepada R.A Kartini- Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ibu Kartini.  Bagaimana kabar Ibu di sana? Aku harap Ibu mendapatkan sinar penerang yang menuntunmu ke surga-Nya.  Surat sederhana ini aku sampaikan kepada sosok yang belum pernah aku temui secara langsung. Kehidupan Ibu dahulu saja aku tidak tahu bagaimana. Namun, catatan sejarah yang menggerakkan jari jemariku untuk menuliskan catatan kecil ini untukmu.  Aku tahu dari berbagai media sosial yang menjelaskan siapa Ibu sebenarnya. Sosok inspirasi wanita dengan seribu keberanian untuk menjadikan wanita lebih dipandang dengan dua mata, bukan sebelah mata lagi. Ibu adalah sentral dari ribuan wanita tanah air yang sampai saat ini dapat berdiri di kakinya sendiri. Berkat perjuangan Ibu, telah banyak perempuan Indonesia yang lahir dan tercipta dari buah hasil usahanya sendiri. Hingga mencapai puncak kesuksesan yang mereka impikan.  Apakah Ibu bakal sadar? Jika tanpa perjuangan Ibu, mungkin perempuan Indonesia saat ini hanya se

Cerpen Tentang Maya Oleh Khairul Rizky

Gambar
 Cerpen Tentang Maya  Oleh Khairul Rizky "Maaf, sepertinya cerpen ini tidak bisa terbit, Maya!" ucap redaktur, dalam ruang  sekretariat organisasi media massa di bawah naungan sebuah universitas negeri.  "Yah, kenapa, Kak?" tanya Maya dari balik meja. Wajahnya kecewa.  "Begini ya, Maya," jelas Si Redaktur. "Tema Mahakarya ini media yang besar. Basisnya bukan cuma di kampus kita, tapi sudah mencakup luar kampus, bahkan provinsi dan  nasional. Semua orang tahu kita, dan apapun yang terbit di sini pasti viral; dibahas di sosial  media. Tidak bisa menerbitkan cerpen sembarangan dong!"  "Tapi 'kan saya sudah sering menerbitkan puisi di sini, Kak? Kenapa cerpen ini tidak  lolos, ya? Bagus loh ceritanya ini," ujar Maya bersikeras.  "Maya, saya tidak bilang cerpen kamu jelek loh. Tapi ingat, media massa itu  bergantung pada audiensi, tentang apa yang orang sukai. Puisi-puisi galau kamu yang biasa  itu bagus kok. Selalu rame dan menarik

Penari Ilusi Penakluk Hati oleh Yunita Sari

Gambar
Penari Ilusi Penakluk Hati  Yunita Sari Kala itu, hari begitu cerah nan indah. Matahari terlihat begitu segar, angin lembut menyentuh kulitku. Ku pandangi aksara yang pernah kugoreskan, Andai saja waktu bisa kembali seperti masa itu, mungkin sekarang aku tidak akan berada disini menikmati alam yang begitu indah. Jika gelora itu benar ada, mengapa rasanya tidak pernah menggapai asa?, jika benar cinta dan kasih sayang itu nyata, mengapa sulit untuk mengungkapkan?, dan jika benar cita-cita dan keinginan yang diharapkan itu mampu diusahakan, mengapa terkadang ada saja penghalangnya.   Saat itu,masih terasa dimemoriku, seekor kucing manis berbulu abu-abu menghampiriku dengan mata yang begitu lugu, makhluk berbulu itu berhenti tepat disampingku. Andai saja kucing itu tau, aku sangat ingin mengelus kepala nya dan menggendongnya, akan tetapi rasa sedih masih sangat menguasai diriku membuat menjadi enggan untuk berinteraksi dengan siapapun dan apapun itu. Mungkin, yang membaca kisah ini akan me

Sinar Kecil di Tengah Kegelapan Oleh Nadia Dwi Putri

Gambar
Sinar Kecil di Tengah Kegelapan  Oleh Nadia Dwi Putri Disebuah kota kecil ysng dipenuhi oleh kesempitan dan kesusahan hidup, hiduplah seorang anak  laki-laki bernama Rafli. Ia tumbuh dilingkungan kumuh yang dipenuhi dengan kemiskinan.  Meskipun demikian, Rafli adalah anak yang cerdas dan penuh semangat.  Setiap hari, setelah pulang dari sekolah, Rafli selalu meluangkan waktu untuk membantu  tetangga tetangganya yang membutuhkan. Ia mengajar anak anak kecil yang kurang beruntung,  membantu orang tua yang tidak mampu bekerja, dan bebrbagi apa yang ia miliki, meski terbatas.  Pada suatu hari, ketika sedang berjalan pulalng dari sekolah, Rafli melihat seorang ibu yang  terbaring lemas dipinggir jalan. Tanpa ragu, ia segera menghampirinya. Ibu itu tampak sangat  lemah dan kurang makan. Rafli membawa nya pulang kerumahnya.   Meskipun keadaan keluarganya tidak berkecukupan, Rafli memutuskan untuk berbagi makanan  yang ada di rumahnya dengan sang ibu. Ibunya yang awalnya khawatir dengan dengan

Bujang Tempuling Harum Syair Oleh Ade Puspita Ningsih

Gambar
Bujang Tempuling Harum Syair   Oleh Ade Puspita Ningsih Telah ditempa sekian ribu gelombang, hingga pada suatu pendar  purnama, ia mendapati sesosok ganjil tengah mendulang jerebu dan  mengantarnya pada purnama yang merendah di kaki bukit. Bujang  membidik di balik terjal karang. Padahal ancamannya jelas : Sekali salah  mengatur napas, kematianlah taruhannya.   Fajar tak begitu tampak teduh, ada sebentuk harum yang terhidu sedari  malam. Juntaian kain panjang menyibak air bebatuan, juga angin malam  itu yang membelai apik tiap helai rambutnya. Tapi tetap saja orang laut  seperti Bujang tidak pernah mendapat tempat untuk sekadar bertegur  dengan mereka. Dimana ada harum kasturi disitulah belasan pasang mata  menjeramah liar keadaan sekitar.   Menyingsing sang surya mencipta bayang tegak sempurna. Tubuh kekar  Bujang bertarung dengan peti-peti berisi bahan dagangan. Dermaga yang  mencipta riuh seolah jadi pemandangan biasa bagi Bujang, karena disitu  juga Ia melepas lapar dan dahaga. Hid

Lelaki yang Sempurna Meneteskan Tinta Oleh Annisa Luthfia

Gambar
Lelaki yang Sempurna Meneteskan Tinta Oleh Annisa Luthfia Ibu bercerita padaku, bahwa pada suatu malam dia mendengar acara Dari Jauh  Kukirim Doa yang selalu disingkat DJKD di Radio Suara 33 yang berstasiun di  Kuala Lumpur, Malaysia. Seseorang yang bernama Sulaiman Ismail mengirim  doa dalam puisinya untuk Nurlela binti Hasan dan Sofiah binti Sulaiman, yang  kedua-duanya telah meninggal dunia.   Hari-hari selanjutnya Ibu selalu menjadi suka mendengarkan Radio Suara 33 itu.  Kadang-kadang Ibu mengajak aku untuk mendengar bersama acara-acara tertentu  di radio tersebut. Suatu malam, ketika membuka Radio Suara 33, kami mendengar  puisi yang dikarang oleh orang yang bernama Sulaiman Ismail dibacakan oleh  penyiar radio Dahlan Dahari dalam acara DJKD. Para pendengar radio banyak juga  yang menelepon dan mengirim surat agar Sulaiman Ismail didatangkan lagi untuk  membaca puisi-puisinya. Sungguh elok tutur kata yang terangkai dalam puisi puisinya. Aku membayangkan dialah lelaki yang sempurna

Adinda dan Ruang oleh Aprini Harsalina

Gambar
Adinda dan Ruang oleh Aprini Harsalina Malam telah berganti pagi, matahari siap memancarkan cahaya pagi yang indah dan  menghangatkan. Di bawah lampu remang-remang yang menambah kefokusan seseorang dan  juga kesan  aesthetic  pada bahan-bahan dengan warna lembut yang tergeletak di sekitarnya.  Adinda terdiam sejenak, menerka dan memahami kembali pola-pola kain yang tengah  digarisnya. Tangannya jeli kesana-kemari memutar-mutar kain hingga menemukan posisi yang  pas.   Sudah terhitung sepuluh jam ia bergelut dengan segala perlengkapan itu. Di depannya  ada sepasang  manequin  perempuan dan laki-laki yang nantinya akan ia jadikan model dari  pakaian yang sedang ia rancang. Adinda menyukainya, setiap sudut ruang, setiap napas yang  ia hembuskan di ruang ini membuat Adinda merasa hidup. Baginya, ruang ini adalah segalanya.  Terlebih menjelanag terselenggaranya suatu lomba pakaian adat modern yang sudah sejak lama  ia incar.  Tangannya boleh sibuk memotong-motong pola, tapi hati dan kepalan