Cerpen Tentang Maya Oleh Khairul Rizky "Maaf, sepertinya cerpen ini tidak bisa terbit, Maya!" ucap redaktur, dalam ruang sekretariat organisasi media massa di bawah naungan sebuah universitas negeri. "Yah, kenapa, Kak?" tanya Maya dari balik meja. Wajahnya kecewa. "Begini ya, Maya," jelas Si Redaktur. "Tema Mahakarya ini media yang besar. Basisnya bukan cuma di kampus kita, tapi sudah mencakup luar kampus, bahkan provinsi dan nasional. Semua orang tahu kita, dan apapun yang terbit di sini pasti viral; dibahas di sosial media. Tidak bisa menerbitkan cerpen sembarangan dong!" "Tapi 'kan saya sudah sering menerbitkan puisi di sini, Kak? Kenapa cerpen ini tidak lolos, ya? Bagus loh ceritanya ini," ujar Maya bersikeras. "Maya, saya tidak bilang cerpen kamu jelek loh. Tapi ingat, media massa itu bergantung pada audiensi, tentang apa yang orang sukai. Puisi-puisi galau kamu yang biasa itu bagus kok. Selalu rame dan menarik...